Jus Sargassum aquifolium Mencegah Peningkatan Kadar Kolesterol dan Kerusakan Histopatologi Otot Soleus Tikus Yang Diberi Diet Aterogenik

Prakoso, Darmawan Jalu and Dr. Ir. Muhamad Firdaus, MP. (2022) Jus Sargassum aquifolium Mencegah Peningkatan Kadar Kolesterol dan Kerusakan Histopatologi Otot Soleus Tikus Yang Diberi Diet Aterogenik. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

S. aquifolium merupakan makroalga berwarna coklat yang banyak tumbuh di daerah intertidal di daerah tropis dengan banyak terumbu karang S. aquifolium telah tercatat berada di sebagian besar negara Asia Tenggara. Habitat S. aquifolium pada substrat tanah berpasir dengan aliran air sedang. Rumput laut ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai pangan fungsional karena mengandung senyawa bioaktif yang memiliki manfaat fisiologis bagi tubuh diantaranya mencegah penyakit degeneratif salah satunya hiperkolesterolemia. Hiperkolesterol merupakan suatu kondisi dimana kadar kolesterol pada darah melebihi batas normal, hal ini disebabkan oleh gangguan metabolisme lemak yang terjadi pada tubuh. Kadar kolesterol pada orang dewasa dinyatakan tinggi apabila melebihi >240mg/dL, sedangkan pada anak-anak dan remaja kadar kolesterol total dinyatakan tinggi apabila >200mg/dL. Penimbunan lemak pada otot dapat disebabkan karena aktivitas fisik yang kurang. Sel-sel otot akan kehilangan keelastisitasnya dan berkurangnya dalam mengatur tekanan darah. Hal ini disebabkan karena kurangnya pasokan darah ke otot kaki yang menyebabkan otot kaki melemah, selain itu seringnya mengalami kesemutan dan kram pada bagian kaki juga merupakan ciri-ciri tingginya kolesterol pada tubuh. Peningkatan kolesterol dalam tubuh dapat dicegah melalui pemberian pangan fungsional yang memiliki efek antihiperkolesterolemia salah satunya dari S. aquifolium. Senyawa bioaktif dari rumput laut ini dapat diperoleh melalui metode ekstraksi slow juicer. Pemilihan metode ekstraksi tersebut karena dapat meningkatkan sifat fisiologis senyawa bioaktif untuk mencegah terjadinya peningkatan kolesterol dalam tubuh. S. aquifolium mengandung tanin, saponin dan steroid yang memiliki efek fisiologis terhadap hiperkolesterolemia. Penelitian ini bertujuan untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol dan kerusakan histopatologi otot soleus. S. aquifolium diperoleh dari Teluk Ekas, Nusa Tenggara Barat. Tikus wistar jantan (Rattus novergicus) umur 2-3 bulan, berat ± 150 g sebagai hewan coba. Pemodelan hiperkolesterolemia dilakukan melalui pemberian diet aterogenik selama ± 6 bulan dengan komposisi total pakan sebanyak 40 g/ekor (lemak babi 80 g, lemak kambing 80 g, 5 kuning telur bebek 75 g, pakan pabrikan (comfeed) 1200 g dan air 200 mL). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Laboratorium Farmakologi dan Laboratorium Biomedik, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya, Malang pada bulan November 2021- April 2022. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) sederhana dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan ANNOVA dan uji lanjut duncan untuk hasil uji kadar kolesterol dan uji Kruskal wallis dengan uji lanjut Mann-Whitney untuk skor histopatologi otot soleus. Uji fitokimia jus S. aquifolium diperoleh kandungan senyawa tanin, saponin dan steroid dengan hasil positif sedangkan dengan kandungan senyawa polifenol, flavonoid diperoleh hasil negatif. Pada perlakuan dengan pemberian jus S. aquifolium 2 kali sehari merupakan perlakuan terbaik dengan kadar kolesterol dan kerusakan histopatologi otot soleus, sementara pada pemberian jus S. aquifolium 3 kali sehari memberikan efek toksik yang ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol dan kerusakan histopatologi otot soleus pada tiap perlakuan.

English Abstract

S. aquifolium is a brown macroalga that grows mainly in intertidal areas in the tropics with many coral reefs S. aquifolium has been recorded in most Southeast Asian countries. S. aquifolium habitat on sandy soil substrate with moderate water flow. This seaweed has the potential to be developed as a functional food because it contains bioactive compounds that have physiological benefits for the body, including preventing degenerative diseases, one of which is hypercholesterolemia. Hypercholesterolemia is a condition where cholesterol levels in the blood exceed normal limits, this is caused by fat metabolism disorders that occur in the body. Cholesterol levels in adults are declared high if they exceed > 240 mg/dL, while in children, and adolescents total cholesterol levels are asserted high if they > 200 mg/dL. Accumulation of fat in the muscles can be caused by a lack of physical activity. Muscle cells lose their elasticity and are less able to regulate blood pressure. This is due to a lack of blood supply to the leg muscles, which causes the leg muscles to weaken. In addition, frequent tingling and cramps in the legs are also signs of high cholesterol in the body. Increased cholesterol in the body can be prevented through the provision of functional foods that have an antihypercholesterolemic effect, one of which is from S. aquifolium. Bioactive compounds from seaweed can be obtained through the slow juicer extraction method. The extraction method was chosen because it can improve the physiological properties of bioactive compounds to prevent an increase in cholesterol in the body. S. aquifolium contains tannins, saponins, and steroids which have physiological effects on hypercholesterolemia. This study aims to prevent an increase in cholesterol levels and histopathological damage to the soleus muscle. S. aquifolium was obtained from Ekas Bay, West Nusa Tenggara. Wistar rats (Rattus novergicus) 2-3 months old, weighing ± 150 g as experimental animals. The hypercholesterolemia modeling was carried out by giving an atherogenic diet for ± 6 months with a total feed composition of 40 g/head (80 g pork fat, 80 g goat fat, 75 g duck egg yolks, 1200 g feed (comfeed), and 200 mL water). This research was conducted at the Laboratory of Fishery Products Science Technology, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Brawijaya, Malang. Pharmacology Laboratory and Biomedical Laboratory, Faculty of Medicine, Universitas Brawijaya, Malang in November 2021-April 2022. The research design used in this study was a simple completely randomized design (CRD) with 5 treatments and 3 replications. The research data were analyzed using ANOVA and Duncan's follow-up test for cholesterol level results and the Kruskal-Wallis test with Mann-Whitney follow-up test for histopathological scores of the soleus muscle. Phytochemical test of S. aquifolium juice obtained the content of tannins, saponins, and steroids with positive results, whereas, with the content of polyphenolic compounds, and flavonoids, negative results were obtained. The treatment with S. aquifolium juice 2 times a day was the best treatment with cholesterol levels and histopathological damage to the soleus muscle, while the administration of S. aquifolium juice 3 times a day gave a toxic effect which was characterized by increased cholesterol levels and histopathological damage to the soleus muscle in each treatment.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0522080643
Divisions:	Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan
Depositing User:	soegeng sugeng
Date Deposited:	25 Jan 2024 06:40
Last Modified:	25 Jan 2024 06:40
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213099

Text (DALAM MASA EMBARGO) Darmawan Jalu Prakoso.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (3MB)

Actions (login required)

View Item