Skrining Fitokimia Dan Profil Kromatografi Lapis Tipis Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Unggul Indonesia

Islami, Maf'ulisa Dewi Febrianti and Dr. Wahyu Widoretno,M.Si. (2023) Skrining Fitokimia Dan Profil Kromatografi Lapis Tipis Beberapa Varietas Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.) Unggul Indonesia. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi sebagai rempah dan bahan obat tradisional dengan aktivitas farmakologis dari fitokimianya. Penelitian ini bertujuan untuk skrining fitokimia dan analisis kromatografi lapis tipis flavonoid dari 6 varietas bawang merah unggul Indonesia. Umbi beberapa varietas bawang merah diekstraksi dengan pelarut etanol 70 hingga diperoleh filtrat. Filtrat diuapkan dengan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak diuji kandungan fitokimianya dan profil kromatografi lapis tipis (KLT) dilakukan dengan menotolkan ekstrak metanol pada plat silika gel 60 F254 dan dielusi dengan eluen etil asetat: toluen: metanol: air: asam asetat (4:3:2:1:0,5). Sebagai standar digunakan larutan kuersetin. Visualisasi plat dilakukan dengan uap iodin dan diamati di bawah sinar putih dan UV (254 dan 366 nm). Hasil uji fitokimia menunjukkan ekstrak umbi enam varietas bawang merah mengandung flavonoid, alkaloid, tanin, saponin, fenol, dan terpenoid. Varietas Lokananta, Bauji, dan Bima mengandung fitokimia tinggi, Tajuk mengandung fitokimia sedang, sedangkan Sanren dan Maserati rendah. Analisis KLT pada ekstrak metanol bawang merah menghasilkan 7 spot yang terpisah dengan baik. Senyawa standar kuersetin memberikan spot warna kuning dengan nilai Rf 0,775 dan ekstrak umbi dari semua varietas bawang juga menghasilkan spot warna kuning dengan nilai Rf yang sama yang menunjukkan keberadaan kuersetin. Selain kuersetin, dijumpai 6 jenis senyawa lain pada ekstrak bawang merah dengan nilai Rf 0,40; 0,45; 0,575; 0,60; 0,65; dan 0,85.

English Abstract

Shallot (Allium ascalonicum L.) is a commodity that has high economic value as a spice and traditional medicinal ingredient with pharmacological activity from its phytochemicals. This study aims to phytochemical screening and thin-layer chromatography analysis of flavonoids from 6 Indonesian superior shallot varieties. The bulbs of several shallot varieties were extracted with 70% ethanol solvent to obtain a filtrate. The filtrate was evaporated using a rotary evaporator to obtain a thick extract. The extract was tested for its phytochemical content and thin layer chromatography (TLC) profile by spotting the methanol extract on a silica gel plate 60 F254 and eluting it with the eluents ethyl acetate: toluene: methanol: water: acetic acid (4:3:2:1:0.5). A quercetin solution was used as standard. Plate visualization was performed with iodine vapor and observed under white and UV light (254 and 366 nm). Phytochemical test results showed that the bulb extract of six shallot varieties contains flavonoids, alkaloids, tannins, saponins, phenols, and terpenoids. Lokananta, Bauji, and Bima varieties contain high phytochemicals, Tajuk contain medium phytochemicals, while Sanren and Maserati are low. Thin layer chromatography analysis of shallot methanol extract produced 7 wellseparated spots. Quercetin standard compounds give yellow spots with a Rf value of 0.775 and bulb extracts from all shallot varieties also produce yellow spots with the same Rf value, indicating the presence of quercetin. Besides quercetin, 6 other compounds were found in shallot extract with Rf values of 0.40; 0.45; 0.575; 0.60; 0.65; and 0.85.

Item Type:	Thesis (Sarjana)
Identification Number:	052309
Uncontrolled Keywords:	Allium ascalonicum, phytochemical, thin layer chromatography
Divisions:	Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi
Depositing User:	Pitoyo Widhi Atmoko
Date Deposited:	23 Jan 2024 04:51
Last Modified:	23 Jan 2024 04:51
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211943

Text (DALAM MASA EMBARGO) 211943 Maf'ulisa Dewi F. I..pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (2MB)

Actions (login required)

View Item