Potensi Antibakteri Ekstrak Ethanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Bakteri Klebsiella pneumoniae dan Enterococcus faecalis Berdasarkan MIC, MBC dan Zona Hambat

Simamora, Abigail Tutamana and drh. Indah Amalia Amri, M. Si (2024) Potensi Antibakteri Ekstrak Ethanol Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Terhadap Bakteri Klebsiella pneumoniae dan Enterococcus faecalis Berdasarkan MIC, MBC dan Zona Hambat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Infeksi bakteri merupakan penyebab penyakit infeksi yang paling sering dijumpai. Penyakit infeksi bakteri yang paling sering menyerang hewan pada sistem respirasi adalah Klebsiella pneumoniae, sedangkan bakteri yang umumnya menyerang saluran pencernaan salah satunya adalah Enterococcus faecalis. Penggunaan antibiotik adalah penanganan yang tepat dalam mengatasi permasalahan penyakit akibat infeksi bakteri. Dalam beberapa kasus yang terjadi, kontrol penggunan antibiotik yang tidak tepat justru menimbulkan Multi Drug Resistance Organisme (MDROs) dimana bakteri resisten terhadap beberapa antibiotik. Penggunaan tanaman tradisional yang berpotensi sebagai antibakteri merupakan alternatif untuk mengatasi permasalahan ini. Sirih Merah (Piper crocatum) merupakan tanaman tradisional yang berpotensi sebagai antibakteri yang mampu menghambat pertumbuhan bahkan membunuh bakteri. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji potensi daun sirih merah sebagai antibakteri terhadap bakteri Gram negatif dan bakteri Gram positif khususnya Klebsiella pneumoniae dan Enterococcus faecalis berdasarkan Minimum Inhibitory Concentration (MIC), Minimum Bactericidal Concentration (MBC), zona hambat melalui metode difusi sumuran dengan menggunakan konsentrasi 100%, 80%, 60%, 40%, 20%, 10%, 5% dan mikrodilusi dengan menggunakan konsentrasi 10%, 5%, 2,5%, 1,25%, 0,6%, 0,3%, 0,15%, 0,08%, 0,04%, 0,02%. Data hasil dianalisa secara kualitatif berdasarkan MIC dan MBC, serta kuantitatif berdasarkan zona hambat dengan uji statistik One Way Anova. Zona hambat terbesar ditemukan pada kontrol positif kemudian diikuti dengan zona hambat pada ekstrak 100% hingga konsentrasi 5%. Pada uji mikrodilusi nilai MIC dan MBC ekstrak etanol sirih merah terhadap Enterococcus faecalis adalah 6,25 mg/ml dan 9,375 mg/ml sedangkan nilai MIC dan MBC ekstrak etanol sirih merah terhadap Klebsiella pneumoniae adalah 15,625 mg/ml dan 25 mg/ml. Pada penelitian ini ekstrak etanol daun sirih merah berpotensi sebagai antibakteri pada Enterococcus faecalis dan Klebsiella pneumoniae berdasarkan MIC, MBC, dan zona hambat

English Abstract

Bacterial infections are the most common cause of infectious diseases. Bacterial infectious diseases that most often attack animals in the respiratory system are Klebsiella pneumoniae, while bacteria that commonly attack the digestive tract are Enterococcus faecalis. The use of antibiotics is the right treatment in overcoming disease problems due to bacterial infections. In some cases, improper control of antibiotic use actually causes Multi Drug Resistance Organisms (MDROs) where bacteria are resistant to several antibiotics. The use of traditional plants that have antibacterial potential is an alternative to overcome this problem. Red Betel (Piper crocatum) is a traditional plant that has potential as an antibacterial that can inhibit the growth and even kill bacteria. This study was conducted with the aim of testing the potential of red betel leaves as antibacterial against Gram-negative bacteria and Gram-positive bacteria, especially Klebsiella pneumoniae and Enterococcus faecalis based on the Minimum Inhibitory Concentration (MIC), Minimum Bactericidal Concentration (MBC), inhibition zone through the well diffusion method using concentrations of 100%, 80%, 60%, 40%, 20%, 10%, 5% and microdilution using concentrations of 10%, 5%, 2.5%, 1.25%, 0.6%, 0.3%, 0.15%, 0.08%, 0.04%, 0.02%. The result data were analyzed qualitatively based on MIC and MBC, and quantitatively based on the zone of inhibition with One Way Anova statistical test. The largest zone of inhibition was found in the positive control followed by the zone of inhibition in the 100% extract to 5% concentration. In the microdilution test, the MIC and MBC values of red betel ethanol extract against Enterococcus faecalis were 6.25 mg/ml and 9.375 mg/ml while the MIC and MBC values of red betel ethanol extract against Klebsiella pneumoniae were 15.625 mg/ml and 25 mg/ml. In this study, ethanol extract of red betel leaf has the potential as an antibacterial on Enterococcus faecalis and Klebsiella pneumoniae based on MIC, MBC, and inhibition zone.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0524130001
Uncontrolled Keywords:	Sirih Merah (Piper crocatum), Ekstrak, Antibakteri, Klebsiella pneumoniae, Enterococcus faecalis
Divisions:	Fakultas Kedokteran Hewan > Kedokteran Hewan
Depositing User:	Endang Susworini
Date Deposited:	05 Feb 2024 07:35
Last Modified:	05 Feb 2024 07:35
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213518

Text (DALAM MASA EMBARGO) Abigail Tutamana Simamora.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)

Actions (login required)

View Item