Pengaruh Penambahan Spirulina (Spriluna Platensis) Terhadap Konsumsi Pakan, Berat Telur, Han Day Production Dan Egg Mass Pada Burung Puyuh Petelur . ( Coturnix-coturnixjaponica)

-, Fitriana and Dr. Heli Tistiana, S.Pt., MP (2023) Pengaruh Penambahan Spirulina (Spriluna Platensis) Terhadap Konsumsi Pakan, Berat Telur, Han Day Production Dan Egg Mass Pada Burung Puyuh Petelur . ( Coturnix-coturnixjaponica). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Puyuh yang dipelihara di Indonesia umumnya dari spesies Cortunix cortunix japonica yang berasal dari Jepang. Burung puyuh mengalami perkembangan sangat cepat dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki antaranya yaitu awal produksi telur yang dibutuhkan lebih cepat dibandingkan unggas lainnya, sepanjang tahun produksi telur stabil, kandungan nutrisi terutama protein pada telur cukup tinggi, tidak membutuhkan modal yang besar, pemeliharaan mudah dan dapat dibudidayakan pada lahan yang terbatas. Telur puyuh merupakan produk utama yang dihasilkan oleh ternak puyuh dengan kandungan gizi yang tinggi dan banyak disukai oleh kalangan anak-anak maupun orang dewasa serta harga yang relatife murah dan mudah didapatkan. Untuk mentimulir performans berat telur, HDP, egg mass, konfersi pakan dan IOFC puyuh menjadi lebih baik, maka adanya pemilihan feed supplement yang ditambahkan ke dalam pakan burung puyuh. Feed supplement dengan kandungan nutrisi yang tinggi yaitu spirulina yang dicampurkan kedalam bahan pakan dengan jumlah yang tidak banyak tetapi dapat memenuhi kandungan nutrisi dari ransum unggas. Kandungan nutrisi yang terdapat pada spirulina yaitu protein 56%-62%, lemak 4%-6%, karbohidrat 17%-25%, asam linoleat 0,8%, klorofil 0,8%, vii fikosianin 6,7-11,7%, karotein 0,43%, seaxanthin 0,1% dan Air 3%-6%. Penambahan spirulina pada pakan dapat meningkatkan kualitas telur. Kualitas telur merupakan aspek penting dari produksi unggas dan mempengaruhi profitabilitas produksi dan kepuasan konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh penambahan spirulina terhadap konsumsi pakan, berat telur, hen day production, egg mass, konversi pakan dan IOFC pada burung puyuh petelur. Materi yang digunakan puyuh Cortunix cortunix japonica umur 16 minggu atau 112 hari dengan populasi 200 ekor. Feed supplement (Spirulina) dibeli dari ecommerce. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian lapang dengan rancangan acak lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan, setiap ulangan terdiri dari 10 ekor dan 20 unit percobaan. Perlakuan yang digunakan yaitu P0 (pakan basal), P1 (0,05%), P2 (0,1%) dan P3 (0,15%). Data yang diperoleh diolah menggunakan Microsoft Excel dan menggunakan analisis ragam (ANOVA), jika diperoleh hasil berbeda nyata (P<0,05) dilanjutkan menggunakan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh penambahan spirulina terhadap konsumsi pakan, berat telur, hen day production, egg mass, konversi pakan dan IOFC pada burung puyuh petelur dengan berbagai level berpengaruh yang tidak nyata (P>0,05). Namun secara numerik level terbaik pada pengaruh perlakuan terhadap konsumsi pakan yaitu pada level P0 (28, 9±0,82 g/ekor/hari) dan yang terendah pada level P1 (27, 99±1,60 g/ekor/hari), berat telur P2 (12,69±0,13 g/ekor/hari) terendah P0 (12,36±0,25 g/ekor/hari), HDP terbaik yaitu P3 (88,54±3,14), terendah P2 (87,22±5,42). Egg mass level tertinggi pada P3 (11,12±0,45 g/ekor/hari) dan terendah pada level P0 (10,18±0,89 g/ekor/hari), konversi pakan terbaik yaitu P0 (2,86±0,25) dan terendah P2 (2,54±0,21). Sedangkan level viii tertinggi IOFC yaitu P2 (14.315,70±1.757,64) dan terendah P0 (12.155,92±2.000,96). Kesimpulan dari penelitian penambahan spirulina (Spirulina platensis) pada pakan burung puyuh petelur (Cortunix cortunix japonica) belum mampu memperbaiki peformans burung puyuh yakni; konsumsi pakan, berat telur, hen day production, egg mass, konversi pakan dan IOFC. Namun level terbaik ditunjukkan penambahan spirulina 0,15% mampu memberikan nilai terbaik terhadap IOFC. Disarankan untuk menggunakan penambahan spirulina level 0,15% yang diberikan pada pakan puyuh dengan periode waktu yang tepat untuk hasil terbaik.

English Abstract

This study aims to determine the effect of adding spirulina on feed consumption, egg weight, hen day production, egg mass, feed conversion ratio and Income Over Feed Cost (IOFC) in laying quail. The quail used Cortunix cortunix japonica at 16 weeks of age with a total population of 200 birds. The basal diet used quail feed for the layer phase produced by PT. New Hope East Java. Using feed supplement (Spirulina platensis) purchased from e-commerce. The method used a Completely Randomized Design (RAL) consist of 4 treatments and 5 replications. Each replicate consisted of 10 female quails and 20 experimental units. The addition of spirulina with a T0 level (basal feed); T1 (0.05%); T2 (0.1%) and T3 (0.15%). If it has a significant effect, it will be tested using Duncan's multiple range test. The results showed that the addition of spirulina to quail feed had no significant effect on feed consumption, egg weight, hen day production, egg mass, Feed conversion and IOFC (P>0.05). The conclusion of this study is that the best level of added spirulina is T3 (0.15%) and it is recommended to use this level in quail feed with the right time period for the best results.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052305
Uncontrolled Keywords: spirulina, laying quails and feed supplement.
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Zainul Mustofa
Date Deposited: 23 Jan 2024 07:55
Last Modified: 23 Jan 2024 07:55
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213427
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Fitriana.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item