Mahendra, Made and Prof.Ir. Ludfi Djakfar, MSCE.PhD.IPU. and Ir. Achmad Wicaksono, M.Eng., Ph.D. (2021) Pengaruh Tundaan Terhadap Kinerja Ruas Jalan Perkotaan Akibat Hambatan Samping. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Masalah transportasi seperti kemacetan merupakan masalah utama pada lalu-lintas jalan perkotaan yang penduduknya lebih dari 2 juta jiwa, Untuk menanggulangi kemacetan sudah dilakukan berbagai langkah baik berupa kebijakan, tindakan, dan aspek hukum, dimana tampaknya kondisi kemacetan di wilayah perkotaan tidak menunjukkan perubahan yang berati. (Banister dan Hall, 1981; Tamin,2008). Manual adalah tolok ukur/performent indicator untuk dapat menentukan langkah penanganan awal kemacetan,Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI)1997 adalah salah satu pedoman dalam perencanaan jalan di Indonesia, dengan masa berlakunya sudah > 10 tahun dan aplikasi di lapangan banyak ketidak sesuaian parameter analisisnya dilapangan menghasilkan hasil rancangan teknis yang over/under design (Kusnandar,2009), maka perlu untuk dilakukan pengkinian. Penelitian ini berupaya memberikan kontribusi dalam hal diatas dalam parameter kinerja ruas jalan perkotaan tipe 2/1 UD (satu arah tak terpisah), di kota Mataram (kota sedang) akibat hambatan samping berupa pendekatan model tundaan (D) terhadap derajat kejenuhan (DS). Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini dengan melakukan perbandingan analisa MKJI dan analisa data lapangan dengan pendekatan parameter tundaan dan karateristik hambatan samping (FV) yang terdiri dari kendaraan parkir, berhenti (X1), kendaraan keluar-masuk (X2) pejalan kaki (X3)) dan kendaraan lambat (X4)). Hal tersebut guna mendapatkan akurasi karateristik hambatan samping serta pengaruh parameter tundaan terhadap derajat kejenuhan sebagai parameter kinerja ruas jalan perkotaan. Data berupa data karateristik lalulintas dan variasi hambatan samping yang diambil bersamaan dengan video dan dianalisa dengan metoda regresi linier sederhana dan berganda guna mendapakkan hubungan parameter yang di cari. Hasil analisa mendapatkan akurasi parameter dan jenis besaran hambatan samping IHCM 1997 tidak akurat, karena secara simultan tidak merupakan penambahan kumulatif atas jumlah kejadian masing-masing serta jenis hambatan samping seperti pada analisa IHCM 1997, tetapi berindikasi bervariasi seperti hasil model persamaan mengunakan analisa data lapangan. Pengaruh kendaraan parkir, berhenti (X1) tidak merupakan hambatan samping lebih cenderung kepada pengurangan lebar effektif (We) jalan. Didapat Struktur Model dengan pengaruh Tundaan terhadap Derajat Kejenuhan (DS) untuk tipe jalan satu arah 2/1 UD dengan kondisi arus lalulintas understureted dengan klasifikasi kota sedang dimana untuk JL. Panca usaha Segment 1 ;Y= 2.1959 X + 0,095, R2 = 0,781, untuk segment 2 ; Y= 2.3793 X + 0,071. R2 = 0,779, dan untuk JL Pejanggik segment 1 ; Y= 2.281 X + 0,087. R2 = 0,704, segment 2 ; Y= 2.314 X + 0,105. R2 = 0,658, dimana X= Tundaan (D) dan Y = Derajat Kejenuhan (DS). Tundaan dapat dipakai unsur penilaian kinerja karena Model Hubungan Tundaan (D) dengan Derajat Kejenuhan (DS) karena selisih dari kedua persamaan Model dengan klas hambtan samping yang berbeda diatas adalh 0,03 (sangat kecil)/ hampir berhimpit, dengan kata lain Model yang dihasilkan dapat digunakan pada satu Tipe Ruas Jalan (IT) yang sama. Disarankan perlu dilakukan penelitian sejenis di kota lainnya dan dibandingkan dengan hasil yang didapat dari penelitian ini sebagai masukan dalam pengkinian dan modifikasi IHCM 1997.
English Abstract
Transportation problems such as congestion are the main problems in urban road traffic with a population of more than 2 million people. To overcome congestion, various steps have been taken in the form of policies, actions, and legal aspects, where it seems that congestion conditions in urban areas do not show significant changes. . (Banister and Hall, 1981; Tamin, 2008). The manual is a benchmark / performance indicator to be able to determine the initial handling of congestion, the 1997 Indonesian Road Capacity Manual (MKJI) is one of the guidelines in road planning in Indonesia, with a validity period of > 10 years and applications in the field that many parameters do not match the analysis in the field. produce technical design results that are over/under design (Kusnandar, 2009), it is necessary to update. This study seeks to contribute to the above in terms of performance parameters of urban roads type 2/1 UD (Two-laneone-way un divided), in the city of Mataram (medium city) due to side frictions in the form of a delay model approach (D) to the degree of saturation (DS). Efforts were made in this study by comparing the MKJI analysis and field data analysis with a delay parameter approach and the characteristics of side barriers (FV) consisting of parking vehicles, stopping (X1), vehicles going in and out (X2) pedestrians (X3)). and slow vehicles (X4)). This is in order to obtain the accuracy of the side frictions characteristics and the effect of the delay parameter on the degree of saturation as a performance parameter of urban roads. The data in the form of traffic characteristics data and variations of side friction are taken together with the video and analyzed by simple and multiple linear regression methods in order to obtain the relationship of the parameters being sought. The results of the analysis show that the accuracy of the parameters and the type of side frictions IHCM 1997 is not accurate, because it does not create a background for the number of each occurrence and type of obstacle as in the 1997 IHCM analysis, but has various indications such as the results of the analysis model of field data analysis. Since the vehicle is parked, stopping (X1) is not a side obstacle more likely to reduce the effective width (We) of the road. The structure of the model with the effect of delay on the degree of saturation (DS) is obtained for the type of one-way road 2/1 UD with traffic flow conditions that are not determined by the medium city classification, where for Panca Usaha road segment 1 ;Y= 2.1959 X + 0.095, R2 = 0.781, for segment 2 ; Y= 2.3793 X + 0.071. R2 = 0.779, and for Pejanggik road segment 1 ; Y= 2.281 X + 0.087. R2 = 0.704, segment 2 ; Y= 2.314 X + 0.105. R2 = 0.658, where X = Delay (D) and Y = Degree of Saturation (DS). Delay can be used as an assessment because the Delay Relationship Model (D) with the Degree of Saturation (DS) because the difference between the two Model equations with different resistance classes above is 0.03 (very small) / almost coincide, in other words the resulting model can be used on the same Type of Road Section (IT). It is recommended that similar studies be conducted in other cities and compared with the results obtained from this study as input for updating and modifying the 1997 IHCM.
Item Type: | Thesis (Doktor) |
---|---|
Identification Number: | 062107 |
Uncontrolled Keywords: | Tundaan, Ruas Jalan Perkotaan, Kinerja, MKJI 1997-Delay, Urban Road, Ferfoment, IHCM 1997 |
Divisions: | S2/S3 > Doktor Teknik Sipil, Fakultas Teknik |
Depositing User: | soegeng sugeng |
Date Deposited: | 23 Jan 2024 03:44 |
Last Modified: | 23 Jan 2024 03:44 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213320 |
Text
Made Mahendra.pdf Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |