Analisis perubahan tutupan dan sebaran mangrove menggunakan citra satelit multi sensor di pulau karimunjawa dan pulau kemujan

Ardana, R. Moh. Bayu and Dr. Eng. Abu Bakar Sambah, S.Pi, MT and Arief Setyanto, S.Pi, M.App.Sc (2023) Analisis perubahan tutupan dan sebaran mangrove menggunakan citra satelit multi sensor di pulau karimunjawa dan pulau kemujan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Hutan Mangrove merupakan salah satu ekosistem pesisir di kawasan tropis dan subtropis yang berperan sebagai ekosistem interface, yang menempati wilayah perbatasan antara daratan dan lautan. Hutan mangrove di sepanjang daerah pesisir yang terletak di Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan mengalami tekanan akibat penebangan liar dan alih fungsi lahan menjadi kawasan pertambakan dan perhotelan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memetakan sebaran dan luasan hutan mangrove dan menentukan tingkat kerapatan serta menganalisis perubahan yang terjadi di Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan dari tahun 2002-2022 (lustrum). Penelitian untuk verifikasi pengolahan citra dengan kondisi lapangan dilakukan pada Bulan Juli 2023. Kerentanan perubahan luasan vegetasi mangrove di Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan dianalisis dengan menggunakan metode pendekatan secara spasial dan temporal menggunakan metode Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Penginderaan Jarak Jauh. Secara spasial mengeksplorasi bagaimana fenomena atau data berdistribusi secara geografis pada area yang diteliti meliputi Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan. Secara temporal, dilakukan analisis citra satelit LANDSAT dalam jangka waktu per lustrum meliputi tahun 2002 (L7), 2007 (L7), 2012 (L7), 2017 (L8) dan 2022 (L9). Pengolahan citra menggunakan klasifikasi terbimbing (supervised) dengan analisis NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan SAVI (Soil Adjusted Vegetation Index). Berdasarkan hasil penelitian dari pengolahan data didapatkan hasil peta sebaran mangrove untuk tahun 2022 memperoleh nilai uji akurasi sebesar 97%. Sebaran mangrove pada kurun waktu 2002-2022 mengalami penambahan dan pengurangan luasan. Luas hutan mangrove yang tertinggi terdapat pada tahun 2022 dengan luas 400,9 ha dan terendah pada tahun 2007 yang memiliki luas 283,9 hektar. Tingkat kerapatan dominan dari tahun 2002-2022 berdasarkan NDVI yaitu kerapatan sedang (40,3%) dan berdasarkan SAVI yaitu kerapatan tinggi (59%). Salah satu penyebabnya yaitu perluasan budidaya tambak pada area hutan mangrove di luar area konservasi.

English Abstract

Mangrove Forest is one of the coastal ecosystems in tropical and subtropical regions that acts as an interface ecosystem, which occupies the border area between land and ocean. Mangrove forests along coastal areas located on Karimunjawa Island and Kemujan Island are under pressure due to illegal logging and land conversion into aquaculture and hospitality areas. The purpose of this study is to map the distribution and extent of mangrove forests and determine the density level and analyze changes that occurred on Karimunjawa Island and Kemujan Island from 2002-2022 (lustrum). Research to verify image processing with field conditions will be conducted in July 2023. The vulnerability of changes in mangrove vegetation area on Karimunjawa Island and Kemujan Island was analyzed with spatial and temporal approach methods using Geographic Information System (GIS) and Remote Sensing methods. Spatially explore how phenomena or data are geographically distributed in the area studied including Karimunjawa Island and Kemujan Island. Temporarily, LANDSAT satellite imagery analysis was carried out in a period per lustrum covering 2002 (L7), 2007 (L7), 2012 (L7), 2017 (L8) and 2022 (L9). Image processing using supervised classification with NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) and SAVI (Soil Adjusted Vegetation Index) analysis. Based on the research results from data processing, the results of the mangrove distribution map for 2022 obtained an accuracy test value of 97%. The distribution of mangroves in the period 2002-2022 has increased and decreased in area. The highest area of mangrove forest was found in 2022 with an area of 400.9 ha and the lowest in 2007 which had an area of 283.9 hectares. The dominant density level from 2002-2022 based on NDVI is medium density (40.3%) and based on SAVI is high density (59%). One of the causes is the expansion of pond cultivation in mangrove forest areas outside conservation areas.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052308
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Nur Subchan
Date Deposited: 19 Jan 2024 03:17
Last Modified: 19 Jan 2024 03:17
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/212218
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
R. Moh. Bayu Ardana.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (6MB)

Actions (login required)

View Item View Item