Shalzabilla, Niqita and Wike,, S.Sos., M.Si, DPA and Rendra Eko Wismanu,, S.AP, M.AP. (2023) Implementasi Manajemen Pendidikan Inklusi Pada Jenjang Pendidikan Dasar di SDN Polehan 2 Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Manajemen pendidikan inklusi pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dengan tidak membeda�bedakan latar belakang siswa karena keterbatasan fisik maupun mental menggunakan tahap-tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Pendidikan khusus di Jawa Timur telah diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 6 Tahun 2011 yang mewajibkan setiap kota/kabupaten memiliki Lembaga pendidikan inklusi di seluruh jenjang pendidikan. Kota Malang merupakan kota di Jawa Timur yang telah menerapkan penyelenggaraan pendidikan inklusi sejak tahun 2016. Anak Berkebutuhan Khusus adalah keadaan anak yang mengalami kondisi apa saja yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Salah satu sekolah pada jenjang pendidikan dasar yang ditunjuk adalah SDN Polehan 2 Kota Malang. Tujuan penelitian ini adalah memberikan gambaran mengenai manajemen pendidikan inklusi terutama pada tingkat sekolah dasar. Serta untuk ikut andil dalam menyuarakan penyelenggaraan pendidikan inklusi agar pendidikan di Indonesia bisa merata untuk semua warga negara tanpa dibeda-bedakan. Metode yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitiannya adalah manajemen pendidikan inklusi dengan menggunakan teori Planning, Organizing, Actuating, Controlling (POAC) menurut Terry, serta faktor yang menjadi pendukung dan penghambat secara internal dan eksternal. Lokasi penelitiannya berada di Kota Malang, situsnya SDN Polehan 2 Kota Malang. Teknik pengumpulan data yang digunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Sedangkan sumber data yang yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ini adalah sesuai dengan fokus penelitian yaitu 1) Proses planning pada dasarnya membuat keputusan mengenai arah yang hendak dituju, Tindakan yang dilakukan, sumberdaya yang akan diolah, dan metode yang digunakan. Tahapan organizing merupakan kesuluruhan proses pengelompokan tugas, wewenang, tanggung jawab dalam Kerjasama sehingga tujuan dapat tercapai. Tahapan actuating merupakan fungsi manajemen yang paling penting karena proses pelaksanaan tidak dapat terlepas dari fungsi pemimpin. Seorang pemimpin harus dapat memengaruhi kegiatan seseorang dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tahapan controlling merupakan proses pengawasan terhadap kinerja organisasi menyangkut tugas perorangan maupun institusi. Aspek yang digunakan berkaitan dengan peserta didik, tenaga pendidik, kurikulum, pembelajaran, sarana & prasarana, pendanaan, dan hubungan dengan masyarakat. 2) Faktor pendukung, secara internal sarana & prasarana berupa fasilitas pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) telah disediakan, adanya Guru Pengajar Khusus (GPK) yang sudah berkompeten dan telah mengikuti berbagai pelatihan, penggunaan kurikulum yang bersifat fleksibel, dukungan dari guru dan pegawai sekolah, serta siswa reguler yang juga bisa menerima keberadaan ABK dan secara eksternal adanya dukungan dari pemerintah, orangtua/wali murid siswa reguler maupun ABK, komite sekolah. Faktor penghambat secara internal jumlah Guru Pengajar Khusus (GPK) yang terbatas, adanya guru yang belum bisa menerima keadaan ABK di kelas khususnya dalam hal pembelajaran, secara eksternal rasa kepedulian orangtua terhadap ABK masih kurang dan belum bisa menerima keadaan anaknya. Sarannya adalah menambah jumlah GPK yang ada di SDN Polehan 2 Kota Malang, guru reguler harus mampu menyesuaikan pembelajaran untuk ABK, sekolah melalui GPK bisa memberikan pengertian kepada orangtua ABK untuk meningkatkan rasa kepeduliannya terhadap anaknya.
English Abstract
Inclusive education management has basically been an effort made to achieve educational goals that have been set by not discriminating students' backgrounds due to physical and mental limitations using the stages of planning, organizing, implementing, and supervising. Special education in East Java has been regulated in Governor Regulation Number 6 of 2011 which requires every city/regency to have an inclusive educational institution at all levels of education. Malang City is a city in East Java that has implemented the implementation of inclusion education in 2016. Children with Special Needs is the condition of children who experience any conditions that inhibit the growth and development of children, and have characteristics that vary from one another. One of the schools at the designated basic education level is SDN Polehan 2 Malang City. The purpose of this study is to provide an overview of the implementation of inclusive education management, especially at the elementary school level. As well as to take part in voicing the implementation of inclusive education so that education in Indonesia can be evenly distributed to all citizens without discrimination. The method used is descriptive research with a qualitative approach. The focus of his research is the management of inclusive education using the theory of Planning, Organizing, Actuating, Controlling (POAC) according to Terry, as well as factors that support and inhibit internally and externally. The research location is in Malang City, the site is SDN Polehan 2 Malang City. Data collection techniques used observation, interviews, documentation. While the data sources used are primary data and secondary data. The results of this study are in accordance with the focus of the study, namely 1) The planning process basically makes decisions about the direction to go, actions taken, resources to be processed, and methods used. The organizing stage is the entire process of grouping tasks, authorities, responsibilities in cooperation so that goals can be achieved. The actuating stage is the most important management function because the implementation process cannot be separated from the leader's function. A leader must be able to influence one's activities in an effort to achieve predetermined goals. The controlling stage is the process of supervising organizational performance regarding individual and institutional tasks The aspects used are related to students, educators, curriculum, learning, facilities & infrastructure, funding, and relations with the community. 2) Supporting factors, internally facilities & infrastructure in the form of educational facilities for Children with Special Needs (ABK) have been provided, the existence of Special Teaching Teachers (GPK) who are competent and have attended various trainings, the use of flexible curriculum, support from teachers and school employees, as well as regular students who can also receive the existence of ABK and externally there is support from the government, parents/guardians of regular students and ABK, school committee. Internal inhibiting factors are the limited number of Special Teaching Teachers (GPK), there are teachers who have not been able to accept the situation of ABK in the classroom, especially in terms of learning, externally parents' concern for ABK is still lacking and cannot accept the situation of their children. The suggestion is to increase the number of GPK at SDN Polehan 2 Malang City, regular teachers must be able to adjust learning for ABK, schools through GPK can provide understanding to ABK parents to increase their sense of concern for their children.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 0523030813 |
Uncontrolled Keywords: | Manajemen, Pendidikan Inklusi, Anak Berkebutuhan Khusus |
Divisions: | Fakultas Ilmu Administrasi > Administrasi Pendidikan |
Depositing User: | Endang Susworini |
Date Deposited: | 22 Jan 2024 08:09 |
Last Modified: | 22 Jan 2024 08:09 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211985 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Niqita Shalzabilla.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB) |
Actions (login required)
View Item |