Keanekaragaman Jenis Semut (Hymenoptera: Formicidae) pada Kawasan Agroforestri Tanaman Pinus dan Kopi di Hutan Pendidikan “UB Forest”, Malang.

Sari, Tika Caturningtyas and Rina Rachmawati,, S.P., M.P., M.Eng. (2021) Keanekaragaman Jenis Semut (Hymenoptera: Formicidae) pada Kawasan Agroforestri Tanaman Pinus dan Kopi di Hutan Pendidikan “UB Forest”, Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Sistem agroforestri merupakan salah satu bentuk pemanfaatan lahan yang dianggap menguntungkan baik secara ekonomis maupun ekologi. Komoditas utama UB Forest yaitu tanaman pinus dan tanaman kopi dengan perlakuan pemangkasan. Serangga merupakan fauna yang banyak ditemukan dalam suatu ekosistem. Salah satu serangga yang banyak ditemukan di alam yaitu semut. Semut seringkali dijadikan sebagai bio-indikator Kesehatan dari pengunaan lahan dikarenakan perannya yang penting dalam ekosistem. Semut juga merupakan serangga yang populasinya melimpah dan mudah ditemukan dalam semua jenis ekosistem. Semut juga memiliki peran yang menguntungkan pada suatu ekosistem. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui keanekaragaman dan kelimpahan semut, komposisi semut dan hubungan antara faktor lingkungan dengan keanekaragaman dan kelimpahan semut. Tipe penggunaan lahan yang terdapat pada Lahan Pendidikan UB Forest yaitu High Management Coffe (HC) yang merupakan lahan dengan intensitas pengelolaan lahan yang tinggi, Medium Management Coffe (MC) dengan intensitas pengelolaan lahan yang sedang, Low Management Coffe (LC) dengan pengelolaan lahan yang rendah dan Business As Usual (BAU) sebagai lahan kontrol. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2021 sampai bulan Mei 2022 di Hutan Pendidikan UB Forest, Dusun Sumbersari, Desa Tawangarjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur dan di Rumah. Pengambilan sampel menggunakan metode pitfall-trap dan hand collecting, yang dipasang 1x24 jam dan diulang sebanyak 6 kali berturut-turut. Identifikasi semut mengacu pada buku Identification Guide to the Ant Genera of Borneo dan Hymenoptera of the World: An Identification Guide to Families. Selanjutnya dilakukan analisis data yang meliputi indeks keanekaragaman Shannon-Wienner (H’), kemerataan (E) dan dominansi (D). Selain itu juga dilakukan uji korelasi terhadap pengaruh kondisi lingkungan terhadap keanekaragaman semut dan uji kemiripan komposisi semut. Hasil dari penelitian 1 dan 8 bulan setelah pemangkasan secara berurut ditemukan hasil sebanyak 6 dan 9 spesies dengan total individu 1.009 dan 1440. Genus yang ditemukan meliputi Dolichoderus, Pheidole, Meranoplus, Camponotus, Odontoponera, Pachyncodyla, Harpegnathos, dan Oecophylla. Indeks keanekaragaman, kemerataan dan dominansi dapatkan hasil dengan kategori rendah hingga tinggi. Tipe penggunaan lahan memiliki pengaruh nyata terhadap komposisi semut baik di satu bulan maupun delapan bulan setelah pemangkasan. faktor lingkungan yang berkorelasi terhadap keanekaraman hanya vegetasi sedangkan terhadap kelimpahan tidak ada yang berkorelasi.

English Abstract

The agroforestry system is a form of land use that is considered economically and ecologically profitable. UB Forest's main commodities are pine and coffee plants with pruning treatment. Insects are fauna that are found in an ecosystem. One of the most common insects found in nature is the ant. Ants are often used as bio-indicators of land use health because of their important role in the ecosystem. Senut is also an insect whose population is abundant and easy to find in all types of ecosystems. Ants also have a beneficial role in an ecosystem. The purpose of this study was to determine the diversity and abundance of ants, the composition of ants and the relationship between environmental factors and the diversity and abundance of ants. The types of land use found in the UB Forest Educational Area are High Management Coffee (HC) which is land with high land management intensity, Medium Management Coffee (MC) with moderate land management intensity, Low Management Coffee (LC) with moderate land management. low and Business As Usual (BAU) as a control area. This research was conducted from October 2021 to May 2022 in UB Forest Educational Forest, Sumbersari Hamlet, Tawangarjo Village, Karangploso District, Malang Regency, East Java and at home. Sampling used the pitfall-trap and hand collecting methods, which were installed 1x24 hours and repeated 6 times in a row. Identification of ants refers to the book Identification Guide to the Ant Genera of Borneo and Hymenoptera of the World: An Identification Guide to Families. Furthermore, data analysis was carried out which included the Shannon-Wienner diversity index (H'), evenness (E) and dominance (D). In addition, a correlation test was also carried out on the effect of environmental conditions on the diversity of ants and a similarity test for the composition of ants. The results of the study 1 and 8 months after pruning, respectively, yielded 6 and 9 species with a total of 1,009 and 1440 individuals. The genera found included Dolichoderus, Pheidole, Meranoplus, Camponotus, Odontoponera, Pachyncodyla, Harpegnathos, and Oecophylla. Diversity, evenness and dominance indices get results with low to high categories. The type of land use had a significant effect on the composition of ants in one month and eight months after pruning. The only environmental factor that correlates to diversity is vegetation, while there is no correlation to abundance.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0522040652
Divisions:	Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User:	Unnamed user with username nova
Date Deposited:	18 Jan 2024 06:31
Last Modified:	08 Oct 2024 07:24
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/212053

Text Tika Caturningtyas Sari..pdf Download (3MB)

Actions (login required)

View Item