Penggunaan Nano Enkapsulasi Kunyit (Curcuma domesitica val.) dalam Pakan dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Telur Burung Puyuh (Coturnix-coturnix japonica).

Siddiq, Aulia Rachman (2022) Penggunaan Nano Enkapsulasi Kunyit (Curcuma domesitica val.) dalam Pakan dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Telur Burung Puyuh (Coturnix-coturnix japonica). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Telur puyuh merupakan salah satu sumber protein hewani yang lebih baik dibandingkan dengan kandungan protein telur ayam dan telur itik, juga relatif murah dibandingkan dengan telur ayam, daging sapi, dan lain-lain. Konsumsi telur di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya, Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penambahan zat additive pada produksi telur burung puyuh guna meningkatkan kualitas telur sehingga konsumsi telur pada masyarakat pun ikut meningkat. Bahan yang dapat ditambahkan ke dalam pakan telur berupa nano enkapsulasi kunyit. Faktor penyimpanan juga mempengaruhi kualitas telur, semakin lama penyimpanan berdampak pada kualitas telur yang semakin menurun. Penurunan kualitas meliputi bobot telur, kekentalan albumen dan kuning telur serta besarnya rongga udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan nano enkapsulasi kunyit dan lama simpan terhadap kualitas telur yang meliputi berat telur, indeks telur, berat kerabang dan tebal kerabang telur burung puyuh. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Agustus-November 2021 di kandang milik bapak Samsul yang berada di Desa Ampeldento, Kecamatan Karang Ploso, Malang. Proses pembuatan nano enkapsulasi kunyit dilakukan dilaboratorium Industri Pakan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Materi penelitian ini adalah burung puyuh sebanyak 176 ekor dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, masing-masing unit percobaan diisi 11 ekor puyuh. Puyuh yang digunakan yakni umur 30 hari, kandang battery sebanyak 16 unit kandang percobaan, pakan yang digunakan merupakan produk PT. New Hope Jawa Timur-Mojokerto dan penambahan kunyit yang ditambahkan ke dalam pakan berbentuk nano enkapsula si. Metode yang digunakan adalah percobaan lapang dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) tersarang. Perlakuan yang digunakan sebanyak 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan diulang 4 kali. Perlakuan penelitian adalah P0+ (pakan basal + antibiotik (zinc bacitracin) 0,05%), P1 (pakan basal + nano kunyit 0,1%), P2 (pakan basal + nano kunyit 0,2%), P3 (pakan basal + nano kunyit 0,3 %). Variabel yang diamati adalah berat telur, indeks telur, berat kerabang dan tebal kerabang. Data dianalisis menggunakan sidik ragam (ANOVA), apabila terdapat hasil yang berbeda nyata maka dilanjutkan menggunakan uji beda nyata terkecil (Uji BNT). Hasil dari penelitian ini penambahan nano enkapsulasi kunyit dalam pakan memberikan pengaruh sangat nyata terhadap berat kerabang. Penambahan antibiotik (zinc bacitracin) 0,05% (P0+), nano enkapsulasi kunyit 0,1% (P1), nano enkapsulasi kunyit 0,2% (P2), nano enkapsulasi kunyit 0,3% (P3) serta penggunaan lama simpan yang berbeda memberikan efek yang sama (tidak nyata) terhadap berat telur, indeks telur dan tebal kerabang. Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel berat kerabang memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap perlakuan penambahan level nano enkapsulasi kunyit tetapi variabel berat telur, indeks telur dan ketebalan cangkang tidak berpengaruh nyata terhadap perlakuan. Saran perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan level nano enkapsulasi kunyitdalam pakan untuk mengetahui efek positif lainnya terhadap berat telur, indeks telur dan tebal kerabang karena variabel tersebut belum memberikan perbedaan pengaruh yang nyata.

English Abstract

This study aims to determine the effect of using turmeric nanoencapsulation and storage temperature on egg quality which included a egg weight, egg index, shell weight and egg shell thickness of quail. The research was carried out from August- November 2021 in the poultry house owned by Mr.Samsul in Ampeldento Village, Karang Ploso District, Malang. The process of making nano-encapsulated turmeric was carried out in the Animal Feed Industry Laboratory, Faculty of Animal Husbandry, Universitas Brawijaya. The research materials were quail, battery cage, feed, and turmeric nanoencapsulation. The method used was a field experiment designed using a Completely Randomized Design (CRD) nested. The variables observed were egg weight, egg index, shell weight and shell thickness. The data were analyzed using variance (ANOVA) nested, if there were significantly different results, it was continued using the Least Significant Difference test (LSD test). The results showed that added nanoencapsulation of turmeric (P) treatment improved shell weight. The addition of antibiotics (zinc bacitracin) 0.05% ( P0+), turmeric nanoencapsulation 0.1% (P1), turmeric nanoencapsulation 0.2% (P2), turmeric nanoencapsulation 0.3% (P3) and the use different of storage time (T) gave the same effect on the egg weight, egg indexand shell thickness. The conclusion is that shell weight has improved for treatment but variables for egg weight, egg index and shell thickness gave the same effect. The suggestion of this research is for further research to increase the level of addition of turmeric nanoencapsulation in the feed.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522050036
Uncontrolled Keywords: encapsulation, storage times, turmeric, quail eggs
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: agung
Date Deposited: 22 Jan 2024 03:48
Last Modified: 22 Jan 2024 03:48
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/212968
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Aulia Rachman Siddiq.pdf
Restricted to Repository staff only until 31 December 2024.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item