Ekstraksi Minyak Atsiri Daun Kayu Putih (Melaleuca leucadendron) Dengan Perlakuan Pendahuluan Pulsed Electric Field (PEF).

Teja, Wiraya and Dr. Ir. Sukardi, MS (2022) Ekstraksi Minyak Atsiri Daun Kayu Putih (Melaleuca leucadendron) Dengan Perlakuan Pendahuluan Pulsed Electric Field (PEF). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Tanaman kayu putih (Melaleuca leucadendron) merupakan salah satu hasil sektor kehutanan yang paling produktif. Kayu putih merupakan produk kehutanan non-kayu yang banyak dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat indonesia, terutama untuk pengobatan. Indonesia saat ini hanya dapat memproduksi suplai minyak kayu putih sebesar 400 ton, sedangkan suplai tahunan yang dibutuhkan sebesar 1500 ton dimana kekurangannya dipenuhi dengan impor dari Negara Cina. Produksi minyak kayu putih di Indonesia cenderung mengalami penurunan, dimana salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah teknik ekstraksi yang diterapkan. Untuk mengatasi masalah dan tantangan dalam proses ekstraksi, berbagai macam teknik ekstraksi mulai dikembangkan salah satunya adalah pulsed electric field (PEF) assisted extraction. Pada perlakuan PEF akan terjadi proses elektroporasi yang merusak dinding sel sehingga meningkatkan difusi dan kecepatan ekstraksi yang akan membuat transfer massa lebih optimal. Hasil Elektromobilisasi akan meningkatkan perpindahan massa molekul dan ion, yang dapat diaplikasikan untuk meningkatan hasil ekstraksi. Rancangan percobaan dirancang dengan menggunakan mode eksperimental Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor. Faktor I yaitu besar tegangan PEF yang terdiri dari 3 level yaitu (1000 V, 1500 V dan 2000 V) dan faktor II yaitu waktu PEF (10 menit, 20 menit dan 30 menit). Pada setiap perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali ulangan sehingga didapatkan 27 sampel atau satuan percobaan. Parameter pengamatan meliputi rendemen, indeks bias, berat jenis dan kandungan sineol. Data hasil penelitian diuji dengan sidik ragam (ANOVA) menggunakan software SPSS. Jika tidak ada interaksi antar faktor, dilakukan uji beda nyata terkecil (BNT). Namun jika terdapat interaksi antar faktor dilakukan uji duncan’s multiple range test (DMRT) dengan tingkat selang kepercayaan 5 %. Hasil vi penelitian menunjukkan perlakuan tegangan dan waktu PEF berpengaruh secara signifikan terhadap rendemen, indeks bias, dan berat jenis dari minyak atsiri yang dihasilkan. Perlakuan terbaik diperoleh pada tegangan PEF 1000 V dan waktu PEF 600 detik. Perlakuan terbaik memiliki nilai rendemen sebesar 2,05%, indeks bias sebesar 1,4664 dan berat jenis sebesar 0,927. Perlakuan PEF pada minyak kayu putih menunjukan peningkatan rendemen sebesar 0,55%, indeks bias sebesar 0,0019; dan berat jenis sebesar 0,012 dibandingkan tanpa PEF. Kualitas komponen utama minyak kayu putih yang dihasilkan juga mengalami peningkatan yaitu dengan meningkatnya kandungan sineol sebesar 28,882 %.

English Abstract

Eucalyptus (Melaleuca leucadendron) is one of the most productive product of the forestry sector. Eucalyptus is non-timber forest product that is widely known and used by indonesian people, especially for medicine. Currently, Indonesia can only produce supply of eucalyptus oil of 400 tons, while annual supply required is 1500 tons, where the shortage is met by import from China. Eucalyptus oil production in Indonesia tends to decrease, where one of the most influential factors is the extraction technique applied. To overcome the problems and challenges in the extraction process, various kinds of extraction techniques have been developed, one of which is pulsed electric field (PEF) assisted extraction. In PEF treatment there will be an electroporation process that damages the cell wall thereby increasing diffusion and extraction speed which will make mass transfer more optimal. Electromobilization results will increase the mass transfer of molecules and ions, which can be applied to increase the extraction yield. The experimental design was designed using the experimental mode of Randomized Block Design (RCBD) with 2 factors. The first factor is the PEF voltage which consists of 3 levels (1000 V, 1500 V and 2000 V) and the second factor is the PEF time (10 minutes, 20 minutes and 30 minutes). Each treatment was repeated 3 times so that 27 samples or experimental units were obtained. Observation parameters include yield, refractive index, specific gravity and cineol content. The research data were tested with variance (ANOVA) using SPSS software. If there is no interaction between factors, the smallest significant difference test (BNT) is performed. However, if there is an interaction between factors, the Duncan's multiple range test (DMRT) test is carried out with a 5% confidence interval. The results showed that the PEF voltage and time treatment had a significant effect on the yield, refractive index, and specific gravity of the volatile oil produced. The best viii treatment was obtained at a PEF voltage of 1000 V and a PEF time of 600 seconds. The best treatment had a yield value of 2,05%, a refractive index of 1.4664 and a specific gravity of 0.927. PEF treatment on eucalyptus oil showed an increase in yield of 0,55%, refractive index of 0.0019; and specific gravity of 0.012 compared to without PEF. The quality of the main components of eucalyptus oil produced also increased, namely by increasing the cineol content by 28.882%.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052210
Uncontrolled Keywords:	Ekstraksi, Kayu Putih, Pulsed Electric Field, Sineol
Divisions:	Fakultas Teknologi Pertanian > Teknologi Hasil Pertanian
Depositing User:	Endang Susworini
Date Deposited:	29 Jan 2024 03:13
Last Modified:	29 Jan 2024 03:13
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213275

Text (DALAM MASA EMBARGO) Wiraya Teja.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (2MB)

Actions (login required)

View Item