Shafa Alif Dein, Ratna and Ir. Ismu Rini Dwi Ari,, MT., Ph.D and Dr. Septiana Hariyani., S.T., M.T. (2022) Skenario Water Sensitive Urban Design (WSUD) di Kota Cimahi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
RINGKASAN Ratna Shafa Alif Dein, Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Juli 2022, Skenario Water Sensitive Urban Design (WSUD) di Kota Cimahi, Dosen Pembimbing: Ir. Ismu Rini Dwi Ari, MT., Ph.D. dan Dr. Septiana Hariyani, ST., MT. Kota Cimahi sebagai bagian dari sub-DAS Citarum Hulu memiliki permasalahan banjir, penurunan muka tanah dan krisis air bersih yang diakibatkan oleh perkembangan perkotaan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Cimahi (2020), pada tahun 2019 Kota Cimahi mengalami kejadian banjir di 28 titik lokasi. Adapun penyebab banjir kota Cimahi ditinjau dari kondisi morfologi menurut Review Rencana Induk Sistem Drainase Kota Cimahi (2018) disebabkan oleh alih fungsi lahan yang tidak terkendali, pengurangan resapan air, pendangkalan alur sungai, tanggul kritis, penyempitan ruas sungai dan peningakatan daya rusak air. Kini, konsep pengelolaan air perkotaan telah diperluas sehingga mencakup siklus hidrologi di dalamnya, salah satu konsep yang berkembang ialah water sensitive urban design (WSUD). Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengukur perubahan limpasan permukaan sebagai dampak dari perubahan proses infiltrasi dan run-off pada siklus air di Kota Cimahi, menghitung volume banjir rencana sebagai dampak limpasan permukaan akibat perubahan proses infiltrasi dan run-off pada siklus air di Kota Cimahi, menentukan lokasi dan luas lima elemen water sensitive urban design yang potensial di Kota Cimahi, merumuskan skenario water sensitive urban design yang potensial di Kota Cimahi, dan mengukur kemampuan skenario water sensitive urban design di Kota Cimahi. Penelitian ini menggunakan metode rata-rata aljabar, metode soil conservation service curve-number (SCS-CN), metode distribusi log-pearson-III, analisis volume banjir rencana dan analisis geospasial. Hasil analisis metode SCS-CN di Kota Cimahi dalam 3 rentang waktu (tahun 2013, 2016 dan 2019) menunjjukkan terjadinya peningkatan indeks CN dan penurunan nilai simpangan permukaan (S) yang mencerminkan rendahnya kemampuan infilitrasi dan tingginya potensi air larian yang dihasilkan Kota Cimahi. Akan tetapi pada tahap analisis metode SCS-CN selanjutnya menunjukkan penurunan limpasan permukaan. Penurunan limpasan permukaan disebabkan oleh angka curah hujan yang semakin menurun dari tahun 2013 ke tahun 2016, lalu tahun 2016 ke tahun 2019 di Kota Cimahi. Selanjutnya, dilakukan analisis metode distribusi log-pearson-III yang menghasilkan curah hujan rencana periode 10 tahun di Kota Cimahi sebesar 116,73 mm. Data curah hujan rencana dan guna lahan tahun 2019 dijadikan data input untuk perhitungan volume banjir rencana. Dalam penelitian ini didapatkan volume banjir rencana sebesar 1.073.075,542 m3. Adapun dari analisis geospasial didapatkan hasil lokasi dan luas lima elemen WSUD yang potensial di Kota Cimahi. Setelah dilakukan uji efektivitas lima elemen WSUD dan merumuskan skenario WSUD, didapatkan tiga elemen WSUD yang menjadi bagian dari skenario WSUD pada peneleitian ini yaitu sediment basin dengan total luas sebesar 2.000.595,14 m2 , retarding basin dengan total luas sebesar 325.184,88 m2 , dan stormwater harvesting dengan total luas sebesar 42.645,32 m2 . Selanjutnya dilakukan pengukuran kemampuan skenario WSUD, diketahui bahwa skenario WSUD Kota Cimahi pada penelitian ini memiliki kemampuan mengurangi volume banjir rencana sebesar 84%. Kata Kunci: Kota Cimahi, Water Sensitive Urban Design, Soil Conservation Service Curve Number, Limpasan Permukan, Volume Banjir
English Abstract
