Putri, Ega Ayu Pristian and Dr. Ir. Hermanto,, MP., (2023) Pengaruh Penambahan Ragi Roti Afkir Dalam Konsentrat Terhadap Produksi Gas Dan Degradasi Secara In Vitro. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Ragi roti afkir atau Saccharomyces cerevisae merupakan produk samping yang berpotensi sebagai pakan ternak ruminansia. Produk samping dari industri pembuatan ragi roti tersebut merupakan produk yang dikategorikan sebagai produk tidak lolos kontrol kualitas. Pakan konsentrat merupakan pakan tambahan yang mengandung gizi-gizi penting bagi ternak seperti protein dan energi sebagai pelengkap pakan hijauan. Metode pengukuran produksi gas in vitro dapat digunakan untuk mengevaluasi kualitas dan memprediksi kualitas pakan.Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, dimulai pada bulan Januari - Maret 2023. Lokasi penelitian ini dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya sebagai tempat pelaksanaan penelitian secara in vitro. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan nutrisi, laju produksi gas, dan besarnya degradasi perlakuan penambahan ragi roti afkir dalam konsentrat selama proses fermentasi didalam rumen secara in vitro. Penelitian ini menggunakan metode percobaan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 11 perlakuan dan 3 kali ulangan/kelompok. Adapun perlakuan terdiri dari P0 (Konsentrat 100%), P1 (Konsentrat 90% + Ragi afkir 10%), P2 (Konsentrat 80% + Ragi afkir 20%), P3 (Konsentrat 70% + Ragi afkir 30%), P4 (Konsentrat 60% + Ragi afkir 40%), P5 (Konsentrat 50% + Ragi afkir 50%), P6 (Konsentrat 40% + Ragi afkir 60%), P7 (Konsentrat 30% + Ragi afkir 70%), P8 (Konsentrat 20% + Ragi afkir 80%), P9 (Konsentrat 10% + Ragi afkir 90%), P10 (Ragi afkir 100%). Selanjutnya jika terdapat perbedaan diantara perlakuan maka dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan untuk mengetahui perbedaan pengaruh masing-masing perlakuan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada masing-masing perlakuan memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap produksi gas yang dihasilkan selama 48 jam inkubasi dihasilkan oleh P6 sebesar 174.6 (ml/500 mg BK). Produksi gas terendah dihasilkan oleh P0 sebesar 153.1 (ml/500 mg BK). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pada masing-masing perlakuan memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap nilai b (ml/500 mg BK) dan c (ml/jam). Perlakuan P1 memiliki nilai potensi produksi gas yang paling tinggi sebesar 192,98 + 4,88 (ml/500 mg BK) dan Laju produksi gas perlakuan dari P0 hingga P10 cenderung naik. Produksi gas konsentrat lebih rendah dibandingkan dengan produksi gas ragi roti afkir. Produksi gas tertinggi terdapat pada campuran konsentrat 40% dan ragi roti afkir 60%. Ragi roti afkir memiliki potensi produksi gas lebih rendah daripada konsentrat tetapi memiliki laju potensi produksi gas lebih cepat daripada konsentrat. Degradasi bahan kering dan bahan organik pada masing-masing perlakuan memberikan hasil yang berbanding lurus. Nilai degradasi tertinggi pada perlakuan 100% ragi roti afkir sehingga semakin tinggi proporsi ragi roti afkir dalam pakan maka semakin tinggi besarnya degradasi.
English Abstract
The rejected baker's yeast is intended to be used as a feed ingredient in concentrate feed. This research method uses field experiments designed using Randomized Block Design (RBD) with 11 treatments and 3 repetitions resulting in 33 trials. Each treatment consisted of P0 (100% concentrate), P1 (90% concentrate + 10% reject yeast), P2 (80% concentrate + 20% reject yeast), P3 (70% concentrate + 30% reject yeast), P4 (60% concentrate + 40% reject yeast), P5 (50% concentrate + 50% reject yeast), P6 (40% concentrate + 60% reject yeast), P7 (30% concentrate + 70% reject yeast), P8 (20% concentrate + 80% reject yeast), P9 (10% concentrate + 90% rejected yeast), and P10 (100% rejected yeast). The results of this study indicated that the addition of baker's yeast to the concentrate made a highly significant difference (P<0.01) to the total gas production produced at 48 hours of incubation. The results of the calculation of gas production showed that the highest gas production was at P6. The treatment gave a highly significant difference (P<0.01) to the values of b and c. The results of the calculation of dry matter degradation (DMD) and organic matter degradation (OMD) were highly significantly affected (P<0.01) by treatment. The highest DMD and OMD values were obtained in treatment P10. The results of this study that the production value of concentrate gas is lower compared to rejected bread yeast. The highest gas production is at the 60% level. Rejected baker's yeast has a lower gas production potential than concentrate but has a faster gas production rate than concentrate and the higher the proportion of rejected baker’s yeast in the feed, the higher the amount of degradation.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052305 |
Uncontrolled Keywords: | yeast, concentrate, gas production, in vitro, degradation |
Divisions: | Fakultas Peternakan > Peternakan |
Depositing User: | Budi Wahyono Wahyono |
Date Deposited: | 17 Jan 2024 07:40 |
Last Modified: | 17 Jan 2024 07:40 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211590 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Ega Ayu Pristian Putri.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (5MB) |
Actions (login required)
View Item |