Dia, Syahril Maulid and Dr. Anggita Rosiana Putri,, S.Si and apt. Luthfi Ahmad Muchlashi,, S.Farm., M.Farm, (2023) Deteksi Pemalsuan Bubuk Kunyit Dengan Metanil Yellow Di Pasar Tradisional kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Menggunakan Spektroskopi Fourier Transform Infrared (FTIR) dan Kemometrika. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Bubuk kunyit (Curcuma longa L.) merupakan rempah rempah yang memiliki seribu manfaat salah satunya sebagai bahan masakan, pewarna kuning alami, dan sebagai bahan obat tradisional. Tingginya permintaan kunyit menyebabkan adanya pemalsuan pada bubuk kunyit yaitu dengan metanil yellow. Pada peraturan RI No. 239/Men.Kes/Per/85 dinyatakan bahwa Metanil Yellow merupakan zat warna berbahaya dan dilarang digunakan dalam obat, makanan dan kosmetika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat produk bubuk kunyit yang dipalsukan di Pasar Tradisional Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan Spektroskopi Fourier Transform Infrared (FT-IR) dan Kemometrika dalam pengolahan data serta menggunakan KLT Densitomestri untuk menentukan kadar kurkumin dalam bubuk kunyit. Pemrosesan data dilakukan menggunakan kalibrasi multivariat menggunakan PCA (Principal Component Analysis), PLS (Partial last Square), OPLS-DA (Orthogonal Partial Least Squares Discriminant Analysis). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 10 sampel pasar, sampel bubuk kunyit kontrol, dan sampel campuran bubuk kunyit dengan pewarna sintetis Dimana pewarna sintetis tersebut mengandung metanil yellow dengan konsentrasi 0-50 %(b/b). Dari hasil penelitian didapatkan kadar kurkumin dalam bubuk kunyit sebanyak 3,52% (b/b), lalu didapatkan hasil dari olah OPLS-DA sampel pasar 1 dan 2 diperkirakan murni bubuk kunyit dan sampel 3 sampai 10 diperkirakan bukan bubuk kunyit murni (ada campuran dari bahan lain). Selanjutnya, sampel pasar 3 sampai 10 diuji menggunakan PLS. Dari hasil PLS, diperoleh model kalibrasi terbaik pada bilangan gelombang 1199-539 dengan nilai R2 kalibrasi 0,9967; RMSEC 2,48; R2 validasi 0,9970; RMSEP 6,35. Hasil PLS menunjukkan bahwa pada sampel 3 diperkirakan terdapat pemalsu pewarna sintesis sedangkan pada sampel 4 sampai 10 tidak terdeteksi adanya pewarna sintetis pada bubuk kunyit, kemungkinan bahan yang ditambahkan bukan dari pewarna sintetis. Sehingga disimpulkan bahwa Sampel bubuk kunyit pasar yang dijual di Pasar Tradisional Larangan terdapat sampel yang bubuk kunyit murni dan sampel yang diprediksi terdapat pemalsu.
English Abstract
Turmeric powder (Curcuma longa L.) is a spice that has a thousand benefits, one of which is as a cooking ingredient, a natural yellow dye, and as an ingredient in traditional medicine. The high demand for turmeric has led to adulteration of turmeric powder, namely metanil yellow. In RI regulation no. 239/Men.Kes/Per/85 states that Metanil Yellow is a dangerous dye and is prohibited from being used in medicine, food and cosmetics. This research aims to find out whether there are fake turmeric powder products in the Traditional Market in Candi District, Sidoarjo Regency. This research uses Fourier Transform Infrared Spectroscopy (FT-IR) and Chemometrics in data processing and uses TLC Densitomestry to determine the curcumin content in turmeric powder. Data processing was carried out using multivariate calibration using PCA (Principal Component Analysis), PLS (Partial last Square), OPLS-DA (Orthogonal Partial Least Squares Discriminant Analysis). The samples used in this research were 10 market samples, control turmeric powder samples, and mixed samples of turmeric powder with synthetic dyes. The synthetic dyes contained metanil yellow with a concentration of 0-50% (w/w). From the research results, it was found that the curcumin content in turmeric powder was 3.52% (w/w), then the results obtained from OPLS-DA processing of market samples 1 and 2 were estimated to be pure turmeric powder and samples 3 to 10 were estimated not to be pure turmeric powder (there was a mixture from other materials). Next, market samples 3 to 10 are tested using PLS. From the PLS results, the best calibration model was obtained at wave numbers 1199-539 with a calibration R2 value of 0.9967; RMSEC 2.48; R2 validation 0.9970; RMSEP 6.35. The PLS results showed that in sample 3 it was estimated that synthetic dyes were adulterated, while in samples 4 to 10 no synthetic dyes were detected in the turmeric powder, it is possible that the ingredients added were not synthetic dyes. So it was concluded that the market turmeric powder samples sold at the Prohibition Traditional Market contained samples that were pure turmeric powder and samples that were predicted to contain counterfeits.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052306 |
Uncontrolled Keywords: | Bubuk Kunyit, Metanil Yellow, Kemometrika, FT-IR Turmeric Powder, Methanil Yellow |
Divisions: | Fakultas Kedokteran > Farmasi |
Depositing User: | Unnamed user with username ihwan |
Date Deposited: | 18 Jan 2024 01:55 |
Last Modified: | 18 Jan 2024 01:55 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211784 |
Text (MASIH DALAM MASA EMBARGO)
Syahril Maulid Dia.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |