Jescisca Vanesa Manik. Pemetaan Karakteristik Dasar Perairan Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 Di Perairan Pulau Semak Daun Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Manik, Jescisca Vanesa and M. Arif Zainul Fuad, S.Kel., M.Sc and Ade Yamindago, S.Kel., MP., M.Sc., Ph.D (2023) Jescisca Vanesa Manik. Pemetaan Karakteristik Dasar Perairan Menggunakan Citra Satelit Landsat 8 Di Perairan Pulau Semak Daun Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pulau Semak Daun memiliki kawasan perairan dangkal yang potensial untuk budidaya perikanan menunjukkan daerah perairan tersebut memiliki karakteristik dasar perairan yang baik. Informasi spasial yang menggambarkan kondisi substrat dasar sangat dibutuhkan untuk pengelolaan pesisir di perairan Pulau Semak Daun. Estimasi kondisi substrat dasar secara lebih akurat, perlu memperhatikan karakteristik dasar perairan tersebut, sehingga estimasi yang diperoleh dapat merepresentasikan kenyataan lapang. Pengukuran kedalaman diperlukan untuk mengetahui topografi atau karakteristik dasar perairan suatu daerah. Pengukuran kedalaman pada penelitian ini menggunakan metode satellite derived bathymetry (SDB) yang memanfaatkan teknologi penginderaan jauh yang memberikan peluang untuk pemetaan batimetri perairan dangkal secara efektif dan efisien. Kedalaman perairan diperoleh dari menggabungkan teknologi penginderaan jauh yaitu Citra Satelit Landsat 8 dengan resolusi 30 meter yang dapat diakses secara gratis dengan teknologi pemeruman menggunakan echosounder. Pada penelitian ini metode yang digunakan dalam pemodelan batimetri menggunakan algoritma Satellite Derived Bathymetry (SDB) dengan metode empiris menggunakan algoritma Stumpf yang memiliki prinsip menghubungkan nilai spektral citra dengan kedalaman in-situ. Hasil penelitian estimasi kedalaman dengan nilai RMSE 1.6 m dan R2 0.72 m menunjukkan pemodelan yang dilakukan memiliki model yang baik. Dari model yang diperoleh mampu mengestimasi kedalaman perairan, sehingga topografi perairan dapat tervisualisasikan dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan Perairan Pulau Semak Daun memiliki kedalaman 0 – 11 meter, yang terbagi menjadi 3 kelas kelerengan. Tingkat kelerengan sebesar 0 – 2 % memiliki topografi datar, sebesar 2 – 7 % memiliki topografi landai. Pada kedalaman < 10 m dengan tingkat kelerengan sebesar 7 – 15 % memiliki topografi miring dengan besaran tinggi. Luasan hasil klasifikasi karakteristik dasar perairan dapat didapatkan dengan menghitung area poligon klasifikasi 2D yang ditumpang tindih dengan data Triangular Irregular Network (TIN) kedalaman. Pemetaan substrat dasar perairan dengan mempertimbangkan topografi perairan mampu menghasilkan luasan klasifikasi yang lebih nyata. Klasifikasi substrat dasar secara 2 dimensi memiliki akurasi sebesar 77%. Hasil penelitian luasan substrat dasar dengan mempertimbangkan topografi menunjukkan luas pada kelas pasir sebesar 291.832 m2, pasir rubble sebesar 128.999 m2, pasir lamun sebesar 2.120.600 m2, lamun sebesar 6.52.029 m2 dan karang sebesar 3.290.328 m2. Pada kedalaman 0 – 2 meter didominasi oleh substrat pasir sebesar 60% serta ditemukan substrat lamun sebesar 11% dan karang sebesar 29%. Pada kedalaman 2 – 4 meter didominasi substrat karang yaitu sebesar 93% selain itu terdapat substrat pasir sebesar 7% dan lamun sebesar 0.1%. dan pada kedalaman 4 - 10 meter didominasi oleh substrat karang.

English Abstract

Semak Daun Island encompasses a shallow water region with potential for fisheries cultivation, indicating favorable characteristics of the sea bottom substrate in this area. Spatial information depicting the conditions of the sea boottom substrat is essential for coastal management around Semak Daun Island. Achieving more precise estimations of seabed substrat conditions necessitates attention to the specific characteristics of the sea bottom substrate, ensuring that the obtained estimates accurately represent the field reality. Depth measurements are imperative for understanding the topography or characteristics of the sea bottom in a given area. In this study, depth measurements employed the satellite-derived bathymetry (SDB) method, utilizing remote sensing technology for effective and efficient mapping of shallow water bathymetry. Water depth was determined by combining remote sensing technology, specifically Landsat 8 Satellite Imagery with a 30-meter resolution (freely accessible), with sounding technology using echosounders. The methodology employed in this study for bathymetry modeling utilized the Satellite Derived Bathymetry (SDB) algorithm, implementing an empirical approach with the Stumpf algorithm. This algorithm connects spectral image values with in-situ depth. Research findings for depth estimation yielded an RMSE value of 1.6 meters and an R2 value of 0.72, signifying the effectiveness of the conducted modeling. The derived model proficiently estimates water depth, facilitating a comprehensive visualization of aquatic topography. Research results demonstrate that the waters surrounding Semak Daun Island exhibit depths ranging from 0 to 11 meters, categorized into three slope classes. Slope levels of 0 to 2% indicate flat topography, while 2 to 7% suggest gently sloping topography. Additionally, at depths less than 10 meters, with a slope level of 7 to 15%, there is a sloping topography with a considerable magnitude. The area of the classified characteristics of the sea bottom can be obtained by calculating the 2D classification polygon area overlapping with the Triangular Irregular Network (TIN) depth data. Mapping underwater substrate by considering water topography can produce more realistic classification areas. The two-dimensional classification of substrate demonstrates an accuracy indicated by a kappa value of 77%. Research results regarding the area of substrate, considering topography, indicate areas for sand, rubble sand, seagrass sand, seagrass, and coral, measuring 291,832 m², 128,999 m², 2,120,600 m², 652,029 m², and 3,290,328 m², respectively. At depths of 0 to 2 meters, sand substrate dominates at 60%, with seagrass substrate at 11%, and coral at 29%. At depths of 2 to 4 meters, coral substrate dominates at 93%, with 7% sand substrate and 0.1% seagrass. At depths of 4 to 10 meters, the substrate is predominantly coral.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052308
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan
Depositing User: Nur Subchan
Date Deposited: 18 Jan 2024 01:03
Last Modified: 18 Jan 2024 01:03
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211674
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Jescisca Vanesa Manik.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (4MB)

Actions (login required)

View Item View Item