ESTIMASI PARAMETER GENETIK BOBOT BADAN, PANJANG SHANK DAN PANJANG.4 PARUH PADA AYAM PERSILANGAN PADA UMUR 3 DAN 7 MINGGU

Fitra, Ardian (2022) ESTIMASI PARAMETER GENETIK BOBOT BADAN, PANJANG SHANK DAN PANJANG.4 PARUH PADA AYAM PERSILANGAN PADA UMUR 3 DAN 7 MINGGU. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Ayam Jawa Persilangan (Joper) merupakan ayam hasil persilangan (F1) antara pejantan ayam Bangkok dengan betina ayam Lohmann Brown. Persilangan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas serta perbaikan mutu genetik pada keturunannya. Peningkatan mutu genetik pada ayam Joper dilakukan untuk mendapatkan peformans yang lebih baik pada generasi berikutnya. Upaya untuk meningkatkan peformans pada ayam Joper dapat dilakukan melalui seleksi terhadap sifat kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Berline Farm Desa Maguan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. Penelitian dimulai pada awal bulan September 2021 hingga Januari 2022. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung nilai heritabilitas (h2) dan nilaipemuliaan (NP) untuk bobot badan (BB), panjang shank (PS) dan panjang paruh (PP) pejantan Bangkok berdasarkan performan keturunannya hasil persilangan (F1) ayam pejantan Bangkok dengan ayam layer strain Lohmann Brown. Materi yang digunakan terdiri dari 720 ekor ayam hasil persilangan (F1) umur 3 dan 7 minggu yang berasal dari 24 ekor ayam pejantan Bangkok dan 240 ekor ayam betina Lohmann Brown. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan dan pengukuran langsung di lapang. Variabel yang diamati adalah bobot badan (BB), panjang shank (PS) dan panjang paruh (PP) ayam hasil persilangan (F1). Parameter genetik yang dianalisis adalah nilai heritabilitas serta nilai pemuliaan untuk BB, PS dan PP. Estimasi nilai heritabilitas dianalisa menggunakan metode korelasi saudara kandung dan saudara tiri, dimana komponen ragam dihitung menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) pola tersarang dengan jumlah anak setiap induk tidak sama. Estimasi nilai pemuliaan dianalisa menggunakan metode uji Zuriat dimana keunggulan pejantan diestimasi berdasarkan performans keturunannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rataan bobot badan (BB) sebesar 145,75 ± 23,72 g pada umur 3 minggu dan 508,83 ± 94,48 g pada umur 7 minggu. Nilai rataan panjang shank (PS) sebesar 3,44 ± 0,36 cm pada umur 3 minggu dan 5,50 ± 0,52 cm pada umur 7 minggu. Nilai rataan panjang paruh (PP) sebesar 1,96 ± 0,13 cm pada umur 3 minggu dan 2,68 ± 0,12 cm pada umur 7 minggu. Nilai heritabilitas bobot badan (BB) pada umur 3 dan 7 minggu termasuk kategori tinggi yaitu sebesar 0,68 ± 0,00005 dan 0,60 ± 0,00004; nilai heritabilitas panjangparuh (PP) pada umur 3 dan 7 minggu termasuk kedalam kategori sedang yaitu sebesar 0,23 ± 0,00002 dan 0,31 ± 0,00003. Nilai heritabilitas panjang shank (PS) adalah sebesar 1,88 ± 0,00008 pada umur 3 minggu dan 1,46 ± 0,00007 pada umur 7 minggu. Rangking nilai pemuliaan tertinggi untuk bobot badan (BB) pada umur 3 dan 7 minggu diperoleh dari keturunan pejantan dengan kode I yaitu sebesar 176,45 g dan 606,86 g. Rangking nilai pemuliaan tertinggu untuk panjang shank (PS) pada umur minggu ke-3 diperoleh dari keturunan pejantan dengan kode B yaitu sebesar 4,15 cm dan pada umur minggu ke-7 diperoleh dari keturunan pejantan dengan kode Y yaitu sebesar 6,32 cm. Rangking nilai pemuliaan tertinggu untuk panjang paruh (PP) umur 3 minggu diperoleh dari keturunan pejantan dengan kode Y yaitu sebesar 2,01 cm dan pada umur 7 minggu diperoleh dari keturunan pejantan dengan kode E yaitu sebesar 2,73 cm. Nilai pemuliaan positif untuk BB, PS dan PP pada umur 3 minggu adalah 45,83 %, 66,60 ,% dan 37,5 % dan pada umur 7 minggu adalah 54,16 %, 54,16 % dan 37,5 %. Nilai heritabilitas tertinggi pada pejantan berdasarkan keturunan hasil persilangan (F1) adalah heritabilitas bobot badan (BB) umur 3 minggu. Seleksi berdasarkan BB umur 3 minggu akan memberikan kemajuan genetik yang paling tinggi pada generasi berikutnya.

English Abstract

The purpose of this study was to calculate the heritability value (h2) and breeding value (NP) for body weight (BW), shank length (SL) and beak length (BL) in crossbred chickens. The material used consisted of 720 crossbred (F1) chickens aged of 3 and 7 weeks, resulted from 24 Bangkok cocks and 240 Lohman Brown hens which were reared for 56 days. The results showed that the average of BW was 145.75 ± 23.72 g at the 3 week of age and 508.83 ± 94.48 g at the 7 week of age. The mean of SL was 3.44 ± 0.36 cm at the 3 week of age and 5.50 ± 0.52 cm at the 7 week of age. The mean of BL was 1.96 ± 0.13 cm at the 3 week of age and 2.68 ± 0.12 cm at the 7 week of age. The heritability value at the 3 and 7 weeks of age for BW were 0.68 and 0.60 and for BL were 0.23 and 0.31. The highest breeding values for BW at the 3 and 7weeks of age were sire I with the mean of 176.45 g and 606.86 g, respectively. The highest breeding value for SL at the age of 3 and 7 weeks were sire B (4.15 cm) and sire Y (6.32 cm). The breeding values for BL at the age of 3 and 7 weeks were sire G (1.88 cm) and sire E (2.59 cm). The positive breeding value for BW, SL and BL were 45,83 %, 66,60 % and 37,5 % and at 7 weeks of age were 54,16 %, 54,16 % and 37,5 %. The highest heritability value was BW at the age of 3 weeks of age, it means that selection for BW at 3 weeks of age will give the highest improvement in the next generation.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0522050024
Uncontrolled Keywords: Breeding Value, Crossbred, Heritability.
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: agung
Date Deposited: 22 Jan 2024 03:10
Last Modified: 22 Jan 2024 03:10
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/212538
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
ARDIAN FITRA.pdf
Restricted to Repository staff only until 31 December 2024.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item