RINGKASAN Ratna Shafa Alif Dein, Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Juli 2022, Skenario Water Sensitive Urban Design (WSUD) di Kota Cimahi, Dosen Pembimbing: Ir. Ismu Rini Dwi Ari, MT., Ph.D. dan Dr. Septiana Hariyani, ST., MT. Kota Cimahi sebagai bagian dari sub-DAS Citarum Hulu memiliki permasalahan banjir, penurunan muka tanah dan krisis air bersih yang diakibatkan oleh perkembangan perkotaan. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Cimahi (2020), pada tahun 2019 Kota Cimahi mengalami kejadian banjir di 28 titik lokasi. Adapun penyebab banjir kota Cimahi ditinjau dari kondisi morfologi menurut Review Rencana Induk Sistem Drainase Kota Cimahi (2018) disebabkan oleh alih fungsi lahan yang tidak terkendali, pengurangan resapan air, pendangkalan alur sungai, tanggul kritis, penyempitan ruas sungai dan peningakatan daya rusak air. Kini, konsep pengelolaan air perkotaan telah diperluas sehingga mencakup siklus hidrologi di dalamnya, salah satu konsep yang berkembang ialah water sensitive urban design (WSUD). Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengukur perubahan limpasan permukaan sebagai dampak dari perubahan proses infiltrasi dan run-off pada siklus air di Kota Cimahi, menghitung volume banjir rencana sebagai dampak limpasan permukaan akibat perubahan proses infiltrasi dan run-off pada siklus air di Kota Cimahi, menentukan lokasi dan luas lima elemen water sensitive urban design yang potensial di Kota Cimahi, merumuskan skenario water sensitive urban design yang potensial di Kota Cimahi, dan mengukur kemampuan skenario water sensitive urban design di Kota Cimahi. Penelitian ini menggunakan metode rata-rata aljabar, metode soil conservation service curve-number (SCS-CN), metode distribusi log-pearson-III, analisis volume banjir rencana dan analisis geospasial. Hasil analisis metode SCS-CN di Kota Cimahi dalam 3 rentang waktu (tahun 2013, 2016 dan 2019) menunjjukkan terjadinya peningkatan indeks CN dan penurunan nilai simpangan permukaan (S) yang mencerminkan rendahnya kemampuan infilitrasi dan tingginya potensi air larian yang dihasilkan Kota Cimahi. Akan tetapi pada tahap analisis metode SCS-CN selanjutnya menunjukkan penurunan limpasan permukaan. Penurunan limpasan permukaan disebabkan oleh angka curah hujan yang semakin menurun dari tahun 2013 ke tahun 2016, lalu tahun 2016 ke tahun 2019 di Kota Cimahi. Selanjutnya, dilakukan analisis metode distribusi log-pearson-III yang menghasilkan curah hujan rencana periode 10 tahun di Kota Cimahi sebesar 116,73 mm. Data curah hujan rencana dan guna lahan tahun 2019 dijadikan data input untuk perhitungan volume banjir rencana. Dalam penelitian ini didapatkan volume banjir rencana sebesar 1.073.075,542 m3. Adapun dari analisis geospasial didapatkan hasil lokasi dan luas lima elemen WSUD yang potensial di Kota Cimahi. Setelah dilakukan uji efektivitas lima elemen WSUD dan merumuskan skenario WSUD, didapatkan tiga elemen WSUD yang menjadi bagian dari skenario WSUD pada peneleitian ini yaitu sediment basin dengan total luas sebesar 2.000.595,14 m2 , retarding basin dengan total luas sebesar 325.184,88 m2 , dan stormwater harvesting dengan total luas sebesar 42.645,32 m2 . Selanjutnya dilakukan pengukuran kemampuan skenario WSUD, diketahui bahwa skenario WSUD Kota Cimahi pada penelitian ini memiliki kemampuan mengurangi volume banjir rencana sebesar 84%. Kata Kunci: Kota Cimahi, Water Sensitive Urban Design, Soil Conservation Service Curve Number, Limpasan Permukan, Volume Banjir
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052307 |
Uncontrolled Keywords: | Kota Cimahi, Water Sensitive Urban Design, Soil Conservation Service Curve Number, Limpasan Permukan, Volume Banjir |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Perencanaa Wilayah dan Kota |
Depositing User: | Unnamed user with username saputro |
Date Deposited: | 19 Jan 2024 06:54 |
Last Modified: | 19 Jan 2024 06:54 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/212493 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
RATNA SHAFA ALIF DEIN.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2024. Download (22MB) |
Actions (login required)
View Item |