Agus Efendy, Moch and Prof. Dr. Ir. Budi Hartono, MS., IPU. ASEAN Eng (2023) Analisis Usaha Peternakan Broiler Pasca Masa Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Peternakan Broiler Di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Covid-19 masuk ke Indonesia, pada 2 Maret 2020 diumumkan secara resmi bahwa terdapat dua kasus positif Covid-19. Pelaku usaha mengalami kerugian akibat kondisi dan kebijakan terkait Covid-19. Usaha peternakan broiler mengalami ketidakstabilan harga selama masa pandemi Covid- 19 akibat rendahnya daya beli masyarakat. Peternak broiler mengalami ketidakstabilan hingga penurunan pendapatan selama pandemi. Kebijakan pelonggaran kegiatan masyarakat berdampak pada pulihnya perekonomian termasuk usaha peternakan ayam pedaging. Perekonomian yang pulih menyebabkan terjadinya perbedaan pendapatan peternak broiler pada saat pandemi dan setelah pandemi Covid-19. Penelitian bertujuan untuk menganalisis usaha peternakan broiler dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan peternak broiler yang ada di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora setelah masa pandemi.vii Penelitian dilakukan pada 2 Desember 2022 – 5 Januari 2023 di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Metode penelitian yang digunakan yaitu survei melalui wawancara peternak broiler sistem kemitraan. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan berjumlah 30 responden peternak dari 4 perusahaan mitra. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan analisis pendapatan dan analisis regresi linier berganda dengan variabel populasi ternak, deplesi, FCR, dan IP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 83% responden berjenis kelamin laki-laki. Responden mayoritas berumur 36-50 tahun dengan persentase 50% serta 30% responden memiliki pendidikan terakhir SMA. Mayoritas responden sebanyak 80% memiliki pengalaman beternak selama 1-5 tahun. Hasil analisis ekonomi menunjukkan rata-rata total biaya produksi peternakan broiler kemitraan PT. A hingga PT. D berturut-turut sebesar Rp. 19.037/kg, Rp. 19.046/kg, Rp. 18.780/kg, dan Rp. 19.096/kg. Penerimaan rata-rata peternak broiler kemitraan PT. A hingga PT. D berturut-turut sebesar Rp. 20.273, Rp. 20.187, Rp. 19.617, dan Rp. 20.308. Peternakan dengan kemitraan PT. C memiliki rata-rata BEP harga paling rendah sebesar Rp. 18.780/kg, sedangkan peternakan dengan kemitraan PT. D paling tinggi sebesar Rp. 19.096/kg. Peternakan kemitraan PT. D memiliki BEP unit paling rendah diantara kemitraan lainnya sebesar 23.407 kg, sedangkan PT. A paling besar yaitu 29.520 kg. Peternakan kemitraan PT. A memiliki rata-rata nilai R/C ratio paling tinggi sebesar 1,065 sedangkan PT. C memiliki nilai rata-rata R/C ratio paling kecil sebesar 1,045. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel populasiviii ternak, deplesi, FCR, dan IP secara bersama-sama berpengaruh terhadap pendapatan sebesar 67,6% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Kesimpulan penelitian yaitu peternakan broiler dengan rata-rata pendapatan tertinggi di Kecamatan Cepu yaitu peternakan dengan kemitraan PT. A sebesar Rp.1.236/kg/periode dan peternakan dengan rata-rata pendapatan terendah yaitu peternakan dengan kemitraan PT. C sebesar Rp.837/kg/periode. Faktor yang mempengaruhi pendapatan peternak broiler sistem kemitraan di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora yaitu populasi ternak dan IP.
English Abstract
The research aims to analyze broiler farming businesses and determine the factors affecting broiler farmer income in Cepu District, Blora Regency, after the Covid-19 pandemic. The research was conducted from December 2, 2022 to January 5, 2023 in Cepu District, Blora Regency, Central Java. The research method was using a survey through interviewing broiler breeders with a partnership system and a questionnaire. A purposive sampling technique with 30 farmers respondents from 4 partner companies was used as sampling method. The research data were analyzed using income and multiple linear regression analysis with livestock population, depletion, FCR, and IP variables. The results showed that 83% of the respondents were male, the majority aged 36-50 years with a percentage of 50% and 30% of the respondents had a senior high school education. The majority of 80% of respondents have farming experience of 1-5 years. It can bev concluded that broiler farms with the farmers who join a partnership with PT. A have the highest average income (Rp. 1,236/kg/period). While farmers who join a partnership system with PT. C have the lowest average income (Rp. 837/kg/period). Factors that affect the income of partnership system broiler breeders in Cepu District, Blora Regency are livestock population and IP.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 042305 |
Uncontrolled Keywords: | partnership, income analysis, farming system |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Annisti Nurul F |
Date Deposited: | 23 Jan 2024 02:20 |
Last Modified: | 23 Jan 2024 02:20 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213204 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Moch. Agus Efendy.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Actions (login required)
View Item |