Determinan Adopsi Teknologi: Bukti Empiris Pada Peternak Sapi Potong

Zulvan Kurnia Ramadan, Muhammad and Prof. Dr. Ir. Budi Hartono, MS., IPU., ASEAN Eng and Dr. Jaisy Aghniarahim Putritamara, S.Pt., MP (2023) Determinan Adopsi Teknologi: Bukti Empiris Pada Peternak Sapi Potong. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia merupakan negara agraris yang merupakan peran dan kontribusi sektor peternakan sangat berpengaruh terhadap perekonomian terutama produksi daging. Upaya pengembangan sapi potong hingga sekarang belum mampu memenuhi kebutuhan daging dalam negeri, selain rentan terhadap serangan penyakit, pengembangan sapi potong dapat disebabkan oleh berbagai kelemahan dalam sistem budidaya peternakan. Teknologi peternakan berperan sangat penting di negara berkembang seperti Indonesia, meskipun demikian tingkat adopsi teknologi peternakan oleh peternak kecil masih rendah. Peternak mempertimbangkan untuk melakukan adopsi teknologi adalah dengan melihat dan memperhitungkan keuntungan atau nilai ekonomis yang dihasilkan dari teknologi yang digunakan. Di Indonesia, munculnya teknologi baru mengarahkan banyak peneliti untuk mengkaji adopsi teknologi peternakan yang ada. Faktor memahami hambatan adopsi teknologi adalah salah satu cara untuk melihat seberapa efisien teknologi peternakan. Pembuat kebijakan dan praktisi mempunyai salah satu tantangan utama untuk meningkatkan produktivitas peternakan yaitu dengan meningkatkan tingkat adopsi teknologi yang lebih baik/inovatif bagi peternak kecil, hal ini karena tidak semua peternak kecil mampu dan mau mengadopsi teknologi peternakan baru karena tantangan danviii kendala adopsi yang disebabkan oleh berbagai faktor yang berbeda. Penelitian dilakukan di Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur karena memiliki populasi sapi pada tahun 2022 di Jawa Timur dengan masuk top three yaitu peringkat nomor dua dengan jumlah 360,473 ekor setelah Kabupaten Sumenep dengan populasi 388,090 ekor. Pengumpulan data dilakukan melalui pendekatan wawancara individual (survey) menggunakan kuesioner, telaah mendalam dan diskusi kelompok. Analisis data yang dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi teknologi peternakan studi kasus di 3 Kecamatan dari Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur pada penelitian menggunakan analisis regresi logistik dengan bantuan program: STATA Software statistic. Faktor-faktor yang diambil untuk melihat seberapa berpengaruh terhadap adopsi teknologi peternakan sapi potong Kabupaten Tuban ada 6 variabel yaitu usia, pendidikan, lama beternak, jumlah ternak, jumlah anggota keluarga dan kelompok ternak. Komponen adopsi teknologi yang digunakan ada 8 komponen yaitu penggunaan inseminasi buatan, penggunaan pakan legum (polong-polongan), penggunaan konsentrat, penggunaan layanan dokter hewan secara teratur, pemberian vitamin, pembuatan dan pemberian pakan silase, fortifikasi dengan campuran molases-urea dan fortifikasi jerami dengan urea. Hasil analisis karakteristik peternak sapi potong di Kabupaten Tuban sebagai adalah mayoritas peternak sapi potong di Kabupaten Tuban adalah dengan usia tinggi, tingkat pendidikan yang rendah, ternak dengan pengalaman lebih dari 10 tahun, usaha dengan skala yang kecil, jumlah anggota keluarga sedang, dan mengikuti kelompok ternak. Tingkat adopsi teknologi peternakan sapi potong di Kabupaten Tuban adalah sedang dilanjutkan dengan hasil analisis dengan menggunakan regresi logit menunjukan bahwa faktor-faktor yang secara signifikan berpengaruh terhadap komponen adopsiix teknologi di Kabupaten Tuban usia berpengaruh secara negatif terhadap inseminasi buatan, vitamin untuk pakan ternak dan fortifikasi dengan campuran molases-urea. Pendidikan berpengaruh secara negatif terhadap penggunaan inseminasi buatan dan vitamin untuk pakan ternak. Lama beternak berpengaruh secara negatif terhadap penggunaan vitamin untuk pakan ternak dan fortifikasi jerami dengan urea. Jumlah ternak berpengaruh secara positif terhadap penggunaan konsentrat, pakan silase, fortifikasi dengan campuran molasesurea dan fortifikasi jerami dengan urea. Jumlah anggota keluarga berpengaruh secara positif terhadap penggunaan pakan legum/polong-polongan, layanan dokter hewan secara teratur, vitamin untuk pakan ternak dan berpengaruh secara negatif terhadap penggunaan fortifikasi dengan campuran molases-urea. Kelompok ternak berpengaruh secara positif terhadap penggunaan inseminasi buatan. Kesimpulan dari penelitian adalah uji komponen penggunaan adopsi teknologi peternakan sapi potong di Kabupaten Tuban yang menunjukkan bahwa tingkat adopsi teknologi peternak adalah sedang dengan nilai rata-rata 0,542. Disarankan pada pemerintah atau lembaga terkait lebih memberikan layanan yang sesuai untuk peternak seperti penyuluhan atau menetapkan program lain yang lebih fleksibel terhadap manajemen usaha peternakan sapi potong

English Abstract

Indonesia is an agrarian country where the role and contribution of the livestock sector is very influential on the economy, especially meat production. Beef cattle development efforts until now have not been able to meet domestic meat demand. Despite this, the level of adoption of livestock technology by smallholder farmers is still low. In Indonesia, the emergence of new technologies has led many researchers to examine the adoption of existing livestock technologies. Understanding barriers to technology adoption is one way to see how efficient livestock technology is. The factors taken to see how influential the adoption of beef cattle farming technology in Tuban Regency are 6 variables, namely age, education, length of farming, number of livestock, number of family members and livestock groups. this study uses logistic regression analysis with the help of the program: STATA statistical software. The research was conducted in Tuban Regency of East Java Province because it has a cattle population in 2020 in East Java by entering the top three. Data collection was conducted through an individual interview approach (survey) using questionnaires, in-depth reviews and group discussions. Primary data collected from farmers include individual characteristics, social, economic and cultural factors of farmers, appearance and suitability ofvi technology and external factors, namely services and policies from related institutions. The results of the analysis obtained that the use of components of the adoption of beef cattle farming technology in Tuban Regency that all variables affect significantly the adoption both positively and negatively. From the test results of the components of the use of the adoption of beef cattle farming technology in Tuban Regency, it showed that farmers are relatively low in adopting livestock technology, so it is hoped that the government or related institutions will provide more appropriate services for farmers.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052305
Uncontrolled Keywords: Adoption, Technology, Breeder, Beef Cattle, Logistic Regression
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Annisti Nurul F
Date Deposited: 22 Jan 2024 07:37
Last Modified: 22 Jan 2024 07:37
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213104
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
M. Zulvan Kurnia Ramadan.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item