Manajemen Pemberian Pakan Pada Sapi Perah Laktasi Oleh Peternak Di Wilayah Kop SAE Pujon

Al-Husaini, Dzaki Murtadlo (2022) Manajemen Pemberian Pakan Pada Sapi Perah Laktasi Oleh Peternak Di Wilayah Kop SAE Pujon. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Salah satu produk sapi perah yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah susu. Tidak dapat dipungkiri bahwa susu memiliki banyak manfaat sebagai sumber nutrisi, namun daya konsumsi masyarakat Indonesia terhadap susu masih cukup rendah. Sapi perah yang banyak dipelihara di Indonesia yaitu sapi perah Friesian Holstein (FH) karena memiliki produksi susu paling tinggi diantara bangsa sapi perah lainnya. Usaha peternakan sapi perah di Indonesia saat ini sebagian besar adalah usaha peternakan rakyat dan menggunakan sistem manajemen yang tradisional. Sebagian besar pemeliharaan sapi perah di Indonesia hanya untuk dijadikan usaha sampingan, tidak dijadikan usaha pokok untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga diduga beberapa kurang fokus dalam menjalankan usahanya. Keberhasilan usaha peternakan tidak terlepas dari ketersediaan sumber pakan yang berkualitas, baik berupa hijauan maupun konsentrat. Jenis pakan untuk sapi perah dapatmempengaruhi produksi dan kualitas susu, dan mungkin juga kesehatan sapi perah. Selama ini pakan terbukti dapat meningkatkan produksi susu tanpa memperhatikan efisiensi teknis yang sebenarnya sangat penting untuk intensifikasi ternak. Efisiensi teknis dalam dapat diketahui antara lain berdasarkan efisiensi produksi susu. Efisiensi teknis peternakan sapi perah skala kecil merupakan salah satu cara untuk meningkatkan efisiensi ekonomi guna memaksimalkan keuntungan. Kecamatan Pujon merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi tinggi dalam memberikan kontribusi produksi susu di Indonesia. Kecamatan Pujon merupakan kecamatan dengan jumlah populasi sapi perah terbanyak di Jawa Timur. Jumlah peternak di Kecamatan Pujon tercatat sebanyak 5.527 orang dengan populasi ternak sapi perah sebanyak 18.347 ekor. Bangsa sapi perah yang dipelihara sebagian besar adalah sapi perah Peranakan Friesian Holstein (PFH). Berdasarkan uraian diatas sehingga perlu dilakukan manajemen pemberian pakan pada sapi perah laktasi oleh peternak di wilayah Kop SAE Pujon. Penelitian ini menggunakan responden yaitu peternak sapi perah sebanyak 133 peternakan di wilayah Kop SAE, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi lapang terhadap pemberian dan konsumsi pakan pada sapi perah laktasi. Pengambilan data primer dengan wawancara secara langsung dengan peternak. Data yang diperoleh dari wawancara meliputi pakan, riwayat pemberian dan konsumsi pakan sapi melalui wawancara dengan peternak seperti jumlah pemberian pakan perhari, sisa pakan perhari. Pakan yang diberikan ditimbang menggunakan timbangan masing-masing hijauan dan konsentrat untuk mengetahui jumlah pemberian pakan ternak. Saat survei jugadilakukan pengambilan sampel pakan pemberian dan pakan sisa untuk dianalisis kandungan nutrisinya meliputi BK, BO, PK dan SK di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 92% peternak memberikan konsentrat sebelum pemerahan dah 7,85% sesudah pemerahan, pemberian konsentrat basah dilakukan oleh 75,76% peternak dan kering sebanyak 24,24%. Pemberian hijauan dilakukan sebelum pemerahan oleh 20,00% peternak dan sesudah pemerahan dilakukan 80,00%, sebanyak 53,44% peternak langsung memberikan hijauan dan 46,56% peternak memberikan hijauan yang sudah dicacah. Seluruh peternak di semua wilayah Kop SAE, Pujon memberikan konsentrat bermerek Saepro. Penggunaan konsentrat saepro yang digunakan oleh seluruh peternak di wilayah Kop SAE, Pujon. Pakan tambahan yang digunakan oleh peternak antara lain gamblong, roti afkir, milk feed, dan kopra. Jenis hijauan pada peternakan di wilayah Kop SAE, Pujon menggunakan rumput gajah, tebon jagung, kaliandra dan rumput liar. Frekuensi pemberian pakan ternak dilakukan sudah baik yaitu 2 kali/hari, 3 kali/ hari, 4 kali/hari dan 5 kali/hari.Kandungan nutrisi pakan konsentrat Saepro memiliki kandungan BK 81,93%, BO 90,11%, PK 13,70% dan SK 17,88%. Kandungan nutrisi bahan pakan tambahan yang digunakan dalam penelitian ini memiliki nilai BK yang masih kurang dari standart SNI pakan konsentrat yaitu kurang dari 86%. Kandungan protein kasar masing-masing hijauan pada penelitian ini berkisar antara 7,93%-16,73%. Kandungan serat kasar pada masing-masing hijauan pada penelitian ini berkisar antara 13,74%-25,75%. pemberian pakan konsentrat dalam bentuk segar sebesar 10,43 kg/ekor/hari. Penggunaan konsentrat saepro menghasilkan nilai pemberia BK 8,58 kg/ekor/hari. Pemberian jumlah pakanhijauan yang diberikan oleh pada peternak di wulayah Kop SAE, Pujon dari yang terendah sampai yang tertinggi yaitu kaliandra (7,11 kg/ekor/hari), rumput liar (15,00 kg/ekor/hari), tebon jagung (16,34 kg/ekor/hari), dan rumput gajah (23,54 kg/ekor/hari). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu: Sebagian besar peternak di wilayah Kop SAE, Pujon memberikan konsentrat pada sebelum pemerahan dan hijauan diberikan pada sesudah pemberahan. Jenis hijauan dan pakan tambahan paling banyak digunakan pada peternak di wilayah Kop SAE, Pujon adalah rumput gajah dan gamblong, peternak memilih jenis pakan tersebut karena jenis ketersediaan dan harga. Frekuensi pemberian pakan ternak yang dilakukan oleh peternak di wilayah Kop SAE, Pujon sudah baik, yaitu 2 kali/hari, 3 kali/ hari, 4 kali/hari dan 5 kali/hari. Kandungan nutrisi pakan yang diberikan oleh sebagian besar peternak di wilayah Kop SAE, Pujon sudah sesuai dengan SNI pada masing-masing kandungan nutrisinya. Rasio pemberian pakan konsentrat, hijauan dan BK pada sebagian besar peternak di wilayah Kop SAE, Pujon sudah ideal dan sesuai dengan SNI.. Perlu penelitian lebih lanjut untuk menguji kualitas susu seperti Berat Jenis (BJ), Kadar Lemak, Total Solid (TS) serta Total Plate Count (TPC) yang dihasilkan dari manajemen pemberian pakan yang telah diketahui diwilayah Kop SAE, Pujon.

