Hutajulu, Tuti Margareta (2023) Analisis Nilai Stowage Factor Ikan Kurisi (Nemipterus japonicus) Hasil Tangkapan Jaring Tarik Berkantong di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Produksi hasil tangkapan berdasarkan jenis ikan yang ditangkap di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong didominasi oleh ikan demersal. Ikan kurisi merupakan hasil tangkapan yang tergolong sebagai hasil tangkapan dominan dengan jumlah produksi sebanyak 18% yaitu 10.290 ton/tahun. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menerapkan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) berbasis kuota (catch limit) dan zona, untuk menjaga keberlangsungan sumberdaya serta mengoptimalkan manfaat ekonomi di sektor perikanan. Demi mendukung penangkapan ikan secara terukur, diperlukan data hasil tangkapan yang valid dari setiap kegiatan pendaratan ikan di pelabuhan perikanan. Upaya untuk memperbaiki sistem pendataan ikan hasil tangkapan perlu dilakukan. Salah satunya dengan menggunakan pendekatan volume palka dan stowage factor dari jenis ikan yang diperoleh dari unit penangkapan. Stowage factor adalah suatu bilangan yang digunakan untuk menentukan berapa kubikasi ruangan yang terpakai untuk muatan 1 ton atau volume ruangan efektif dalam meter yang digunakan untuk memadatkan muatan seberat 1 ton. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan salah satu faktor penting dalam metode perhitungan hasil tangkapan dalam palka yang praktis dan tepat yaitu nilai stowage factor ikan kurisi (Nemipterus japonicas). Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2023 hingga April 2023 di PPN Brondong. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan metode sampling ikan dengan simulasi dalam box. Simulasi ikan dilakukan dengan membagi ukuran ikan kurisi menjadi 3 kategori yaitu ikan kecil dengan range ukuran 70-102 gr, ikan sedang dengan range ukuran 102-180 gr, dan ikan besar dengan range ukuran 180 gr sampai dengan >200 gr. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil produksi dan data kapal. Data primer yang diambil meliputi bentuk palka kapal jaring tarik berkantong, jumlah ikan hasil tangkapan, jumlah es yang digunakan, dan pola penyimpanan ikan. Bentuk palka pada kapal jaring tarik berkantong di PPN Brondong adalah kotak atau balok yang memanjang ke bawah masuk ke dalam dek kapal, dalam 1 kapal memiliki 6-9 lubang palka ikan dengan dimensi rata-rata panjangnya 1,12 m, lebar 0,99 m, dan tinggi 2,66 m. Perbandingan antara es dengan ikan hasil tangkapan adalah 1:2, dengan kuantitas ikan lebih banyak dibanding es. Ikan dan es disusun berurutan dengan es sebagai lapisan dasar hal ini mengikuti cara nelayan dalam menyimpan ikan hasil tangkapan. Dari 30 kali simulasi, didapatkan berat ikan kurisi ukuran kecil yang tersusun dengan es di dalam box simulasi adalah 144,3-191,4 kg, rata-rata nilai stowage factor ikan kurisi berukuran kecil adalah 0,63 ton/m3. Hasil untuk ikan berukuran sedang, dari 30 kali simulasi, didapatkan berat ikan kurisi ukuran sedang yang tersusun dengan es di dalam box simulasi adalah 136,6-161,2 kg, rata-rata nilai stowage factor ikan kurisi berukuran sedang adalah 0,60 ton/m3. Sedangkan untuk ikan berukuran besar, dari 30 kali percobaan, didapatkan berat ikan kurisi ukuran sedang yang tersusun dengan es di dalam box simulasi adalah 123,8-145,3 kg, nilai stowage factor ikan kurisi berukuran besar adalah sebesar 0,52 ton/m3. Dari hasil tersebut, didapatkan rata- rata nilai stowage factor ikan kurisi untuk seluruh ukuran adalah sebesar 0,58 ton/m3.
English Abstract
Catch production based on the type of fish caught at the Brondong Archipelago Fisheries Port (PPN) is dominated by demersal fish. Kurisi fish is a catch that is classified as the dominant catch with a total production of 18%, namely 10,290 tons/year. The Indonesian government through the Ministry of Maritime Affairs and Fisheries (KKP) implements quota- and zone-based Measured Catches (PIT) to maintain resource sustainability and optimize economic benefits in the fisheries sector. In order to support measurable fishing, valid catch data is needed from each fish landing activity at the fishing port. Efforts to improve the catch data collection system need to be done. One of them is by using the hold volume and stowage factor approach of the types of fish obtained from the fishing unit. Stowage factor is a number used to determine how much cubic space is used for 1 ton of cargo or the effective volume of space in meters used to compact 1 ton of cargo. This research was conducted to determine one of the important factors in a practical and precise method of calculating catches in holds, namely the stowage factor value of fish, in this case, the stowage factor value of kurisi fish (Nemipterus japonicas). The research was conducted from March 2023 to April 2023 at the Brondong Archipelago Fishing Port (PPN). This study used a quantitative descriptive method with fish sampling method with box repetition. Fish repetition was carried out by dividing the size of the kurisi fish into 3 categories, namely small fish with a size range of 70-102 gr, medium fish with a size range of 102-180 gr, and large fish with a size range of 180 gr to > 200 gr. The secondary data used in this study are production data and ship data. The primary data collected included the shape of the bagged drag net ship's hold, the number of fish caught, the amount of ice used, and the pattern of fish storage. The shape of the hatch on the bagged tug net boat at PPN Brondong is a box or beam that extends downward into the ship's deck, in 1 ship there are 6-9 fish hatches with average dimensions of 1.12 m in length, 0.99 m in width, and 2.66 m in height. The ratio between ice and fish caught is 3:2, with more fish quantity than ice. Fish and ice are arranged sequentially with ice as the base layer, this follows the fishermen's way of storing the fish they catch. From 30 simulations, the weight of the small scallops covered with ice in the simulation box was 144.3- 191.4 kg, the average stowage factor of the scallops was 0.63 tons/m3. The results for medium-sized fish, from 30 simulations, showed that the weight of medium- sized scallops covered with ice in the simulation box was 136.6-161.2 kg, the average stowage factor for medium-sized scallops was 0.60 tons/m3. Whereas for large fish, from 30 experiments, the weight of medium-sized scallops covered with ice in the simulation box was 123.8-145.3 kg, the stowage factor for large kurisi ish was 0.52 tons/m3. From these results, the average stowage factor for kurisi fish for all sizes was 0.58 ton/m3.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052308 |
Uncontrolled Keywords: | Stowage factor, ikan kurisi, penangkapan ikan terukur | Stowage factor, kurisi fish, measured fishing |
Depositing User: | Nur Subchan |
Date Deposited: | 19 Jan 2024 08:12 |
Last Modified: | 19 Jan 2024 08:12 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/212241 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Tuti Margareta Hutajulu.pdf Restricted to Repository staff only until 31 December 2025. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |