Pemetaan Tingkat Kerentanan Air Tanah Terhadap Pencemaranberdasarkan Metode DRASTIC di Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang.

Amini, Roisa Tri and Dr. Ir. Hari Siswoyo, S.T., M.T., IPM. and Dr. Eng. Andre Primantyo H, S.T., M.T (2023) Pemetaan Tingkat Kerentanan Air Tanah Terhadap Pencemaranberdasarkan Metode DRASTIC di Kecamatan Mojoagung Kabupaten Jombang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kecamatan Mojoagung merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Jombang dimana menduduki sebagai kecamatan terluas ke-7 dari 20 kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang dan termasuk dalam 5 kecamatan terpadat penduduk di Kabupaten Jombang dengan jumlah penduduk sebanyak 84,757 jiwa dalam 10,6334 km2. Berkembangnya Kecamatan Mojoagung dimanfaatkan dalam membangun usaha industri kecil maupun besar dimana sebanyak 690 jenis industri yang berdiri di Kecamatan Mojoagung. Potensi kerentanan air tanah terhadap pencemaran di Kecamatan Mojoagung pada umumnya disebabkan oleh limbah dari beberapa jenis industri yang dibuang langsung ke saluran drainase, sungai, dan tanah seperti pada salah satu pabrik yang terletak di Desa Betek dan beberapa usaha rongsok plastik yang berada di Desa Murukan dan sekitarnya. Penilaian dan pemetaan tingkat kerentanan air tanah terhadap pencemaran merupakan salah satu langkah yang tepat dalam upaya perlindungan kualitas air tanah, karena hasil dari penilaian dan pemetaan tersebut dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam perlindungan air tanah dalam aspek kualitas air tanah dengan tindakan-tindakan pencegahan yang dapat dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi variasi dan sebaran lokasi air tanah yang rentan terhadap pencemaran dalam periode waktu penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode DRASTIC berdasarkan parameter-parameter hidrogeologinya yang meliputi kedalaman muka air tanah (D), curah hujan (R), media akuifer (A), tekstur tanah (S), kemiringan lereng (T), pengaruh zona tak jenuh (I), dan konduktivitas hidraulik (C). Nilai dari setiap parameter terbagi menjadi beragam yang meliputi nilai bobot dan nilai peringkat berdasarkan masing-masing parameternya dimana nilai bobot dan peringkat yang tinggi menunjukkan besarnya pengaruh terhadap kerentanan atau potensi pencemaran. Perhitungan nilai dari setiap parameter berdasarkan kurun waktu penelitian dilakukan setiap bulan pada minggu pertama. Kecamatan Mojoagung terdiri dari 18 Desa dimana penelitian ini mengkaji 28 sumur gali sebagai sumur penelitian dengan keterwakilan setidaknya 1 sumur mewakili 1 Desa. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai dari bulan Juli 2023 sampai dengan bulan Desember 2023. Berdasarkan hasil penelitian yang telah didapatkan, tingkat kerentanan air tanah di Kecamatan Mojoagung memiliki rentang berkisar antara 101 – 156 yang terbagi menjadi dua kategori kerentanan, yaitu tingkat kerentanan rendah dengan rentang 80 – 119 dan tingkat kerentanan sedang dengan rentang 120 – 159. Luas dan prosentase tingkat kerentanan rendah terbesar berada pada bulan November 2023 yaitu 22,74 km2 atau 37,8%, sedangkan luas dan prosentase tingkat kerentanan sedang terbesar berada pada bulan September 2023 yaitu 46,74 km2 atau 77,7%. Peta sebaran tingkat kerentanan air tanah terhadap pencemaran di Kecamatan Mojoagung selama kurun waktu penelitian selama 5 bulan yaitu bulan Juli 2023 – November 2023 didominasi oleh tingkat kerentanan sedang, dimana kecenderugan tingkat kerentanan sedang akan lebih banyak di sebelah barat dan utara Kecamatan Mojoagung.

English Abstract

Mojoagung District is one of the sub-districts in Jombang Regency, which is the 7th largest sub-district of the 20 sub-districts in Jombang Regency and is included in the 5 most densely populated sub-districts in Jombang Regency with a population of 84,757 people in 10,6334 km2. The development of Mojoagung District has been utilized in building small and large industrial businesses, where as many as 690 types of industry have been established in Mojoagung District. The potential vulnerability of groundwater to pollution in Mojoagung District is generally caused by waste from several types of industry which is dumped directly into drainage channels, rivers, and land, such as at one of the factories located in Betek Village and several plastic scrap businesses located in Murukan Village and surroundings. Assessment and mapping of the level of vulnerability of groundwater to pollution is one of the appropriate steps in efforts to protect groundwater quality, because the results of the assessment and mapping can be used as a consideration in protecting groundwater in the aspect of groundwater quality with preventive measures that can be taken. This research aims to identify the variation and distribution of groundwater locations that are vulnerable to pollution in the research time period. This research was carried out using the DRASTIC method based on hydrogeological parameters which include depth to water table (D), recharge (R), aquifer media (A), soil media (S), topography (T), impact of the vadose zone media (I), and hydraulic conductivity of the aquifer (C). The value of each parameter is divided into various types, including weight values and ranking values based on each parameter, where high weight and ranking values indicate the magnitude of influence on vulnerability or potential pollution. Calculation of the value of each parameter based on the research period is carried out every month in the first week. Mojoagung District consists of 18 villages where this research examines 28 dug wells as research wells with at least 1 well representing 1 village. This research was carried out for 6 months starting from July 2023 to December 2023. Based on the research results that have been obtained, the level of groundwater vulnerability in Mojoagung District has a range between 101 - 156 which is divided into two categories of vulnerability, namely low level of vulnerability with a range of 80 - 119 and medium level of vulnerability with a range of 120 - 159. Area and percentage the largest level of low vulnerability was in November 2023, namely 22.74 km2 or 37.8%, while the area and percentage of the largest level of moderate vulnerability was in September 2023, namely 46.74 km2 or 77.7%. The distribution map of the level of vulnerability of groundwater to pollution in Mojoagung District during the 5 month research period, namely July 2023 - November 2023, is dominated by a medium level of vulnerability, where the tendency for a moderate level of vulnerability is more in the west and north of Mojoagung District.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052307
Uncontrolled Keywords: Kerentanan, Air tanah, DRASTIC, Pencemaran, Vulnerability, Groundwater, DRASTIC, Pollution.
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Zainul Mustofa
Date Deposited: 22 Jan 2024 03:20
Last Modified: 22 Jan 2024 03:20
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/212941
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Roisa Tri Amini.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (21MB)

Actions (login required)

View Item View Item