Studi Penanganan Genangan di Desa Wonodadi, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar

Rasyid, Feby Fetryanti and Dr. Ir. Runi Asmaranto, ST., MT., IPM. and Dr. Eng. Ir. Riyanto Haribowo, ST., MT., IPM. (2023) Studi Penanganan Genangan di Desa Wonodadi, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Pertumbuhan jumlah penduduk, dan perkembangan sektor industri di Kabupaten Blitar terbilang cukup pesat di setiap tahunnya, yang berdampak perubahan alih fungsi lahan. Hal ini berakibat daerah resapan air berkurang dan menyebabkan banjir atau genangan. Desa Wonodadi, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar merupakan salah satu daerah yang sering terdampak banjir maupun genangan akibat sistem drainase yang buruk, masih banyak pada ruas jalan yang tidak memiliki saluran drainase, dan saluran drainase yang berdimensi kecil karena penumpukan sedimentasi akibat letusan Gunung Kelud. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui kapasitas sistem drainase eksisting serta mengetahui bagaimana alternatif penanganan genangan dengan cara menerapkan sumur resapan, dan mengubah dimensi saluran eksisting. Untuk menganalisanya, dilakukan pemodelan limpasan hujan dengan kala ulang 5 dan 10 tahun menggunakan software SWMM versi 5.1. Analisa ini membandingkan kondisi sistem drainase eksisting sebelum dan sesudahpenerapan sumur resapan, serta perubahan dimensi saluran esksting. Hasil simulasi hujan rancangan menggunakan data curah hujan harian yang diperoleh dari Stasiun Hujan Wonodadi selama 22 tahun (2000-2021). Perhitungan intensitas hujan menggunakan metode Mononobe , diperoleh untuk durasi 1 jam dengan kala ulang 5 tahun sebesar 74,38 mm/jam, sedangkan untuk kala ulang 10 tahun sebesar 87,58 mm/jam. Hasil kalibrasi model, menggunakan metode RMSE antara debit pemodelan dengan debit terukur diperoleh sebesar 0,0028 (sudah mendekati angka 0). Perhitungan debit banjir rancangan dengan kala ulang 5 tahun diperoleh sebesar 0,07 hingga 3,64 m3/dt, sedangkan kala ulang 10 tahun diperoleh sebesar 0,09 hingga 4,29 m3/dt. Hasil simulasi menunjukkan tidak dapat menampung dengan kala ulang 5 dan 10 tahun, dan mengakibatkan genangan di 9 saluran dari 13 saluran yang ada. Saluran tersebut merupakan C1, C2, C4, C7, C8, C9, C11, C12, dan C13. Dari 9 saluran yang meluap di terapkan 51 sumur resapan untuk 8 daerah tangkapan air. Setelah penerapan sumur resapan, masih ada 3 saluran yang masih mengalami peluapan. Untuk 3 saluran ini dilakukan pelebaran dan kedalaman saluran berdiameter 1 m dan 1,2 m.

English Abstract

The growth of the population, and the development of the industrial sector in Blitar Regency is quite rapid every year, which has an impact on changes in land use. As a result, the water catchment area is reduced and causes flooding or inundation. Wonodadi village, Wonodadi District, Blitar is one of the areas that are often affected by flooding and inundation due to poor drainage systems, there are still many roads that do not have drainage channels, and drainage channels with small dimensions due to the accumulation of sedimentation due to the eruption of Mount Kelud. The purpose of this study is to determine the capacity of the existing drainage system as well as to determine how the alternative handling of inundation by applying infiltration wells, and change the dimensions of the existing channel. To analyze it, modeling of rain runoff with repeat periods of 5 and 10 years using softwre SWMM version 5.1. This analysis compares the condition of the existing drainage system before and after the application of infiltration wells, as well as changes in the dimensions of the discharge channel. The results of the rain simulation design using daily rainfall data obtained from Wonodadi rain station for 22 years (2000-2021). Calculation of rain intensity using Mononobe method, obtained for a duration of 1 hour with a 5-year repeat cycle of 74.38 mm/hour, while for a 10-year repeat cycle of 87.58 mm/hour. The results of model calibration, using RMSE method between modeling discharge and measured discharge obtained by 0.0028 (already close to 0). Calculation of flood discharge design with re-kala 5 years obtained by 0.07 to 3.64 m3/sec, while the re-kala 10 years obtained by 0.09 to 4.29 m3/sec. The simulation results showed that it could not copewith the 5 and 10 year Re-Cycle, and resulted in inundation in 9 channels out of 13 existing channels. The channels are C1, C2, C4, C7, C8, C9, C11, C12, and C13. Of the 9 overflow channels, 72 catchment wells were applied for 8 catchment areas. After the application of infiltration wells, there are still 3 channels that are still experiencing overflow. For these 3 channels, widening and channel depth of 0.8 m and 1.2 min diameter were carried out.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052307
Uncontrolled Keywords: Genangan, Drainase, Sumur resapan, Pemodelan, SWMM 5.1-Inundation, Drainage, infiltration wells, modeling, SWMM 5.1
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Pengairan
Depositing User: Unnamed user with email y13w@ub.ac.id
Date Deposited: 17 Jan 2024 07:19
Last Modified: 17 Jan 2024 07:19
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211554
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
feby rasyid.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (8MB)

Actions (login required)

View Item View Item