Analisis Potensi Kerugian Genangan Menggunakan SWMM 5.2 di Kelurahan Purwantoro, Kota Malang

Kinanthi, Sekar and Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS., IPU and Jadfan Sidqi Fidari, ST., MT. (2023) Analisis Potensi Kerugian Genangan Menggunakan SWMM 5.2 di Kelurahan Purwantoro, Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Berdasarkan Peta Rawan Bencana Banjir oleh BPBD Kota Malang, salah satu titik lokasi yang memiliki tingkat kerawanan yang tinggi adalah Kelurahan Purwantoro. Penyebab dari tingkat kerawanan yang tinggi tersebut didominasi oleh drainase yang kurang memadai. Selain dari drainase yang kurang memadai, penyebab genangan di Kelurahan Purwantoro adalah kurangnya daerah resapan air. Kurangnya daerah resapan air dapat menyebabkan aliran limpasan menjadi lebih cepat dan aliran puncak menjadi lebih tinggi. Hal ini tentunya menyebabkan potensi yang tinggi di musim hujan dan ancaman kekeringan di musim kemarau. Oleh karena itu, dengan memanfaatkan teknologi dari perangkat lunak EPA SWMM 5.2 penelitian ini dapat menganalisis suatu sistem drainase di Kelurahan Purwantoro. Selain itu juga menghitung resiko kerugian dari adanya genangan sehingga apabila terjadi diharapkan tidak lagi menjadi permasalahan di wilayah tersebut. Pada penelitian ini, data curah hujan yang didapatkan perlu dilakukan analisis hidrologi terlebih dahulu. Metode yang digunakan dalam analisis hidrologi antara lain Uji Konsistensi Data (Metode RAPS), Analisis Frekuensi Data Curah Hujan (Metode Distribusi Gumbel dan Distribusi Log Pearson III), Uji Keselarasan Data (Metode SmirnovKolmogorov dan Chi-Square), dan Analisis Intensitas Hujan. Hasil dari analisis hidrologi berupa intensitas hujan dengan kala ulang tertentu yang dapat digunakan sebagai data masukan pada parameter rain gage software SWMM. Setelah dilakukan analisis hidrologi, penelitian dilanjutkan dengan melakukan pemodelan pada aplikasi SWMM 5.2. Pada pemodelan SWMM 5.2, parameter data yang digunakan sebagai masukan antara lain subcatchment, rain gage, junction, conduit, outfall, dan Low Impact Development Controls. Proses simulasi dapat dilakukan ketika semua parameter telah dimasukkan ke dalam pemodelan SWMM. Hasil dari simulasi didapatkan saluran yang mengalami genangan, debit di saluran dan tinggi limpasan lahan pada lokasi penelitian. Tinggi limpasan lahan dapat digunakan untuk melakukan analisis potensi kerugian. Pada perhitungan potensi kerugian, parameter yang digunakan antara lain yaitu tinggi limpasan lahan, jumlah unit, dan satuan harga unit. Ketiga parameter tersebut dilakukan analisis sehingga mendapatkan hasil akhir berupa nilai kerugian di setiap bangunan fisik. Berdasarkan hasil pemodelan menggunakan EPA SWMM 5.2, didapatkan kesimpulan bahwa kemampuan saluran drainase eksisting di Kelurahan Purwantoro tidak cukup untuk menampung debit banjir rancangan dengan kala ulang 5 tahun. Hal ini dibuktikan dengan adanya 30 saluran di beberapa jalan di Kelurahan Purwantoro yang tidak mampu menampung debit banjir rancangan sehingga terjadi genangan. Hasil dari simulasi SWMM yang berupa limpasan di lahan berkisar antara 0.0185 – 0.07414 meter. Sedangkan hasil perhitungan kerugian secara fisik, didapatkan total kerugian mencapai Rp 663,582,849 dengan rincian kerugian unit rumah sebesar Rp 634,912,149; kerugian fasilitas pendidikan sebesar Rp 3,689,550; kerugian fasilitas peribadatan sebesar Rp 14,044,450; kerugian fasilitas perkantoran pemerintahan sebesar Rp 4,986,400; kerugian rumah sakit sebesar Rp 5,643,900; dan kerugian puskesmas sebesar Rp 306,400

English Abstract

Based on the Flood Hazard Map by BPBD Malang City, one of the location points that has a high level of vulnerability is Purwantoro Village. The cause of this high level of vulnerability is dominated by inadequate drainage. Apart from inadequate drainage, the cause of inundation in Purwantoro Village is the lack of water catchment areas. Lack of water catchment areas can cause runoff flows to be faster and peak flows to be higher. This of course causes a high potential in the rainy season and the threat of drought in the dry season. Therefore, by utilizing the technology from the EPA SWMM 5.2 software, this research can analyze a drainage system in the Purwantoro Village. In addition, it also calculates the risk of loss from inundation so that if it occurs it is hoped that it will no longer be a problem in the area. In this study, the rainfall data obtained needed to be analyzed first by hydrology. The methods used in hydrological analysis include Data Consistency Test (RAPS Method), Frequency Analysis of Rainfall Data (Gumbel Distribution Method and Pearson Log Distribution Method), Data Conformity Test (Smirnov-Kolmogorov and Chi-Square Methods), and Rain Intensity Analysis . The results of the hydrological analysis are rain intensity with a certain return period which can be used as input data for the SWMM software rain gage parameters. After hydrological analysis, the research was continued by modeling the SWMM 5.2 application. In the SWMM 5.2 modeling, the data parameters used as input include subcatchment, rain gage, junction, conduit, outfall, and Low Impact Development Controls. The simulation process can be carried out when all parameters have been entered into the SWMM modeling. The results of the simulation show that the channel is inundated, the discharge in the channel and the height of land runoff at the study site. Land runoff height can be used to analyze potential losses. In calculating the potential loss, the parameters used include the height of land runoff, the number of units, and the unit price of the unit. These three parameters are analyzed so as to get the final result in the form of loss values in each physical building. Based on the results of modeling using EPA SWMM 5.2, it can be concluded that the existing drainage channel capacity in Purwantoro Village is not sufficient to accommodate the design flood discharge with a return period of 5 years. This is evidenced by the existence of 30 canals on several roads in Purwantoro Village which were unable to accommodate the design flood discharge resulting in inundation. The results of the SWMM simulation in the form of land runoff ranged from 0.0185 – 0.07414 meters. While the results of the calculation of physical losses, it was found that the total loss reached Rp. 663,582,849 with details of housing unit losses of Rp. 634,912,149; loss of educational facilities of IDR 3,689,550; loss of worship facilities of IDR 14,044,450; loss of government office facilities of IDR 4,986,400; hospital loss of IDR 5,643,900; and the loss of the health center is IDR 306,400.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052307
Uncontrolled Keywords: Potensi Kerugian, Genangan, Drainase, SWMM 5.2-Potential Losses, Inundation, Drainage, SWMM 5.2
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Emy Sukartini
Date Deposited: 17 Jan 2024 07:35
Last Modified: 17 Jan 2024 07:35
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211570
[thumbnail of Dalam masa EMBARGO] Text (Dalam masa EMBARGO)
Sekar Kinanthi.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (40MB)

Actions (login required)

View Item View Item