Analisis Keruntuhan Bendungan Sepaku Semoi Kabupaten Penajam Paser Utara Melalui Simulasi HEC-RAS dan Berbasis InaSAFE”

Frederik, Yudae and Dr. Eng. Andre Primantyo H, ST., MT. and Dr. Ir. Linda Prasetyorini,, ST., MT. (2023) Analisis Keruntuhan Bendungan Sepaku Semoi Kabupaten Penajam Paser Utara Melalui Simulasi HEC-RAS dan Berbasis InaSAFE”. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Secara umum, bendungan merupakan suatu struktur yang dibangun dari urukan tanah, batu, beton atau pasangan batu serta berfungsi untuk menahan dan menampung air. Salah satu bendungan yang memiliki fungsi untuk mereduksi banjir dan mendukung kebutuhan air baku yakni Bendungan Sepaku Semoi yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara. Bendungan ini memiliki tipe timbunan homogen dan tampungan efektif sebesar 6,31 m3. Dibalik fungsi yang ada dari bendungan ini, terdapat ancaman dan risiko terjadinya keruntuhan bendungan yang dapat diakibatkan perubahan iklim, perubahan tata guna lahan pada hulu bendungan, serta umur bendungan yang menua. Analisis keruntuhan bendungan dilakukan untuk mengetahui debit banjir rancangan maksimum pada Daerah Tangkapan Air Bendungan Sepaku Semoi, mengetahui sebaran banjir melalui simulasi HEC-RAS 6.3.1, menentukan klasifikasi bahaya, dan memperkirakan estimasi kerugian akibat keruntuhan Bendungan Sepaku Semoi. Pada analisis debit banjir rancangan akan menggunakan Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu dan Hidrograf Satuan Sintetis Snyder. Kemudian, pada simulasi keruntuhan bendungan menggunakan HEC-RAS 6.3.1 akan dilakukan berdasarkan kondisi debit banjir rancangan PMF. Berdasarkan analisis didapatkan bahwa debit banjir PMF menggunakan metode HSS Nakayasu sebesar 3264,165 m3/det dan HSS Snyder sebesar 1370,711 m3/det. Maka, pada analisis selanjutnya akan menggunakan nilai Qinflow HSS Nakayasu karena memiliki nilai debit banjir terbesar dibandingkan HSS Snyder. Hasil simulasi menggunakan HEC-RAS 6.3.1 menunjukkan bahwa genangan terluas diakibatkan oleh kondisi overtopping dengan luasan banjir sebesar 22,4 km2, dengan kedalaman maksimum sebesar 12,82 meter, serta memiliki jarak sejauh 2279,29 meter dari bendungan. Berdasarkan luas sebaran banjir dan kedalaman maksimum yang kemudian digunakan pada InaSAFE, disimpulkan bahwa keruntuhan Bendungan Sepaku Semoi dikategorikan ke dalam bahaya tingkat tinggi. Adapun estimasi kerugian berdasarkan simulasi InaSAFE pada bangunan, jalan, tata guna lahan, dan penduduk yang dialami sebesar Rp 17.055.740.420.

English Abstract

A dam is a structure made of soil, stone, concrete, or stone masonry that is designed to retain and store water. The Sepaku Semoi Dam, located in Penajam Paser Utara Regency, is one of the dams that functions to prevent flooding and provide raw water. The dam has a homogeneous embankment type and can effectively store 6.31 cubic meters of water. Despite its existing functions, the dam faces the threats and risks of collapse, which can be caused by climate change, land use changes upstream of the dam, and the dam's aging. The analysis of the dam collapse aimed to ascertain the maximum design flood discharge in the Sepaku Semoi Dam Catchment Area, describe the flood distribution through HEC-RAS 6.3.1 simulation, classify the hazard level, and estimate possible losses in case of the Sepaku Semoi Dam collapse. The analysis of the design flood discharge will employ the Nakayasu Synthetic Unit Hydrograph and Snyder Synthetic Unit Hydrograph. Next, the simulation of the dam collapse using HEC-RAS 6.3.1 will be conducted based on the PMF design flood discharge conditions. Based on the analysis, it is found that the PMF flood discharge using the Nakayasu SUH method is 3264.165 m3/det and Snyder SUH is 1370.711 m3/det. Therefore, the next analysis will use the Qinflow value of Nakayasu SUH because it has the largest flood discharge value compared to HSS Snyder. Simulation results using HEC-RAS 6.3.1 show that the widest inundation is caused by overtopping conditions with a flood area of 22.4 km2, with a maximum depth of 12.82 meters, and a distance of 2279.29 meters from the dam. Based on the flood distribution area and maximum depth then used in InaSAFE, it was concluded that the Sepaku Semoi dam collapse was classified as a high hazard. The estimated losses based on InaSAFE simulations on buildings, roads, land use, and population experienced amounted to Rp 17,055,740,420.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052307
Uncontrolled Keywords: Bendungan Sepaku Semoi, Keruntuhan Bendungan, HEC-RAS, InaSAFE, Kerugian
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Unnamed user with username nova
Date Deposited: 23 Jan 2024 03:12
Last Modified: 23 Jan 2024 03:12
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213295
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Yudae Frederik.pdf
Restricted to Registered users only

Download (17MB)

Actions (login required)

View Item View Item