ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM TERKAIT PERCAMPURAN HARTA BERSAMA BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN.

Sebastiana Leonita, Nugroho and Rumi Suwardiyati,, S.H., M.Kn and Prawatya Ido Nurhayati,, S.H., M.Kn (2022) ANALISIS DASAR PERTIMBANGAN HAKIM TERKAIT PERCAMPURAN HARTA BERSAMA BERDASARKAN UNDANG – UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pada skripsi ini, penulis membahas permasalahan terkait percampuran harta bersama pada perkawinan. Pilihan tema tersebut di latar belakangi oleh mengenai percampuran harta dalam masa perkawinan, dimana harta yang pada ketentuan hukum positif Indonesia mengalami pemisahan namun pada putusan yang diteliti oleh peneliti berbicara sebaliknya, sehingga terhadap putusan tersebut terdapat penyampingan. Dimana dalam melakukan penelitian terhadap tema tersebut peneliti menganalsiis berdasarkan putusan yang relevan dengan isu yang diangkat oleh peneliti. Merujuk pada hal di atas, rumusan masalah yang diangkat, yakni Bagaimanakah analisis dasar pertimbangan hakim terkait percampuran harta bersama dengan harta bawaan pada Putusan Pengadilan Negeri Palembang Nomor: 96/ Pdt.G/2020/PN Plg? Kemudian penulisan karya tulis ini memanfaatkan metode yuridis normatif dengan metode statute approach serta case approach. Bahan hukum yang didapat akan dianalisis dengan memakai teknik analisis interpretasi sistematis, yakni metode analisis bahan hukum dengan cara melihat kepada hubungan di antara aturan dalam UU yang saling bergantung. Di samping itu juga harus dilihat bahwa hubungan itu tidak bersifat teknis, melainkan juga harus dilihat asas yang melandasinya. Hasil memperlihatkan bahwa konsep dari pada adanya harta bawaan dapat diartikan sebagai harta yang perolehan nya bersumber dari pada masing-masing individu baik isteri maupun suami sebelum perkawinan abika karena warisan, hibah, dan pemberian. Dalam putusan yang di bahas pada penelitian ini ditemukan bahwa terdapat penyimpangan norma yang dilakukan oleh Hakim dalam memutus. Sebab berpangkal tolah pada UU Perkawinan yang secara jelas memisahkan harta dalam perkawinan. Dalam putusan yang relevan tersebut tanah beserta bangunan atas kedua objeknya perolehan dari padanya bersumber dari hibah dari pada saudara kandung dari Tn. Gunawan Wijaya (TURUT TERGUGAT 1) yaitu Tn. Teddy Wijaya Oey ( PENGGUGAT 1) dan Hendra Wijaya Oey (PENGGUGAT 2) namun objek tersebut di dalam kuasa Ny. Sylviana Ratna Rembulan (TERGUGAT), dimana melihat dari pada sumber perolehan harta tersebut yan bersumber dari pemberian serta hibah maka berpangkal tolak pada pengaturan UU Perkawinan terkait dengan harta perkawinan, atas pemberian serta hibah tersebut dapat digolongkan sebagai bagian dari pada harta bawaan Tn. Gunawan Wijaya. Sehingga proses dari pada putusan tersebut telah tidak sesuai dengan peraturan Hukum Positif Indonesia mengengenai harta dalam perkawinan.

English Abstract

In this thesis, the author discusses problems related to the mixing of joint assets in marriage. The choice of this theme is motivated by the mixing of assets during the marriage period, where assets which in the provisions of Indonesian positive law experience separation, but in the decisions examined by researchers speak the opposite, so that there is a waiver of the decision. Where in conducting research on this theme the researcher analyzes based on decisions that are relevant to the issues raised by the researcher. Referring to the above, the formulation of the problem raised, namely How is the analysis of the basis for the judge's consideration regarding the mixing of assets together with innate assets in the Decision of the Palembang District Court Number: 96/Pdt.G/2020/PN Plg? Then the writing of this paper uses the normative juridical method with the statutory approach (statute approach) and case approach (case approach). The legal material obtained by the author will be analyzed using systematic interpretation analysis techniques, namely a method of analyzing legal material by looking at the relationship between interdependent rules in a law. In addition, it must also be seen that the relationship is not technical in nature, but must also be seen from the underlying principles. The results show that the concept of the existence of inherited assets can be interpreted as assets whose acquisition comes from each individual, both the wife and husband before the abika marriage due to inheritance, grants, and gifts. In the decisions discussed in this study, it was found that there were deviations from norms committed by judges in deciding. This is because it stems from the Marriage Law which clearly separates assets in marriage. In the relevant decision, the land and buildings for the two objects obtained from them came from a grant from the sibling of Mr. Gunawan Wijaya (CO-DEFENDANT 1), namely Mr. Teddy Wijaya Oey (Plaintiff 1) and Hendra Wijaya Oey (PLAINTIFF 2) but the object is under the authority of Mrs. Sylviana Ratna Rembulan (DEFENDANT), looking at the source of the acquisition of these assets which came from gifts and grants, the starting point is the regulation of the Marriage Law related to marital assets, these gifts and grants can be classified as part of Mr. Gunawan Wijaya. So that the process of the decision is not in accordance with the Indonesian Positive Law regulations regarding assets in marriage.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052301
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Unnamed user with username verry
Date Deposited: 22 Jan 2024 07:36
Last Modified: 22 Jan 2024 07:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/213078
[thumbnail of Dalam Masa Embargo] Text (Dalam Masa Embargo)
Sebastiana Leonita Nugroho.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item