Kontestasi Keluarga (Suami-Istri) dalam Pilkades Tahun 2019 di Kabupaten Nganjuk (Studi Kasus: Desa Karangsono Kecamatan Loceret)

Oprasica, Hessy Adellya Gita and Ahmad Hasan Ubaid, S.IP., M.IP and Amin Heri Susanto, LC., MA., Ph.D (2021) Kontestasi Keluarga (Suami-Istri) dalam Pilkades Tahun 2019 di Kabupaten Nganjuk (Studi Kasus: Desa Karangsono Kecamatan Loceret). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana kontestasi keluarga dalam Pemilihan Kepala Desa Karangsono Kecamatan Loceret Kabupaten Nganjuk pada Tahun 2019. Teori yang digunakan sebagai gambaran dalam penelitian ini yaitu teori neo patrimonial dari Harold Crouch yang memiliki 4 prinsip yakni adanya kepercayaan, solidaritas, loyalitas dan proteksi. Metode yang digunakan oleh peneliti yaitu kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun data temuan tersebut telah diuji keabsahannya menggunakan teknik triangulasi sumber sehingga menghasilkan penelitian yang lebih akurat. Pilkades Desa Karangsono tahun 2019 diikuti oleh dua orang yang memiliki hubungan keluarga yaitu pasangan suami-istri. Istri secara sengaja diajukan untuk menjadi calon pendamping. Wujud kontrol kekuasaan dengan praktik politik kekerabatan atau patrimonial yang berupaya meletakkan keluarga dalam ajang politik untuk memudahkan penguasa dalam mengendalikan dan mengontrol semua hal yang diperlukan, juga terkait keterpilihan sang suami yang menjadi Kepala Desa selama dua periode, untuk mencapai tujuan melanggengkan kekuasaan, diletakkannya kerabat dekat sebagai alat untuk menutupi kebobrokan sistem didalamnya. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikaji disimpulkan bahwa kekuasaan politik secara prosedural melalui pilkades yang berkutat dalam hubungan keluarga dengan penguasa yang incumbent merupakan hal yang tidak melanggar hukum, akan tetapi praktik neo patrimonial hubungan keluarga seperti demikian menggeser fatsun politik yakni norma umum, etika dan kepatutan. Hal ini dikarenakan akan menyumbat atau menutup regenerasi calon kandidat atau pemimpin dalam politik lokal berdasarkan kompetisi yang seimbang, adil atau fair dan bertumpu dengan rekam jejak kemampuan, keilmuan maupun keintegritasan moral, selain itu tidak terwujudnya demokrasi secara utuh yakni secara prosedural maupun substansialnya.

English Abstract

This study aims to explain how the family contestation in the Election of Karangsono Village Head, Loceret District, Nganjuk Regency in 2019. The theory used as an illustration in this study is the neo patrimonial theory of Harold Crouch which has 4 principles, namely trust, solidarity, loyalty and protection. The method used by the researcher is descriptive qualitative with data collection through observation, interviews, and documentation. The data of these findings have been tested for validity using source triangulation techniques so as to produce more accurate research. The 2019 Karangsono Village Pilkades was attended by two people who have family relationships, namely a husband and wife couple. The wife was deliberately proposed to be a potential companion. The form of control of power with the practice of kinship or patrimonial politics that seeks to put the family in the political arena to facilitate the rulers in controlling and controlling all things needed, also related to the choice of the husband who became the Village Head for two periods, to achieve the goal of perpetuating power, placing close relatives as a tool to cover the depravity of the system in it. Based on the results of the research that has been studied, it is concluded that procedural political power through the Pilkades which dwells in family relations with theruler incumbent is not against the law, but the neo-patrimonial practice of such family relationships shifts political fatsun namely general norms, ethics and propriety. This is because it will block or close the regeneration of candidates or leaders in local politics based on balanced, fair orcompetition fair and rely on a track record of ability, knowledge and moral integrity, in addition to not realizing democracy in its entirety, namely procedurally and substantially.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052111
Uncontrolled Keywords: Kontestasi Politik Keluarga, Neo Patrimonial, Kekuasaan
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 26 Jan 2024 03:11
Last Modified: 03 Oct 2024 06:52
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213290
[thumbnail of Hessy Adellya Gita Oprasica.pdf] Text
Hessy Adellya Gita Oprasica.pdf

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item