Makna Pembelaan Terpaksa Melampaui Batas Sebagai Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Putusan Lepas Dari Segala Tuntutan Hukum Pada Putusan Nomor 867/Pid.B/2021/Pn.Jkt.Sel

Hotasi, Evelyn Natasya and Dr. Lucky Endrawati, S.H., M.H and Ardi Ferdian, S.H., M.Kn (2023) Makna Pembelaan Terpaksa Melampaui Batas Sebagai Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Menjatuhkan Putusan Lepas Dari Segala Tuntutan Hukum Pada Putusan Nomor 867/Pid.B/2021/Pn.Jkt.Sel. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam skripsi ini, peneliti mengangkat isu mengenai putusan lepas dari segala tuntutan hukum yang dijatuhkan oleh hakim terhadap anggota polisi yang melakukan penembakan kepada anggota FPI karena dinilai merupakan tindakan dalam rangka pembelaan terpaksa (noodweer) dan pembelaan terpaksa melampaui batas (noodweer exces). Adapun pemilihan isu tersebut dilatarbelakangi karena putusan lepas dari segala tuntutan hukum yang dijatuhkan terhadap terdakwa dinilai kurang tepat, tindakan penembakan yang dilakukan bertentangan dengan prinsip hak asasi manusia dan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga menunjukan adanya kekaburan hukum mengenai pembuktian dalam unsur-unsur pembelaan terpaksa yang melampaui batas (noodweer exces). Untuk memecahkan permasalahan tersebut, penelitian ini membahas beberapa rumusan masalah yaitu: (1) Apa dasar pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan lepas dari segala tuntutan hukum pada Putusan Nomor 867/Pid.B/2021/PN.Jkt.Sel? (2) Bagaimana pembuktian unsur pembelaan terpaksa (noodweer) dan pembelaan terpaksa melampaui batas (noodweer exces) pada Putusan Nomor 867/Pid.B/2021/PN.Jkt.Sel? (3) Bagaimana seharusnya pemutusan perkara pada Putusan Nomor 867/Pid.B/2021/PN.Jkt.Sel? Penelitian ini merupakan penelitian yuridis normatif dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statue approach), pendekatan kasus (case approach), dan pendekatan konseptual (conceptual approach). Bahan hukum primer, sekunder, dan tersier dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode interpretasi gramatikal dan metode interpretasi sistematis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti memperoleh hasil bahwa pertimbangan hakim dalam menjatuhkan putusan lepas dari segala tuntutan hukum tidak sesuai dengan seluruh fakta hukum yang ada dan juga tindakan penembakan yang dilakukan oleh terdakwa tidak sepenuhnya memenuhi unsurunsur dari pembelaan terpaksa melampaui batas (noodweer exces). Selain itu, perbuatan terdakwa juga bertentangan dengan beberapa ketentuan dan dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Oleh karena itu, hakim sebagai aparat penegak hukum seharusnya menjatuhkan hukuman terhadap terdakwa sesuai dengan hukum positif yang berlaku di Indonesia.

English Abstract

In this thesis, the researcher raises the issue of the released from all legal claim decision handed down by the judge against a member of the police who shot an FPI member because it was considered an act in the context of forced defense (noodweer) and forced defense beyond the limit (noodweer exces). The selection of this issue was motivated by the fact that the released from all legal claim decision handed down against the defendant was considered inappropriate, the shooting action that was carried out was contrary to the principles of human rights and not in accordance with the applicable provisions, thus indicating the existence of legal ambiguity regarding evidence in the elements of forced defense that exceeded the limit (noodweer exces). To solve these problems, this study discusses several problem formulations namely: (1) What is the basis for the judge's considerations in making a released from all legal claim decision on Court Decision Number 867/Pid.B/2021/PN.Jkt.Sel? (2) How to prove the elements of forced defense (noodweer) and forced defense beyond the limit (noodweer exces) on Court Decision Number 867/Pid.B/2021/PN.Jkt.Sel? (3) How should the case be decided on Court Decision Number 867/Pid.B/2021/PN.Jkt.Sel? This research is a normative juridical research using statutory approach, case approach, and conceptual approach. Primary, secondary, and tertiary legal materials in this study were analyzed using grammatical interpretation methods and systematic interpretation methods. Based on the research conducted, the researcher obtained the result that the judge’s consideration in passing the released from all legal claim decision was not in accordance with all the existing legal facts and also the shooting action carried out by the defendant did not fully fulfill the elements of the forced defense beyond the limit (noodweer exces). Apart from that, the actions of the defendant also contradicted several provisions and could be categorized as violations of human rights. Therefore, judges as law enforcement officials should sentence the accused in accordance with the positive law in force in Indonesia.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052301
Divisions: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum
Depositing User: Samuri
Date Deposited: 18 Jan 2024 03:25
Last Modified: 18 Jan 2024 03:25
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211881
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Evelyn Natasya Hotasi.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (1MB)

Actions (login required)

View Item View Item