Pengaruh Variasi Kadar dan Panjang Serat Ijuk Sebagai bahan Modifier Campuran Laston Lapis Aus Asbuton (AC-WC Asb) Terhadap Kinerja Marshall dan Cantabro.

Rahman, Abid Haritsah and Prof. Ir. Ludfi Djakfar, MSCE., Ph.D., IPU. and Rahayu Kusumaningrum, ST., MT., M.SC (2022) Pengaruh Variasi Kadar dan Panjang Serat Ijuk Sebagai bahan Modifier Campuran Laston Lapis Aus Asbuton (AC-WC Asb) Terhadap Kinerja Marshall dan Cantabro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Terdapat sekitar 4.000 km lapisan jalan nasional yang mengalami kerusakan. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan volume kendaraan yang tinggi, sehingga menjadikan pembebanan yang berlebih pada jalan. Oleh karena itu munculah ide untuk menambahkan serat ijuk kedalam campuran aspal sebagai bahan perkuatan. Indonesia juga masih mengimpor aspal minyak sebesar 600.000 ton setiap tahunnya, padahal Indonesia memiliki deposit aspal alami yang sangat besar yang terletak di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara sehingga dinamakan Aspal Buton. Maka dari itu pada penelitian ini, kami memanfaatkan aspal buton guna mensubtitusikan kebutuhan aspal minyak. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh serat ijuk terhadap nilai karakteristik marshall dan cantabro dari campuran laston lapis aus asbuton (AC-WC Asb), juga menganalisis kadar dan panjang serat optimum yang akan menghasilkan karakteristik campuran yang maksimal. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium dengan terlebih dahulu melakukan pengujian terhadap sifat fisik masing-masing material yang akan digunakan, dengan acuan Spesifikasi Bina Marga 2018. Penelitian dilakukan dengan menelusuri terlebih dahulu nilai KAO campuran (aspal minyak dan aspal buton) untuk selanjutnya ditambahkan serat ijuk dengan rentang kadar serat 0.2 % - 0.4 % serta panjang serat ijuk 0.5 cm – 1.5 cm. Penelitian dilanjtukan dengan pengujian cantabro, untuk mengetahui pengaruh penambahan serat terhadap tingkat kerapuhan campuran. Analisis statistic data dilakukan dengan pengujian normalitas, homogenitas, anova, tukey HSD, duncan, regresi dan korelasi. Hasil pemeriksaan keseluruhan sifat fisik bahan material yang digunakan menunjukan bahwa seluruh material memenuhi batasan spesifikasi bina marga. Dari hasil pengujian dan pengolahan data didapati bahwa penambahan serat berpengaruh terhadap karakteristik marshall campuran. Berdasarkan parameter stabilitas diperoleh kadar serat ijuk optimum sebesar 0.2 % dari berat campuran, dengan panjang serat ijuk optimum sepanjang 0.5 cm. Dibandingkan dengan campuran tanpa penambahan serat, pada kadar dan panjang serat ijuk optimum ini menunjukan peningkatan nilai stabilitas sebesar 3.11 %, nilai MQ sebesar 15.56 %, nilai VMA sebesar 7.97 %, nilai VIM sebesar 33.76 %. Sedangkan nilai VFB mengalami penurunan sebesar 9.80 %, dan kelelehan mengalami penurunan sebesar 13.07 %, untuk pengujian cantabro didapati nilai kehilangan partikel meningkat sebesar 3.77 % yang berarti campuran menjadi semakin rapuh. Penambahan serat secara umum didapati tidak terlalu signifikan dalam meningkatkan nilai stabilitas, namun memiliki kecenderungan meningkatkan nilai kelelehan. Dapat diartikan campuran menjadi semakin lentur, sehingga memiliki ketahanan terhadap retak yang cukup baik, namun kurang tahan terhadap alur roda (nilai VIM tinggi). Campuran semacam ini cocok sebagai bahan perkerasan untuk jalanan dalam kota yang sering dilewati kendaraan ringan.

English Abstract

There are around 4,000 kilometers of road layers nationwide that suffer damage. The damage has been caused by the high volume growth of vehicles, resulting in excessive loads. As a result, we came up with an idea to add palm fiber to the asphalt mixture as a reinforcing material. Indonesia has been importing oil asphalt of around 600,000 tons yearly, even though Indonesia has a large amount of natural Buton asphalt deposits in Buton Island, South East Sulawesi. Therefore, with this study, we try to utilize Buton asphalt to substitute for the need for oil asphalt. The primary purpose of this study is to find out the effect of palm fiber on Marshall and Cantabro characteristic values from the Buton Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC Asb) mixture and to analyze the rate and length of optimum fiber content that produces the maximum mixture characteristic. The method used is a laboratory experiment by first testing the physical properties of each material used, in reference to Bina Marga Specifications 2018. The study is done by tracing the KAO value in oil asphalt and Buton asphalt mixture to then be added with palm fiber with a fiber content range of 0.2-0.4% and fiber length of 0.5-1.5 cm. The study then proceeds to the Cantabro test to understand the effect of the fiber addition on the brittleness of the mixture. The data analysis is done by normality test, homogeneity test, ANOVA test, Tukey's HSD test, Duncan's MRT, regression testing, and correlation test. The comprehensive examination of the materials' physical properties shows that all materials met the qualification of Bina Marga Specifications 2018. From the test result and the data processing, we obtain a result that shows the effect of fiber content on Marshall mixture characteristics. According to the stability parameter, we obtain optimum sugar palm fiber content of 0.2% from a weighted mixture with an optimum sugar palm length of 0.5 cm. Compared to a mixture without added sugar palm fiber, the optimum sugar palm fiber with the aforementioned content and length showed an increase in stability value of 3.11%, MQ value of 15.56%, VMA value of 7.97%, and VIM value of 33.76%. Contrarily, the VFB value shows a decline of 9.80% and a decline in melt flow value of 13.07% on the Cantabro test with a particle loss value of 3.77%, meaning the mixture became more brittle. Adding sugar palm fiber, in general, has been found insignificant in increasing the stability value but rather significant in increasing the melt flow value. It can be concluded that the mixture becomes more elastic, which makes it more resistant to fracture, but tends to be unresistant to wheel groove (high VIM value). This kind of mixture is suitable to be used as a pavement material for roads citywide that are often passed by light vehicles.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052207
Uncontrolled Keywords: AC-WC Asb, Asbuton, Serat Ijuk, VIM, VMA, VFB, Stabilitas, Kelelehan, MQ, Kehilangan Partikel-Buton Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC Asb) Sugar Palm Fiber, VIM, VMA, VFB, Stability, Melt Flow, MQ, Particle Loss
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: soegeng sugeng
Date Deposited: 18 Jan 2024 06:53
Last Modified: 18 Jan 2024 06:53
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/212070
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
ABID HARITSAH RAHMAN.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2024.

Download (9MB)

Actions (login required)

View Item View Item