Evaluasi Secara Van Soest Dan Antioksidan Ampas Jamu Yang Difermentasi Menggunakan Aspergillus Oryzae Dan Saccharomyces Cerevisiae Sebagai Bahan Pakan

Fadhilah, Fachri and Prof. Dr. Ir. Osfar Sjofjan,, M.Sc., IPU., ASEAN Eng., (2023) Evaluasi Secara Van Soest Dan Antioksidan Ampas Jamu Yang Difermentasi Menggunakan Aspergillus Oryzae Dan Saccharomyces Cerevisiae Sebagai Bahan Pakan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pakan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan dalam beternak. Pakan merupakan faktor yang dapat mempengaruhi naik atau turunnya produktivitas ternak. Permasalahan yang biasa terjadi adalah kenaikan biaya pakan yang tidak diimbangi oleh kenaikan harga jual hewan ternak atau produk dari ternak itu sendiri. Maka dari itu peternak menyadari bahwa Indonesia merupakan negara agroindustri dengan cara memanfaatkan limbah pertanian, peternakan dan industri dapat digunakan sebagai bahan pakan alternatif yang masih memiliki kandungan nutrisi dengan harga yang murah, mudah dan berkualitas baik. Bahan baku pakan di Indonesia masih banyak yang belum dimanfaatkan yaitu ampas jamu, ampas jamu merupakan hasil samping dari proses pengolahan jamu. Limbah ampas jamu masih bisa dimanfaatkan oleh peternak seperti digunakan sebagai bahan pakan unggas. Limbah ampas jamu berpotensi untuk dijadikan sebagai bahan pakan unggas karena masih mengandung zat aktif yang berguna untuk dunia perunggasan. Selain kelebihan yang di miliki, ampas jamu juga memiliki kekurangan yaitu ampas jamu memiliki kandungan serat kasar yang tinggi, protein yang rendah dan aroma yang kurang disukai ternak. Fermentasi merupakan salah satu metode pengolahan bahan pakan yang bertujuan untuk meningkatkan nilai nutrisi pada bahan pakan tersebut dengan bantuan mirkoba. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 25 Februari – 31 Maret 2023 di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai nutrisi hasil fermentasi ampas jamu selama 3 hari dengan perlakuan pemberian kapang Aspergillus oryzae dan khamir Saccharomyces cerevisiae. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah percobaan dengan Rancangan Acak Lengka (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu: P0 (ampas jamu tanpa fermentasi), P1 (fermentasi ampas jamu dengan penambahan Aspergillus oryzae 0,6%), P2 (fermentasi ampas jamu dengan penambahan Saccharomyces cerevisiae 0,6%) dan P3 (fermentasi ampas jamu dengan penambahan Aspergillus oryzae 0,3% + Saccharomyces cerevisiae 0,3%). Variabel yang diamati adalah kandungan analisis Van soest (NDF, ADF, Selulosa, Hemiselulosa, Silika) dan Uji aktivitas antioksidan. Data yang diperoleh dalam penelitian dicatat dan ditabulasi dengan bantuan Program Microsoft Excel dan dianalisis dengan Analysic of Variance (ANOVA), apabila terdapat perbedaan yang nyata dan sangat nyata diantara perlakuan maka dilakukan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa fermentasi ampas jamu dengan penambahan inokulum (Aspergillus oryzae dan Saccharomyces cerevisiae) menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai kandungan kandungan NDF (P0:74,18%, P1:67,59%, P2:73,55%, P3:74,08%), ADF (P0:59,54%, P1:57,94%, P2:60,18%, P3:60,38%), Selulosa (P0:36,19%, P1:31,64%, P2:35,03%, P3:35,94%), Hemiselulosa (P0:14,64%, P1:9,65%, P2:13,36%, P3:13,70%), Silika (P0:0,55%, P1:1,02%, P2:0,54%, P3:0,64%), Antioksidan (P0:18,68 mg/ml, P1:13,34 mg/ml, P2:11,06 mg/ml, P3:11,37 mg/ml). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa fermentasi ampas jamu dengan penambahan fermentasi ampas jamu dengan penambahan Aspergillus oryzae 0,6% (P1) menghasilkan kandungan nilai nutrisi terbaik dengan kandungan Serat Kasar yang rendah. dengan nilai rataan NDF 67,59%, ADF 57,94%, Selulosa 31,64 %, Hemiselulosa 9,65% dan Silika 1,02 %. Nilai Kandungan Antioksidan terbaik yaitu dengan penambahan Saccharomyces cerevisiae 0,6% (P2) dengan nilai rataan 11,06 mg/ml.

English Abstract

The purpose of this study was to evaluate van soest analysis and antioxidants of herbs dergs fermented using Aspergillus oryzae and Saccharomyces cerevisiae as poultry feedstuff. The method used used a completely randomized design (CRD) consisting of T0 (fermented herbal dergs without fermentation), T1 (fermented herbs dergs with the addition of Aspergillus oryzae 0.6%), T2 (fermented herbs dergs with the addition of Saccharomyces cerevisiae 0.6%) and T3 (fermented herbs dergs with the addition of Aspergillus oryzae 0.3% + Saccharomyces cerevisiae 0.3%). The research observed were the content of NDF, ADF, Cellulose, Hemicellulose, Silica and Antioxidant Activity. The data obtained in the study were analyzed by Analysis of Variance (ANOVA), if there was a significant difference, it was continued with Duncan's Multiple Range Test. The results showed that fermentation of herbs dergs with the addition of inoculum (Aspergillus oryzae and Saccharomyces cerevisiae) showed a very significant difference (p<0.01) in the value of NDF, ADF, Cellulose, Hemicellulose, Silica and Antioxidant content. In this study, it was concluded that fermentation of herbs dergs with the addition of Aspergillus oryzae 0.6% produced the best nutritional value content with low crude fiber content and in the antioxidant test treatment with the addition of Saccharomyces cerevisiae 0.6% produced the best antioxidant activity content.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052305
Uncontrolled Keywords: herbs dregs, Aspergillus oryzae, Saccharomyces cerevisiae, fermentation, van soest, antioxidant,
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 22 Jan 2024 01:14
Last Modified: 22 Jan 2024 01:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/212795
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Fachri Fadhilah.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item