Salsabila, Sumaya and Dr. Ir. Hari Siswoyo, S.T., M.T and Dr. Taat Setiawan, S.T., M.T (2023) Penilaian Kerentanan Air Tanah Terhadap Pencemaran Dengan Menggunakan Metode DRASTIC di Daerah Lepasan Cekungan Air Tanah Jakarta. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Dalam studi ini, daerah lepasan Cekungan Air Tanah Jakarta digunakan untuk memperkirakan seberapa rentan air tanah terhadap pencemaran. Pesatnya pertumbuhan penduduk pada Cekungan Air Tanah (CAT) Jakarta akan meningkatkan produksi limbah baik domestik maupun industri. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat akan memicu terjadinya pencemaran air tanah. Air tanah yang sudah mengalami kontaminasi harus segera dilakukan identifikasi polutan penyebabnya guna menghentikan polusi yang terjadi dan menindak pihak yang berhubungan dengan hal itu maupun memperbaiki kondisi alaminya apabila diakibatkan oleh alam. Maka dari itu, dibutuhkan upaya untuk menilai kerentanan air tanah terhadap pencemaran di daerah lepasan CAT Jakarta. Penilaian ini akan digunakan sebagai dasar untuk memulihkan kondisi air tanah serta untuk mengetahui faktor yang paling dominan menyebabkan pencemaran agar dapat membantu upaya konservasi CAT Jakarta untuk mengelola dan menyelamatkan air tanah. Dengan menggunakan pendekatan DRASTIC, penilaian kerentanan air tanah dapat ditentukan. Kedalaman muka air tanah (D), curah hujan (R), media akuifer (A), tekstur tanah (S), topografi (T), dampak zona tak jenuh (I), dan konduktivitas hidrolik (C) adalah tujuh karakteristik yang membentuk teknik DRASTIC. Metode DRASTIC memberikan bobot pada setiap parameter tergantung pada bagaimana pengaruhnya terhadap kerentanan air tanah dan mengategorikan setiap parameter ke dalam sejumlah kelas. Untuk menghitung kerentanan, digunakan data sekunder dari otoritas terkait dan hasilnya kemudian diverifikasi menggunakan data kualitas air dimana menggunakan pendekatan water quality index (WQI). Nilai WQI dihitung berdasarkan tingkat kualitas air dan faktor pembobotnya. Kemudian, hubungan antara kerentanan air tanah dengan kualitas air tanah menggunakan uji product moment pearson (PPM). Berdasarkan hasil analisis, kerentanan air tanah di daerah lepasan CAT Jakarta memiliki rentang sebesar 97 – 149 yang terbagi menjadi dua klasifikasi, Ada dua tingkat kerentanan: rendah (25,93%) dan sedang (74,07%). Tingkat kerentanan sedang berada hampir pada seluruh wilayah penelitian, sedangkan tingkat kerentanan rendah tersebar di bagian barat dan sedikit di bagian timur CAT Jakarta. Secara keseluruhan faktor dominan yang paling berpengaruh pada tingkat kerentanan airtanah di wilayah penelitian adalah aspek kedalaman muka air tanah dan pengaruh zona tak jenuh air. Kemudian, kualitas air pada daerah lepasan CAT Jakarta didominasi oleh kategori kualitas air buruk. Jumlah zat besi (Fe) dan/atau mangan (Mn) dalam air besar dampaknya pada kualitasnya. Tidak ada korelasi antara kualitas air tanah dan kerentanan air tanah, menurut hasil yang menghubungkan kedua variabel tersebut. Menghubungkan kedua variabel tersebut tidak cukup baik dikarenakan masing-masing dari kedua variabel tersebut memiliki aspek yang berbeda. Dimana variabel kerentanan air tanah mempresentasikan aspek fisika sedangkan variabel kualitas air mempresentasikan aspek kimia. Hasil pengujian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengembangan wilayah CAT Jakarta.
English Abstract
In this study, the discharge area of the Jakarta Groundwater Basin is used to estimate the vulnerability of groundwater to contamination. The rapid population growth in the Jakarta Groundwater Basin (CAT) will increase domestic and industrial waste production. Increasing population growth will trigger groundwater pollution. Groundwater that has been contaminated must immediately identify the pollutant that causes it to stop the pollution that occurs, take action against those related to it, and improve its natural condition if it is caused by nature. Therefore, efforts are needed to assess the vulnerability of groundwater to pollution in the Jakarta CAT discharge area. This assessment will be used as a basis for restoring groundwater conditions and finding out the most dominant factors causing pollution so that it can assist CAT Jakarta's conservation efforts to manage and save groundwater. Groundwater vulnerability assessment can be identified using the DRASTIC method. The DRASTIC process consists of seven parameters, namely the depth of the water table (D), rainfall (R), aquifer media (A), soil texture (S), topography (T), the impact of vadose zones (I), and hydraulic conductivity (C). The DRASTIC technique assigns weights to each parameter depending on how it affects groundwater vulnerability and categorizes each parameter into several classes. To calculate vulnerability, secondary data from the relevant authorities are used, and the results are then verified using water quality data which uses the water quality index (WQI) approach. The WQI value is calculated based on the level of water quality and its weighting factor. Then, the relationship between groundwater vulnerability and quality uses the Pearson Product Moment Test (PPM). Based on the analysis results, groundwater's vulnerability in the Jakarta CAT discharge area has a range of 97 – 149 divided into two classifications. There are two levels of vulnerability: low (25.93%) and medium (74.07%). The level of vulnerability is moderate in almost all research areas. In contrast, common vulnerability is spread in the western part and slightly in the eastern part of CAT Jakarta. Overall, the dominant factors that most influence the groundwater vulnerability level in the study area are the depth of the groundwater table and the influence of the water-unsaturated zone. Then, the water quality in the Jakarta CAT discharge area is dominated by the poor water quality category. The amount of iron (Fe) and manganese (Mn) in water dramatically impacts its quality. According to the results linking the two variables, there is no correlation between groundwater quality and groundwater vulnerability. Linking the two variables is not good enough because each of the two variables has different aspects. The groundwater vulnerability variable represents the physical aspect, while the water quality variable represents the chemical aspect. The results of this test can be used as material for consideration in the development of the Jakarta CAT area.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052307 |
Uncontrolled Keywords: | Airtanah, Kerentanan, DRASTIC, Kualitas Air-Groundwater, Vulnerability, DRASTIC, Water Quality |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Pengairan |
Depositing User: | Emy Sukartini |
Date Deposited: | 23 Jan 2024 01:46 |
Last Modified: | 23 Jan 2024 01:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213199 |
Text (Dalam masa EMBARGO)
Sumaya Salsabila.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (19MB) |
Actions (login required)
View Item |