Perlindungan Hukum Penyehat Tradisional Dalam Praktik Pelayanan Kesehatan Berbasis Kearifan Lokal Dengan Metode Supranatural Dan Pendekatan Agama

Suta Sadnyana, Putu and Prof.Dr.Rachmad Safa’a, S.H.,M.Si and Dr. Abdul Madjid, S.H., M.Hum and Dr Yuliati, S.H., L.LM (2023) Perlindungan Hukum Penyehat Tradisional Dalam Praktik Pelayanan Kesehatan Berbasis Kearifan Lokal Dengan Metode Supranatural Dan Pendekatan Agama. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pelayanan kesehatan tradisional secara praktek dilakukan dengan metode supranatural dan metode pendekatan agama, namun pelayanan tersebut belum mendapat perlindungan hukum, sedangkan eksistensinya di kehidupan masyarakat, Pelayanan kesehatan tradisional dengan metode di atas terbukti ada atau eksis dan kenyataannya masih dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga masih fungsional. Dalam norma peraturan hukum saat ini yang mengatur pelayanan kesehatan tradisional empiris terdapat ketidakjelasan norma hukum. Hal ini terlihat dalam norma hukum Pasal 160 ayat (1) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan. Hanya mengatur pelayanan kesehatan yang menggunakan keterampilan dan ramuan. Metode supranatural dan metode pendekatan agama tidak masuk dalam kualifikasi keterampilan atau ramuan. Sehingga ketidakjelasan norma hukum tersebut berimplikasi tidak adanya kepastian hukum dan keadilan yang memberikan perlindungan hukum terhadap penyehat tradisional empiris yang menggunakan metode suprpanatural dan pendekatan agama dalam praktik layanan kesehatan untuk masyarakat. Terdapat pelaku penyehat tradisional dalam praktik pelayanan kesehatan berbasis kearifan lokal dengan metode supranatural dan pendekatan agama, sebagai subyek hukum yang memerlukan perlindungan hukum, karena profesi tersebut masih fungsional yaitu dibutuhkan oleh masyarakat. Implikasi ketidakjelasan norma hukum dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan yaitu norma hukumnya dalam Pasal 160 ayat (1) tidak memberikan perlindungan hukum bagi profesi penyehat tradisional dalam praktik pelayanan kesehatan berbasis kearifan lokal dengan metode supranatural dan pendekatan agama, sehingga menimbulkan multitafsir yang dapat berakibat penyehat tradisional berbasis kearifan lokal dengan metode supranatural dan pendekatan agama dituntut atas perbuatan melawan hukum. Oleh karena itu diperlukan adanya reformulasi norma Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dengan mencantumkan penyehat tradisional dalam pelayanan kesehatan berbasis kearifan lokal dengan metode supranatural dan pendekatan agama di dalamnya sehingga memberikan kepastian hukum.

English Abstract

Traditional health services are practically carried out by supernatural methods and religious approach methods, but these services have not received legal protection, while their existence in community life, traditional health services with the above methods are proven to exist or exist and in fact are still needed by the community, so they are still functional. In the current legal regulatory norms governing empirical traditional health services there is a lack of clarity of legal norms. This can be seen in the legal norm of Article 160 paragraph (1) of Law Number 17 of 2023 concerning Health. It only regulates health services that use skills and potions. Supernatural methods and religious approach methods are not included in the qualifications of skills or ingredients. So that the unclear legal norms have implications for the absence of legal certainty and justice that provide legal protection to empirical traditional healers who use supernatural methods and religious approaches in the practice of health services for the community. There are traditional healers in the practice of local wisdom-based health services with supernatural methods and religious approaches, as legal subjects who need legal protection, because the profession is still functional, namely needed by the community. The implication of unclear legal norms in Law Number 17 of 2023 concerning Health is that the legal norms in Article 160 paragraph (1) do not provide legal protection for the profession of traditional healers in the practice of local wisdom-based health services with supernatural methods and religious approaches, giving rise to multiple interpretations that can result in local wisdombased traditional healers with supernatural methods and religious approaches being prosecuted for illegal acts. Therefore, it is necessary to reformulate the norms of Law Number 17 of 2023 concerning Health by including traditional healers in local wisdom-based health services with supernatural methods and religious approaches in it so as to provide legal certainty.

Item Type:	Thesis (Doktor)
Identification Number:	062301
Uncontrolled Keywords:	Health, Traditional Health Services, Legal Protection of Traditional Healers, Kesehatan, Pelayanan Kesehatan Tradisional, Perlindungan Hukum Penyehat Tradisional
Divisions:	S2/S3 > Doktor Ilmu Hukum, Fakultas Hukum
Depositing User:	Annisti Nurul F
Date Deposited:	24 Jan 2024 03:33
Last Modified:	24 Jan 2024 03:33
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213543

Text (DALAM MASA EMBARGO) PUTU SUTA SADNYANA.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)

Actions (login required)

View Item