Gerakan Penolakan Tambang (Studi Tentang Penolakan Masyarakat Terhadap Aktivitas Pertambangan di Desa Keningar, Kecamatan. Dukun, Kabupaten Magelang)

Fitriani, Sellia Ade and M. Fajar Shodiq R., S.IP, M.IP and Faqih Alfian, S.IP., M.IP (2021) Gerakan Penolakan Tambang (Studi Tentang Penolakan Masyarakat Terhadap Aktivitas Pertambangan di Desa Keningar, Kecamatan. Dukun, Kabupaten Magelang). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini merupakan studi yang membahas tentang fenomena gerakan penolakan masyarakat Desa Keningar terhadap aktivitas pertambangan. Gerakan ini terbentuk dan berkembang karena adanya beberapa indikator dalam gerakan sosial yang mempengaruhi keberhasilan gerakan perlawanan masyarakat Desa Keningar. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, adapun dalam proses pengumpulan datanya melalui oberservasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi. Sedang uji keabsahannya menggunakan teknik triangulasi sumber data sebagai upaya menghasilkan penelitian yang lebih akurat. Aktivitas pertambangan telah berlangsung sejak tahun 1996 menjadikan Keningar sebagai lokasi ajang eksploitasi lingkungan. Kegiatan pertambangan yang telah berlangsung menimbulkan banyak kerugian bagi masyarakat Keningar. Berawal pada masuknya kegiatan pertambangan yang dibawa langsung oleh pemerintah lokal desa, tanpa sosialiasi yang melibatkan masyarakat. Termasuk banyaknya pelanggaran perizinan, yang mana aktivitasnya ilegal. Tidak hanya itu aktivitas penambangan yang berakhir begitu saja, juga menghadirkan lahan-lahan bekas galian tambang tanpa adanya perbaikan lahan. Hasil dari adanya penelitian ini mengungkapkan bahwa kemunculan gerakan merupakan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap aktivitas pertambangan ilegal sehingga terjadilah perlawanan. Kondisi dimana pemanfaatan lahan penambangan tidak sesuai berdasarkan fungsi tata ruang, yang mana lahan yang digunakan untuk pertambangan merupakan lahan pertanian yang juga berfungsi sebagai daerah resapan air. Kondisi tersebut menyebabkan hilangnya matapencaharian masyarakat Keningar yang sebagain besar bekerja sebagai petani. Keberadaan lahan-lahan bekas galian tambang tanpa reklamasi juga mendorong masyarakat untuk melakukan upaya perbaikan lahan secara mandiri. Berbagai upaya penolakan pertambangan yang dipelopori kelompok gerakan mencapai keberhasilan yang didorong atas beberapa faktor yang mampu mendesak pemerintah membentuk kebijakan pertambangan pro rakyat, serta tercapai pula tujuan utama kelompok gerakan yaitu berhenti dan perginya aktivitas pertambangan di Keningar.

English Abstract

This research is a study that discusses the phenomenon of the rejection movement of the Keningar Village community towards mining activities. This movement was formed and developed because of several indicators in social movements that influenced the success of the resistance movement of the Keningar Village community. This study uses a qualitative descriptive method, while in the process of collecting data through observations, interviews, literature studies and documentation. While the validity test uses data source triangulation techniques as an effort to produce more accurate research. Mining activities have been going on since 1996 making Keningar a location for environmental exploitation. Mining activities that have taken place have caused a lot of losses for the Keningar community. Starting with the entry of mining activities brought directly by the local village government, without socialization involving the community. Including the many violations of licensing, in which the activities are illegal. Not only that, mining activities just ended, they also presented ex-mining areas without any land improvement. The results of this study reveal that the emergence of the movement is a form of community disappointment with illegal mining activities so that there is resistance. Conditions where the use of mining land is not appropriate based on spatial functions, where the land used for mining is agricultural land which also functions as a water catchment area. This condition causes the loss of livelihoods for the Keningar community, most of whom work as farmers. The existence of ex-mining excavated lands without reclamation also encourages the community to make efforts to improve the land independently. Various efforts to reject mining pioneered by the movement group achieved success, driven by several factors that were able to urge the government to form a pro-people mining policy, and the movement group's main goal was to stop mining activities in Keningar.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052111
Uncontrolled Keywords: Gerakan Sosial, Penolakan Pertambangan, Kerusakan Alam
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 29 Jan 2024 03:14
Last Modified: 24 Sep 2024 04:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213396
[thumbnail of Sellia Ade Fitriani.pdf] Text
Sellia Ade Fitriani.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item