Pengaruh Penambahan Sodium Tripolyphosphate (STPP) terhadap Karakteristik Edible film Pati singkong dan Na-Alginat

Restiany, Atika and Eko Waluyo, S.Pi., M. Sc and Yuniar Ponco Prananto, S. Si., M. Sc., Ph. D. (2023) Pengaruh Penambahan Sodium Tripolyphosphate (STPP) terhadap Karakteristik Edible film Pati singkong dan Na-Alginat. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Edible film didefinisikan sebagai bahan pengemas yang dapat dikonsumsi bersamaan dengan produk yang dikemasnya. Edible film umumnya diproduksi dari bahan dasar Pati singkong karena mudah ditemukan, transparan, tidak berbau dan tidak berasa atau mengubah rasa dari produk. Pati singkong murni yang digunakan sebagai bahan pembuatan Edible film memiliki kelemahan yakni menghasilkan film yang kaku dan tidak elastis. Selain itu, kelemahan yang membatasi penggunaannya yakni sifat fisik dan struktur Pati singkong, karakteristik mekanik dan sifat penghalang kelembaban atau gas yang rendah. Salah satu proses yang dapat diakukan untuk menutupi kelemahan dari Pati singkong ini adalah dengan melakukan modifiksi Pati singkong dengan metode cross-linking menggunakan cross-linker seperti sodium tripoliphosphate atau STPP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh sodium tripolyphosphate sebagai cross-linker terhadap karakteristik edible film yang dihasilkan sesuai dengan Japanese Industrial Standar (JIS). Penelitian dilakukan di laboratorium Perekayasaan Hasil Perikanan, fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan, Universitas Brawijaya selama 3 bulan yakni bulan Maret hingga bulan Juni tahun 2023. Metode yang dilakukan adalah metode eksperimental dengan konsentrasi STPP berbeda ke dalam larutan Pati singkong dan Na-Alginate yakni 1%, 3%, 5%, 7% dan 9% (b/b). STPP ditambahan dalam larutan Pati singkong dan larutan Na-Alginate dan diaduk selama 1 jam pada suhu ruang. Setelah pengadukan dilakukan pemanasan larutan hingga suhu mencapai 70oC. Selanjutnya, sampel dicetak dicawan petri kemudian dikeringkan dalam dehydrator selama 4-6 jam suhu 60oC. Sampel yang telah kering kemudian dikeluarkan dari dehydrator dan dari cawan petri untuk kemudian dilakukan uji karakteristik fisik sesuai standar JIS berupa uji WVTR, Uji Elongasi, Kuat Tarik dan Ketebalan. Hasil penelitian berdasarkan beberapa parameter yakni Uji WVTR diketahui bahwa penambahan STPP cenderung meningkatkan nilai laju transmisi uap air. Nilai WVTR yang memenuhi standar dimiliki sampel dengan konsentrsai STPP sebesar 1% yakni sebesar 6,3 g/m2/hari. Hasil Uji Elongasi didapatkan hasil bahwa peningkatan jumlah konsentrasi STPP cenderung menurunkan nilai elongasi edible film yang dihasilkan. Nilai elongasi edible film yang termasuk dalam kategori baik adalah edible film dengan nilai elongasi sebesar 19,54%, yang dihasilkan dari edible film dengan penambahan STPP sebesar 1%. Uji kuat Tarik edible film menunjukkan semakin meningkat jumlah STPP yang ditambahkan nilai kuat Tarik dari edible film cenderung meningkat, nilai kuat Tarik tertinggi dimiliki oleh sampel edible film dengan penambahan STPP sebesar 9% namun semua sampel edible film dengan penambahan STPP memiliki nilai kuat tarik yang memenuhi standar yakni lebih dari 3 Mpa. Uji ketebalan edible film diperoleh hasil bahwa semakin tinggi penambahan STPP maka ketebalan edible film yang dihasilkan akan semakin tinggi. Nilai ketebalan tertinggi dihasilkan oleh sampel edible film dengan penambahan STPP sebesar 9% yakni sebesar 0.17 mm

English Abstract

Edible film is defined as packaging material that can be consumed together with the product it is packaged in. Edible films are generally produced from starch because they are easy to find, transparent, odorless and tasteless or change the taste of the product. Pure starch used as an ingredient in making edible films has the weakness of producing films that are stiff and inelastic. Apart from that, the weaknesses that limit its use are the physical and structural properties of starch, mechanical characteristics and low moisture or gas barrier properties. One process that can be used to cover the weaknesses of this starch is to modify the starch using a cross-linking method using a cross-linker such as sodium tripolyphosphate or STPP. The aim of this research is to determine whether there is an influence of sodium tripolyphosphate as a cross-linker on the characteristics of edible film produced in accordance with the Japanese Industrial Standard (JIS). The research was carried out in the Fisheries Products Engineering laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Brawijaya University for 3 months, namely March to June 2023. The method used was an experimental method with different STPP concentrations in the starch and Na-Alginate solutions, namely 1%, 3%, 5%, 7% and 9% (of the total material weight). STPP was added to the starch solution and Na-Alginate solution and stirred for 1 hour at room temperature. After stirring, the solution is heated until the temperature reaches 70oC. Next, the samples were printed in petri dishes and then dried in a dehydrator for 4-6 hours at a temperature of 60oC. The dried samples were then removed from the dehydrator and from the petri dishes and then carried out physical characteristic tests according to JIS standards in the form of WVTR tests, Elongation Tests, Tensile Strength and Thickness. The results of research based on several parameters, namely the WVTR Test, show that the addition of STPP tends to increase the WVTR value of the water vapor transmission rate which meets the standard for samples with an STPP concentration of 1%, namely 6.3 g/m2/day. The results of the Elongation Test showed that increasing the amount of STPP concentration tended to reduce the elongation value of the edible film produced. The elongation value of edible film which is included in the good category is edible film with an elongation value of 19.54%, which is produced from edible film with the addition of 1% STPP. The tensile strength test of edible film shows that the amount of STPP added to the tensile strength value of edible film tends to increase, the highest tensile strength value is owned by edible film samples with the addition of STPP of 9%, however all edible film samples with the addition of STPP have tensile strength values that meet the requirements. Standard is more than 3 Mpa. Testing the thickness of the edible film showed that the higher the addition of STPP, the higher the thickness of the edible film produced. The highest thickness value was produced by the edible film sample with the addition of STPP of 9%, namely 0.17 mm

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 0523080795
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Teknologi Hasil Perikanan
Depositing User: soegeng Moelyono
Date Deposited: 18 Jan 2024 03:41
Last Modified: 18 Jan 2024 03:41
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211902
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Atika Restiany.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item