Analisis Kepatuhan Pengusaha Rokok Skala Kecil (Studi Kasus Di Home Industry Makmur Sejahtera Dusun Bendungan Desa Pesawahan Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo

Kholifah, Ninik and Damas Dwi Anggoro,, S.AB..MA (2023) Analisis Kepatuhan Pengusaha Rokok Skala Kecil (Studi Kasus Di Home Industry Makmur Sejahtera Dusun Bendungan Desa Pesawahan Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Industri rokok berkontribusi besar bagi perekonomian negara Indonesia. Tingginya konsumsi rokok sejalan dengan meningkatnya penerimaan negara melalui cukai. Disisi lain tingginya penerimaan cukai hasil tembakau, dalam faktanya ada beberapa pengusaha rokok di Indonesia masih rendah dalam hal kesadaran dan kepatuhan hukum. Salah satunya pada home industry pengepakan rokok tanpa pita cukai di Dusun Bendungan Desa Pesawahan Kecamatan Porong, Kabupaten Siodarjo. Home industry tersebut tidak memiliki izin kepemilikan nomor pokok pengusaha barang kena cukai (NPPBKC). Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Menganalisis kepatuhan pengusaha rokok atas kepemilikan izin nomor pokok pengusaha barang kena cukai (NPPBKC) di Home Industry Makmur Sejahtera Desa Pesawahan Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo dan (2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengusaha rokok atas izin nomor pokok pengusaha barang kena cukai (NPPBKC) di Home Industry Makmur Sejahtera Desa Pesawahan Kecamatan Porong Kabupaten Sidoarjo. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan teknis analisis data menggunakan Model Interaktif Milles and Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengusaha rokok di home industry Makmur Sejahtera belum patuh terhadap Undang-Undang Cukai. Pemilik pabrik rokok yang berada di home industry Makmur Sejahtera merasa bahwa kewajibannya untuk mendaftarkan pabrik rokok ke bea cukai disamping biaya usaha yang sudah besar masih dikenakan pungutan negara. Selain itu faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengusaha rokok terhadap kepemilikan izin nomor pokok pengusaha barang kena cukai (NPPBKC) di home industry Makmur Sejahtera yaitu faktor keuntungan, faktor rumitnya proses administrasi pendaftaran pabrik rokok dan faktor permintaan masyarakat. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini bagi pemerintah, khususnya pihak Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam pengawasannya lebih dioptimalkan kembali dalam mencegah dan memberantas tindak pidana peredaran rokok ilegal yang tidak memiliki izin resmi dari bea cukai dan bagi pengusaha diharapkan berperilaku jujur dan tidak merugikan orang lain dengan cara mematuhi Undang-Undang Cukai

English Abstract

The cigarette industry contributes greatly to the Indonesian economy. The high consumption of cigarettes is in line with the increase in state revenue through excise. On the other hand, the high revenue from excise tax on tobacco products, in fact there are several cigarette entrepreneurs in Indonesia who are still low in terms of awareness and legal compliance. One of them is the home industry for packing cigarettes without excise stamps in Bendungan Hamlet, Pesawahan Village, Porong District, Siodarjo Regency. The home industry does not have a permit for the ownership of excisable goods entrepreneur identification numbers (NPPBKC). The aims of this study were: (1) To analyze the compliance of cigarette entrepreneurs with the ownership of an excisable goods entrepreneur registration number (NPPBKC) in the Makmur Sejahtera Home Industry, Pesawahan Village, Porong District, Sidoarjo Regency and (2) To analyze the factors that influence the compliance of cigarette entrepreneurs with permit for excisable goods entrepreneur principal number (NPPBKC) at the Prosperous and Prosperous Home Industry, Pesawahan Village, Porong District, Sidoarjo Regency. The type of research used is descriptive research with a qualitative approach and technical data analysis using the Milles and Huberman Interactive Model. The results of this study indicate that cigarette entrepreneurs in the Makmur Sejahtera home industry have not complied with the Excise Law. The owner of a cigarette factory located in the Makmur Sejahtera home industry feels that it is their obligation to register the cigarette factory at customs, in addition to the already large business costs, which are still subject to state levies. In addition, the factors that influence the compliance of cigarette entrepreneurs with the ownership of an excisable goods entrepreneur registration number (NPPBKC) in the Makmur Sejahtera home industry are the profit factor, the complicated administrative process for cigarette factory registration and the public demand factor. The conclusions obtained in this study are for the government, especially the Directorate General of Customs and Excise under its supervision, to be more optimized in preventing and eradicating criminal acts of illegal cigarette distribution that do not have official permission from customs and for entrepreneurs are expected to behave honestly and not harm others by how to comply with the Excise Law

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	0523030812
Uncontrolled Keywords:	Kepatuhan hukum, Pengusaha rokok, Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena cukai (NPPBKC)
Divisions:	Fakultas Ilmu Administrasi > Perpajakan
Depositing User:	Endang Susworini
Date Deposited:	22 Jan 2024 08:09
Last Modified:	22 Jan 2024 08:09
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211984

Text (DALAM MASA EMBARGO) Ninik Kholifah.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB)

Actions (login required)

View Item