Analisa Keruntuhan Bendungan Kedung Brubus di Kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur dengan Menggunakan Program Zhong Xing HY21.

Affandi, Rizal and Prof. Dr.Ir.Pitojo Tri Juwono, MT., IPU and Dr. Runi Asmaranto, ST., MT. (2023) Analisa Keruntuhan Bendungan Kedung Brubus di Kabupaten Madiun Provinsi Jawa Timur dengan Menggunakan Program Zhong Xing HY21. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bendungan yang memiliki fungsi untuk menahan aliran sungai agar tercipta tampungan yang nantinya dimanfaatkan untuk berbaga kebutuhan memiliki beberapa potensi resiko, salah satunya keruntuhan bendungan. Keruntuhan bendungan dapat diakibatkan oleh kebocoran pada tubuh bendungan yang berangsur-angsur mengurangi material bendungan yang pada akhirnya tubuh bendungan akan collapse, hal ini disebut erosi buluh atau piping. Keruntuhan dapat juga terjadi karena overtopping, yaitu dimana air melimpah melewati bagian atas tubuh bendungan dan melewati sisi hilir bendungan dan pada akhirnya mengakibatkan longsor di tubuh hilir bendungan tersebut. Analisa keruntuhan bendungan (Dam Break Analysis) dan simulasi keruntuhan bendungan (Dam Break Simulation) merupakan bentuk pencegahan masalah tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan analisa keruntuhan bendungan (Dam Break Analysis) dan simulasi keruntuhan bendungan (Dam Break Simulation) pada bendungan Kedung Brubus menggunakan Software atau perangkat lunak Zhong Xing HY21. Software Zhong Xing HY21 merupakan program yang dikeluarkan dan dikembangkan oleh perusahan Sinotech Engineering Consultant pada tahun 2011 dari Taiwan yang dapat dipakai untuk menyelesaikan persoalan mengenai aliran unsteady flow. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan aplikasi Zhong Xing HY21, ditemukan bahwa debit banjir rancangan PMF mencapai 642.729 m3/det dan ukuran area terendam mencapai 31.56 km2, dengan ketinggian air mencapai nilai maksimum hingga 6.01 m. Akibat runtuhnya Bendungan Kedung Brubus, sekitar 43 desa yang berlokasi di bawah bendungan (hilir) mengalami dampak, dan total penduduk yang berisiko terkena dampak mencapai sekitar 27.750 orang. Dampak ini mengakibatkan konsekuensi serius bagi masyarakat dan lingkungan yang berada di wilayah terdampak.

English Abstract

Dams which have the function of holding back river flow to create storage which will later be used for various needs have several potential risks, one of which is dam collapse. Dam collapse can be caused by leaks in the dam body which gradually reduce the dam material and ultimately the dam body will collapse, this is called reed erosion or piping. Collapse can also occur due to overtopping, namely where water overflows past the top of the dam body and passes through the downstream side of the dam and ultimately results in landslides in the downstream body of the dam. Dam break analysis and dam break simulation are forms of preventing this problem. In this research, researchers carried out dam break analysis and dam break simulation at the Kedung Brubus dam using Zhong Xing HY21 software. The Zhong Xing HY21 software is a program released and developed by the Sinotech Engineering Consultant company in 2011 from Taiwan which can be used to solve problems regarding unsteady flow. Based on simulation results using the Zhong As a result of the collapse of the Kedung Brubus Dam, around 43 villages located below the dam (downstream) were affected, and the total population at risk of being affected reached around 27,750 people. This impact has serious consequences for the people and environment in the affected areas.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052307
Uncontrolled Keywords: Keruntuhan Bendungan, Overtopping, Piping, Zhong Xing HY21, Analisa Banjir, Dam Break, overtopping, piping, Zhong Xing HY21, Flood Analysis.
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Zainul Mustofa
Date Deposited: 19 Jan 2024 08:16
Last Modified: 19 Jan 2024 08:16
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/212613
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
RIZAL AFFANDI.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (15MB)

Actions (login required)

View Item View Item