Ghaus Rahmat, Rayyan and Ir. Rahmadwati, S.T., M.T., Ph.D. and Goegoes Dwi Nusantoro,, S.T., M.T., (2022) Identifikasi Sistem Plant Suhu Dan Kelembaban Pada Alat Penetas Telur Ayam Dengan Metode Recursive Least Square. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
RINGKASAN Rayyan Ghaus Rahmat, Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya, Juli 2022, Identifikasi Sistem Plant Suhu Dan Kelembaban Pada Alat Penetas Telur Ayam Dengan Metode Recursive Least Square, Dosen Pembimbing Rahmadwati dan Goegoes Dwi Nusantoro Permintaan masyarakat terhadap daging ayam menjadi sangat besar. Permasalahan tersebut menyebabkan para peternak ayam untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas ternaknya. Oleh karena itu, dalam upaya peningkatan hasil ternak dapat dibantu dengan alat penetas telur atau inkubator. Inkubator membantu proses penetasan telur dengan cara menyesuaikan kebutuhan telur tetas itu sendiri. Metode identifikasi dapat dilakukan dengan mengobservasi sebuah sistem fisik yang akan memberikan sinyal masukan dan keluaran. Sinyal masukan dan keluaran yang dihasilkan oleh sistem akan dikalkulasi dengan algoritma dari metode identifikasi, sehingga menghasilkan parameter filter yang dapat mewakili sistem. Algoritma yang digunakan pada skripsi ini adalah Recursive Least Square (RLS). Komponen yang terdapat pada sistem plant suhu dan kelembaban, yaitu Digital Temperature and Humidity sensor (DHT22), lampu pijar 25 Watt, dan mist maker 24 Volt. Identifikasi sistem merupakan proses untuk membangun model dari suatu sistem dinamis berdasarkan data yang diamati dari sistem tersebut. Pada sistem dinamis, masukan-keluaran sistem bergantung pada pengaruh dari luar sistem dan dari nilai keluaran sistem sebelumnya. Struktur model yang digunakan pada skripsi ini adalah Auto Regressive Moving Average Exogenous (ARMAX). Orde yang digunakan pada skripsi ini adalah orde dua sesuai dengan análisis residual yang dilakukan, menunjukkan bahwa pada orde dua grafik yang dihasilkan berada diantara garis putus-putus dan mendekati titik sumbu nol. Hasil parameter yang diperoleh pada plant suhu adalah a1 = -1,331; a2 = - 0,3402; b1 = 0,1775; b2 = –0,1682; c1 = –0,5658; c2 = –0,2031. Pada plant kelembaban adalah a1 = -0,9459; a2 = -0,043202; b1 = 0,008937; b2 = 0,002168; c1 = 0,05638; c2 = 0,03856. Hasil validasi akaike’s FPE yang didapat pada model plant suhu dan kelembaban berturut-turut adalah 0,009251 dan 0,1663. Hasil pengujian keakurasian dengan sinyal setpoint pada plant suhu dan kelembaban berturut-turut adalah FIT = 95.43%; FIT = 93.86%. Kata Kunci: Plant Suhu dan Kelembaban, Identifikasi Sistem, ARMAX, RLS.
English Abstract
SUMMARY Rayyan Ghaus Rahmat, Department of Electrical Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya, July 2022, Identification of Temperature and Humidity Plant System in Egg Hatching Incubator Using Recursive Least Square Method, Advisor Lecturer Rahmadwati and Goegoes Dwi Nusantoro Public demand for chicken meat is enormous. These problems cause chicken farmers to increase the quantity and quality of their livestock. Therefore, to increase livestock yields, egg incubators or incubators can be assisted. The incubator helps the egg hatching process by adjusting the needs of the hatching egg itself. The identification method can be done by observing a physical system that will provide input and output signals. The input and output signals generated by the system will be calculated with the identification method's algorithm to produce filter parameters that can represent the system. The algorithm used in this thesis is Recursive Least Square (RLS). The components contained in the temperature and humidity plant system, namely the Digital Temperature and Humidity sensor (DHT22), a 25 Watt incandescent lamp, and a 24 Volt mist maker. System identification is the process of building a dynamic system model based on observed data from the system. In a dynamic system, the system inputs and outputs depend on influences from outside the system and from the previous system output values. The structure of the model used in this thesis is the Auto Regressive Moving Average Exogenous (ARMAX). The order used in this thesis is second-order according to the residual analysis, indicating that the second-order graph is between the dotted line and close to the zero axis point. The parameter results obtained at the plant temperature are a1 = -1.331; a2 = - 0.3402; b1 = 0.1775; b2 = –0,1682; c1 = –0.5658; c2 = –0,2031. In plant humidity is a1 = -0.9459; a2 = -0.043202; b1 = 0.008937; b2 = 0.002168; c1 = 0.05638; c2 = 0.03856. Akaike's FPE validation results on the temperature and humidity plant model are 0.009251 and 0.1663, respectively. The accuracy test results with the setpoint signal at the plant temperature and humidity were FIT = 95.43%, respectively; FIT = 93.86%. Keywords: Temperature and Humidity Plant, System Identification, ARMAX, RLS.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052307 |
Uncontrolled Keywords: | Plant Suhu dan Kelembaban, Identifikasi Sistem, ARMAX, RLS. |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Elektro |
Depositing User: | Unnamed user with username saputro |
Date Deposited: | 19 Jan 2024 07:04 |
Last Modified: | 19 Jan 2024 07:04 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/212500 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rayyan Ghaus Rahmat.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |