Afifah, Wanda Rifatul and Deni Agus Setyono,, ST.,M.Eng. and Eddi Basuki Kurniawan,, ST.,MT. (2023) Konsep Pengembangan Pedagang Kaki Lima di Gresik Perkotaan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Pedagang Kaki Lima (PKL) merupakan salah satu sektor informal perdagangan dan jasa yang tumbuh untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Masalah perkotaan akibat adanya PKL terjadi di Gresik Perkotaan seperti belum terdapatnya peraturan daerah yang khusus dalam mengatur arahan lokasi Pedagang Kaki Lima di Kawasan Gresik Perkotaan, pola berjualan yang tersebar dan tidak teratur mengakibatkan kesemrawutan, kurang tersedianya infrastruktur penunjang bagi pengunjung, dan PKL yang tidak memiliki Surat Izin Menempati semakin bertambah. Persebaran PKL di Gresik Perkotaan terdapat delapan lokasi, diantaranya PKL Alun-Alun Gresik, PKL Pasar Senggol, PKL Pujasera GKB, PKL Bunder Asri, PKL Jalan Sunan Giri, PKL Jalan Sumatra, PKL Arif Rahman Hakim, dan PKL Kapten Dulasim. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan infrastruktur penunjang PKL serta merekomendasikan konsep pengembangan PKL di Gresik Perkotaan. Metode analisis yang digunakan ialah Analisis Statistik Deskriptif, Importance Performance Analysis dan Analytical Hierarchy Process. Variabel yang digunakan untuk mengetahui karakteristik PKL ialah jenis dagangan, tempat berjualan, sarana usaha, sifat usaha, pola persebaran, modal usaha, tingkat pendapatan, waktu berdagang, tenaga kerja, asal daerah, legalitas tempat berjualan, dan pembayaran retribusi. Selanjutnya, untuk variabel infrastruktur penunjang meliputi drainase, air bersih, persampahan, layanan listrik, dan tempat parkir. Sedangkan, untuk variabel pada analisis IPA dan AHP terdapat karakteristik PKL, infrastruktur penunjang, kemudahan aksesibilitas, dan kenyamanan. Hasil dari penelitian ini untuk karakteristik PKL ialah 87% jenis dagangan makanan dan minuman, 51% tempat berjualan di bahu jalan, 60% sarana usaha gerobak beroda, 73% sifat usaha non permanen, 75% pola persebaran memanjang, 59% modal usaha sebesar Rp 300.000 – Rp 500.000, 48% tingkat pendapatan setiap harinya kurang dari Rp 400.000, 72% waktu berdagang pukul 17.00-18.00 WIB, 52% tenaga kerja 1 jiwa yakni sebagai pemilik, 87% PKL berasal dari Gresik Perkotaan, 75% tidak memiliki SIM/ illegal, dan 35% PKL tidak membayar retribusi. Berikutnya terkait dengan infrastruktur penunjang, 100% lokasi PKL memiliki drainase jenis tertutup, 59% PKL membawa air sendiri dari rumah, 52% PKL membuang sampah berjualan ke TPS terdekat, 80% PKL membutuhkan listrik yang bersumber dari listrik terdekat, dan 82% PKL tidak menyediakan parkir (on street). Konsep pengembangan PKL di Kawasan Gresik Perkotaan didasarkan pada perhitungan analisis IPA dengan analisis AHP. Sehingga didapatkan bahwa variabel yang perlu dipertimbangkan sesuai urutannya yakni legalitas lokasi berjualan, infrastruktur penunjang, kenyamanan, kemudahan aksesibilitas, dan karakteristik PKL. Lokasi yang diprioritaskan untuk dikembangkan ialah PKL Pujasera GKB, PKL Alun-Alun Gresik dan PKL Pasar Senggol. Rekomendasi Lokasi yang tidak dikembangkan perlu dipindah karena status lokasi yang illegal.
English Abstract
Street vendors (PKL) are one of the informal trade and services sectors that grow to meet economic needs. Urban problems due to street vendors occur in Gresik Urban, such as the absence of special regional regulations in regulating the direction of the location of Street Vendors in the Gresik Urban Area, scattered and irregular selling patterns resulting in chaos, lack of availability of supporting infrastructure for visitors, and street vendors who do not have an Occupying License are increasing. The distribution of street vendors in Gresik Urban has eight locations, including PKL Alun-Alun Gresik, PKL Pasar Senggol, PKL Pujasera GKB, PKL Bunder Asri, PKL Jalan Sunan Giri, PKL Jalan Sumatra, PKL Arif Rahman Hakim, and PKL Captain Dulasim. This study aims to determine the characteristics and supporting infrastructure of street vendors and recommend the concept of PKL development in Gresik Urban. The methods used are Descriptive Statistical Analysis, Importance Performance Analysis and Analytical Hierarchy Process. The variables used to determine the characteristics of street vendors are the type of trade, a place to sell, business facilities, business nature, distribution patterns, working capital, income level, trading time, labour, regional origin, the legality of the place to sell, and levy payments. Furthermore, supporting infrastructure variables include drainage, clean water, garbage, electricity services, and parking lots. Meanwhile, for variables in the IPA and AHP analysis, there are PKL characteristics, supporting infrastructure, ease of accessibility, and comfort. The results of this study for the characteristics of street vendors are 87% types of food and beverage merchandise, 51% of places selling on the shoulder of the road, 60% of wheeled cart business facilities, 73% of non-permanent business properties, 75% longitudinal distribution patterns, 59% of working capital of Rp 300,000 – Rp 500,000, 48% of daily income levels of less than Rp 400,000, 72% trading time at 17.00-18.00 WIB, 52% of 1 worker's workforce is the owner, 87% of street vendors come from Gresik Urban, 75% do not have a driver's license / illegal, and 35% of street vendors do not pay retribution. Next, related to supporting infrastructure, 100% of street vendor locations have closed-type drainage, 59% of street vendors bring their water from home, 52% of street vendors throw garbage selling to the nearest polling station, 80% of street vendors need electricity sourced from nearby electricity, and 82% of street vendors do not provide parking (on the street). The concept of PKL development in Gresik Urban Area is based on the calculation of science analysis with AHP analysis. So it is found that the variables that need to be considered in order are the legality of the location of selling, supporting infrastructure, comfort, ease of accessibility, and the characteristics of street vendors. The priority locations to be developed are PKL Pujasera GKB, PKL Alun-Alun Gresik and PKL Pasar Senggol. Recommendations Locations that are not developed need to be moved due to the illegal status of the location.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052307 |
Uncontrolled Keywords: | Karakteristik-PKL; Infrastruktur-Penunjang-PKL; Konsep-Pengembangan-PKL |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota |
Depositing User: | Unnamed user with username nova |
Date Deposited: | 22 Jan 2024 03:06 |
Last Modified: | 22 Jan 2024 03:06 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/212916 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Wanda Rifatul Afifah.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (33MB) |
Actions (login required)
View Item |