Mugari, Dianita Satrio and Istiqomah Wulandari, S.Pd., M.Ed. (2022) An Analysis of Lexical Distinctions of Javanese Language between Malang and Tulungagung in a Regional Dialect. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Indonesia adalah negara yang terkenal dengan lebih dari seratus pulau dan bahasa. Setiap daerah di Indonesia memiliki bahasa daerah yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun Indonesia adalah negara multibahasa dengan bahasa sehari-hari di setiap daerah, Indonesia memiliki satu bahasa nasional yang dikenal dengan "Bahasa Indonesia". Salah satu nama daerah dengan penutur yang banyak adalah Jawa. Orang Jawa diklasifikasikan ke dalam tiga kategori tergantung pada sub-daerah mereka: Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sub-daerah ini menggunakan bahasa Jawa yang sama dengan bahasa ibu mereka, namun masing-masing daerah memiliki dialek yang berbeda, terutama dalam kosa kata atau leksikon. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan leksikal bahasa Jawa antara daerah Malang dan Tulungagung serta faktor-faktor yang memicu terjadinya perbedaan dialek tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dimana data diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada beberapa responden yang dipilih sebagai perwakilan dari Malang dan Tulungagung. Data terdiri dari transkrip wawancara tentang beberapa dialek pada kosakata yang digunakan dalam dialek Malang dan Tulungagung, diadaptasi dari teori Arjunni (2016), dan hasil pertanyaan mengenai variabel yang mempengaruhi perbedaan leksikal kedua dialek. Oleh karena itu, kumpulan data dari kuesioner mewakili masyarakat Malang dan Tulungagung. Kemudian, data dianalisis berdasarkan teori Holmes (2001) dan faktor-faktor yang mempengaruhi pembedaan dialek tersebut dikemukakan oleh teori Nadra (2009). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 26 leksikon yang terdapat dalam pembedaan dialek Malang dan Tulungagung dikategorikan menjadi sebelas kata sifat, tujuh kata benda, dan delapan kata kerja. Selain itu, faktor yang memicu pembedaan leksikal dalam dialek Malang dan Tulungagung adalah faktor geografis, sejarah, politik, budaya, dan otonomi. Penelitian ini dapat digunakan untuk mendapatkan perspektif baru tentang perbedaan antara leksikon yang digunakan dan faktor-faktor yang berkontribusi pada penciptaan dialek yang berbeda. Dengan demikian, peneliti selanjutnya didorong untuk mempelajari pembedaan lain, seperti pembedaan fonologis dan semantik. Selanjutnya, Karena penelitian ini hanya akan membahas tingkat pertama bahasa Jawa, ngoko. Kajian selanjutnya dapat melangkah lebih jauh untuk bahasa Jawa tingkat kedua atau ketiga. Selanjutnya, peneliti selanjutnya dapat memiliki berbagai peserta dari berbagai usia. Oleh karena itu, teori-teori yang relevan harus didukung untuk memberikan analisis penelitian yang komprehensif.
English Abstract
Indonesia is a famous country with over a hundred islands and languages. Each area of Indonesia has its vernacular language used in daily life. Although Indonesia is a multi-language country with vernacular languages in each area, Indonesia has a single national language known as "Bahasa Indonesia." One of the region names with a large number of speakers is Java. Javanese people are classified into three categories depending on their sub-regions: West Java, Central Java, and East Java. These sub-regions speak the same Javanese language as their mother tongue, yet each region has a distinct dialect, particularly in vocabulary or lexicon. Hence, this study is conducted to determine the lexical distinctions of the Javanese language between the Malang and Tulungagung region and the factors that trigger dialect distinctions. This study is a descriptive qualitative research in which data is obtained by giving a questionnaire to some respondents chosen as a representative from Malang and Tulungagung. The data consisted of a transcription of an interview about some dialects on the vocabulary utilized in the Malang and Tulungagung dialects, adapted from Arjunni's (2016) theory, and the results of questions regarding the variables impacting the lexical distinctions of both dialects. Therefore, the data set from the questionnaire represents Malangese and Tulungagungese. Then, the data are analyzed based on Holmes's (2001) theory and the factor influencing those dialects distinctions proposed by Nadra's theory (2009). The results of this study show that the 26 lexicons found in the distinctions of Malang and Tulungagung dialects are categorized into eleven adjectives, seven nouns, and eight verbs. Also, the factors that trigger the lexical distinctions in the Malang and Tulungagung dialect are geographical, historical, political, cultural, and autonomy. This study may be utilized to get a new perspective on the distinction between the lexicon used and the factors contributing to different dialects’ creation. Thus, further researchers are encouraged to study other distinctions, such as phonological and semantic distinctions. Furthermore, this present study will only concern the first level of the Javanese language, ngoko. The next study can go further to the second or third level of the Javanese language. Furthermore, the further researcher can have various participants of different ages. Hence, relevant theories should be supported to provide a comprehensive research analysis.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052212 |
Uncontrolled Keywords: | Leksikal, Dialek, Dialek Daerah, Bahasa Jawa, Dialek Malang, Dialek Tulungagung. |
Divisions: | Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Inggris |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 30 Jan 2024 03:09 |
Last Modified: | 30 Jan 2024 03:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213380 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Dianita Satrio Mugari.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |