Hubungan Antara Kandungan Serat Kasar, ADF, NDF dan Hemiselulosa terhadap Konsumsi BK, Kecernaan BK dan BO pada Sapi Jersey Jantan Lepas Sapih.

Majid, Fitra Fauzan and Prof. Dr. Ir. Ifar Subagyo, M.Agr. St (2023) Hubungan Antara Kandungan Serat Kasar, ADF, NDF dan Hemiselulosa terhadap Konsumsi BK, Kecernaan BK dan BO pada Sapi Jersey Jantan Lepas Sapih. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Produktivitas sapi meliputi pertumbuhan, produksi susu dan reproduksi yang baik pada sapi sangat ditentukan oleh konsumsi dan kecernaan pakan Hijauan menjadi sumber pakan utama bagi ternak ruminansia karena mengandung serat kasar yang merupakan komponen penyusun karbohidrat yang digunakan sebagai sumber energi dan berperan dalam menjaga kondisi rumen agar tetap dalam keadaan optimum. Ketersediaan hijauan berupa rumput gajah melimpah di musim penghujan, namun akan semakin berkurang pada musim kemarau. Tumpi jagung merupakan hasil samping pertanian yang mengandung serat kasar dan ketersediannya cukup kontinyu. Tingkat kecernaan dan konsumsi pakan sangat dipengaruhi oleh kandungan serat kasar dimana sulit didegradasi oleh mikroba rumen dan memengaruhi laju alir pakan. Fraksi ADF lebih sulit dicerna daripada NDF dikarenakan mengandung komponen lignin yang menghambat degradasi mikroba rumen, sedangkan NDF mengandung hemiselulosa yang mudah dicerna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kadar serat kasar, NDF, ADF dan hemiselulosa terhadap konsumsi bahan vii kering, kecernaan bahan kering dan bahan organik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan AgustusOktober 2022. Percobaan pakan secara in vivo dilakukan di Laboratorium Lapang Sumbersekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya dilanjutkan dengan analisis kandungan nutrisi pakan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Materi penelitian yang digunakan adalah 12 ekor Sapi Jersey jantan lepas sapih berumur 5-6 bulan dengan bobot awal 84,50 kg - 157 kg. Pakan sumber serat yang diberikan adalah rumput gajah dan tumpi jagung. Metode yang digunakan yaitu eksperimen dengan 3 perlakuan pakan dan 4 ekor ternak/perlakuan menggunakan regresi linier sederhana. Pemberian pakan perlakuan berdasarkan rasio penggunaan sumber serat berupa tumpi jagung dan rumput gajah, yaitu P1 = 50% tumpi jagung : 50% rumput gajah, P2 = 25% tumpi jagung : 75% rumput gajah dan P3 = 100% rumput gajah. Pakan diberikan sesuai kebutuhan bahan kering pada sapi yaitu sebanyak 3% dari bobot badan. Data dianalisis menggunakan analisis regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi (r) serat kasar, ADF dan NDF terhadap konsumsi bahan kering, bahan kering dan kecernaan bahan organik berada pada kisaran 0,80 – 1,00. Koefisien variabel bebas pada serat kasar, ADF dan NDF bernilai negatif, sedangkan hemiselulosa bernilai positif. Konsumsi bahan kering dipengaruhi oleh kadar NDF dan serat kasar masing-masing sebesar 94%, ADF 90% dan hemiselulosa 85%. Kecernaan bahan kering dipengaruhi oleh kadar NDF dan serat kasar masing-masing sebesar 88%, ADF 85% dan hemiselulosa 81%. Kecernaan bahan organik dipengaruhi oleh kadar NDF dan serat kasar masing-masing sebesar 83%, ADF 78% dan hemiselulosa 72%. Nilai rata-rata konsumsi bahan kering perlakuan P1 = 0,0317 g/Kg BB/hari, P2 = 0,0308 g/Kg BB/hari dan P3 = 0,0290 g/Kg BB/hari. Rata-rata nilai kecernaan bahan kering vii i pada perlakuan P1 = 72,43% ± 5,99, T2 = 71,82% ± 3,20, dan T3 = 52,78% ± 6,13. Rata-rata nilai kecernaan bahan organik pada perlakuan P1 = 72,82% ± 6,29, P2 = 70,38% ± 3,16, P3 = 50,46% ± 6,45. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang didapat adalah kadar ADF, NDF dan serat kasar memiliki hubungan yang sangat kuat (r=0,80-1,00) dan berpengaruh negatif terhadap konsumsi bahan kering, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik, sedangkan hemiselulosa berpengaruh positif. Penggunaan pakan sumber serat dengan rasio pemberian yaitu 50% tumpi jagung dan 50% rumput gajah direkomendasikan dapat digunakan oleh peternak Indonesia pada usaha sapi karena pakan dapat meningkatkan konsumsi BK, kecernaan BK dan kecernaan BO.

English Abstract

This study aims to identify and analyze the effect of crude fiber, NDF (Neutral Detergent Fiber), ADF (Acid Detergent Fiber) and hemicelluloses on dry matter intake, dry matter and organic matter digestibility. The materials used in this study were post-weaning Jersey cattle, corn tumpi and elephant grass with different ratio. The methods used was in vivo experiment with 3 treatments of feed. The treatment were : T1 = 50% corn tumpi + 50% elephant grass, T2 = 75% corn tumpi + 25% elephant grass and T3 = 100% elephant grass. Collected data were analyzed with SLR (Simple Linear Regression) in Microsoft Excel. The results showed that correlation coefficient (r) of crude fiber, ADF, NDF and hemicellulose on dry matter consumption, dry matter and organic matter digestibility was in the range of 0.80 – 1.00. All independent variable coefficient had a negative value except hemicellulose. Dry matter consumption was affected by NDF and crude fiber content of 94% respectively, ADF 90% and hemicellulose 85%. Dry matter digestibility was affected by NDF and crude fiber content of 88% respectively, ADF 85% and hemicellulose 81%. The digestibility of organic matter was affected by the levels of NDF and crude fiber respectively 83%, ADF 78% and hemicellulose 72%. v It can be concluded that the levels of crude fiber, NDF and hemicellulose had a very strong correlation (r= 0,80 – 1,00) and negative effect to dry matter consumption, dry matter digestibility and organic matter digestibility except hemicelluloses.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052305
Uncontrolled Keywords: ADF, crude fiber, digestibility, NDF.
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Zainul Mustofa
Date Deposited: 23 Jan 2024 07:43
Last Modified: 23 Jan 2024 07:43
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213422
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Fitra Fauzan Majid.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item