Kusumastuti, Sri Wahyu and Prof. Dr. Ir.Mohammad Bisri, MS. and Ir. Moh. Sholichin, MT, Ph.D and Dr. Eng. Tri Budi Prayogo, ST, MT (2021) Model Simulasi Debit Pemeliharaan Sungai Bengawan Solo. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Debit pemeliharaan sungai merupakan debit yang digunakan untuk penggelontoran air dari hulu ke hilir sehingga kualitas sungai tetap terjaga baik kondisi air maupun ekosistem yang ada. Debit pemeliharaan pada Sungai Bengawan Solo berasal dari Waduk wonogiri dengan besaran debit pemeliharaan yaitu 2 m3/detik. Penentuan debit pemeliharaan sungai dapat dilakukan salah satunya dengan menentukan berapa debit yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas air dengan pengenceran. Pada penentuan indeks kualitas air (NSF-WQI) dapat menggunakan 9 parameter kualitas air yaitu : yang mencakup: BOD, DO, nitrate, total phosphate, temperature, turbidity, total solids, pH, and Fecal Coliform yang lebih menggambarkan kondisi perairan yang relatif bagus yang tidak tercemar oleh logam berat. Sumber pencemaran anak sungai (point source) pada penelitian ini juga dianalisis agar mengetahui pengaruhnya terhadap sungai Bengawan Solo antara lain Sungai Samin, Sungai Pepe, Sungai Premulung dan Sungai Mungkung. Metode yang akan dilakukan adalah dengan membuat model perhitungan indeks pemeliharaan sungai menggunakan model QUAL2Kw di sungai Bengawan Solo sehingga dapat mengetahui kondisi daya dukung lingkungan sungai saat ini, menciptakan kriteria indeks pemeliharaan sungai serta mendapatkan kondisi pemeliharaan sungai yang ideal dan sesuai baku mutu yang dipersyaratkan baik untuk parameter BOD, COD, Nitrat dan Amoniak. Berdasarkan Analisis dengan QUAL2Kw menggunakan beberapa variasi debit pemeliharaan yaitu sebesar 2 m3/detik, 5 m3/detik, 10 m3/detik, 15 m3/detik, dan 20 m3/detik, didapatkan rata-rata penurunan sebesar 2,94% untuk parameter BOD, kemudian sebesar 4,10% untuk parameter COD, 3,11% untuk parameter Nitrat, dan 11,63% untuk parameter Amoniak. Kemudian model debit pemeliharaan pada salah satu ruas yaitu kajangan pada skenario 5 memiliki persamaan Y’= 211.556 – 4.255 X1 + 1.330 X2 – 55.851 X3 + 0.266 X4 dan skenario 6 dengan persamaan Y’ = 3.832 – 0.687 X4 + 0.035 X3 + 0.978 X1 - 0.244 X2 dengan nilai Regresi adalah 1. Pengaruh Point Source 1 dengan debit rerata terhadap penurunan beban pencemaran yaitu sebesar 1,98% , untuk COD 5,84%, untuk Nitrat 8,51% dan Amoniak sebesar 24,85%. Pada Point source 2 dengan debit rarata didapatkan penurunan 11,89% untuk BOD, 8,86% untuk COD, 3,08% untuk Nitrat dan 27,44% untuk Amoniak. Pada pengaruh pointsource 3 dengan debit rarata didapatkan penurunan 10,69% untuk BOD, 10,76% untuk COD, 4,06% untuk Nitrat dan 30,87% untuk Amoniak. Pengaruh point source 4 dengan debit rerata didapatkan penurunan sebesar 12,42% untuk BOD, 10,77% untuk COD, 4,83% untuk Nitrat dan 20,02% untuk Amoniak.
English Abstract
River maintenance discharge is a discharge used for flushing water from upstream to downstream so that the quality of the river is maintained, both the condition of the water and the existing ecosystem. The maintenance discharge on the Bengawan Solo River comes from the Wonogiri reservoir with a maintenance discharge of 2 m3/second. Determination of river maintenance discharge can be done one of them by determining how much discharge is needed to improve water quality by dilution. In determining the water quality index (NSF-WQI), 9 water quality parameters can be used, namely: which include: BOD, DO, nitrate, total phosphate, temperature, turbidity, total solids, pH, and Fecal Coliform which better describe relatively good water conditions. which is not polluted by heavy metals. The method to be carried out is to create a river maintenance index calculation model using the QUAL2Kw model on the Bengawan Solo river so that it can determine the current condition of the river's environmental carrying capacity, create river maintenance index criteria and obtain ideal river maintenance conditions and according to the required quality standards both for parameters BOD, COD, Nitrate and Ammonia. Based on the analysis with QUAL2Kw using several variations of maintenance discharge which is 2 m3/second, 5m3/second, 10m3/second, 15m3/sec, and 20m3/second, the average decrease is 2,94% for the BOD parameter, then 4,10% for the COD parameter, 3,11% for the Nitrate parameter, and 11,63% for the Ammonia parameter. Then the maintenance discharge model is found on the kajangan segment is Y’ = 3.832 – 0.687 X4 + 0.035 X3 + 0.978 X1 - 0.244 X2 for Skenario 6 and Y’= 211.556 – 4.255 X1 + 1.330 X2 – 55.851 X3 + 0.266 X4 for skenario 5. The average effect of Point Source 1 on the pollution load is 1,98% for BOD, 5,84% for COD, 8,51% for Ntrate dan 24,85% for Ammonia. The average effect of Point Source 2 on the pollution load is 11,89% for BOD, 8,86% for COD, 3,08% for Nitrate dan 27,44% For Ammonia. The average effect of Point Source 3 on the pollution load is 10,69% for BOD, 10,76% for COD, 4,06% for Nitrate dan 30,87% for Amimonia. The average effect of Point Source 3 on the pollution load is sebesar 12,42% for BOD, 10,77% for COD, 4,83% for Nitrate dan 20,02% for Ammonia.
Item Type: | Thesis (Doktor) |
---|---|
Identification Number: | 062107 |
Uncontrolled Keywords: | Debit Pemeliharaan, parameter kualitas air, QUAL2KW.Maintenance Discharge, water quality parameters, QUAL2KW. |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Teknik Sipil, Fakultas Teknik |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 23 Jan 2024 07:03 |
Last Modified: | 23 Jan 2024 07:03 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213398 |
Text
Sri Wahyu Kusumastuti.pdf Download (18MB) |
Actions (login required)
View Item |