English Abstract

This study aims to determine the management of feeding in lactating dairy cows by breeders in the Kop SAE Pujon area. The results of this study are expected to be sources of information on feeding management, type and frequency of feeding, nutritional content of feed, amount of feed given and a questionnaire on the management of feeding on traditional dairy farms as respondents in the Kop SAE area, Pujon. The method used in this research is field observation and primary data are interviews and questionnaires. The material used in this study used 133 farms in the Kop SAE area, Pujon. The variables used in this research are feeding management, type and frequency of feeding, nutritional content of feed, amount of feed given. The results of this study indicate that feeding on livestock in the Kop SAE, Pujon area, concentrates given before milking and after milking given forage. The most common types of forage and additional feed used by farmers in the Kop SAE, Pujon area were elephant grass and gamblong, the farmer choose this type of feed because of the availability and cost feeding. The frequency of giving animal feed was good, namely 2 times/day,3 times/day, 4 times/day and 5 times/day. The nutritional content of the feed provided by farmers in the Kop SAE area, Pujon is in accordance with the standards for each nutritional content. The ideal ratio of feeding concentrate and forage in the form of fresh and BK to farms in the Kop SAE area, Pujon has been applied to each each farmer.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522050072
Uncontrolled Keywords: dairy cows , feeding,
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: agung
Date Deposited: 24 Jan 2024 05:20
Last Modified: 24 Jan 2024 05:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213628
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
DZAKI MURTADLO AL-HUSAINI.pdf
Restricted to Repository staff only until 31 December 2024.

Download (17MB)

Actions (login required)

View Item View Item