Penampilan Reproduksi Kelinci Pedaging Di Azhar Rabbit Farm Kecamatan Bumiaji

Cahyani, Dyna Nanda Indah and Dr. Ir. Sri Minarti,, MP., IPM., ASEAN Eng. (2023) Penampilan Reproduksi Kelinci Pedaging Di Azhar Rabbit Farm Kecamatan Bumiaji. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Usaha pemerintah Indonesia dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia melalui pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri agar mampu terwujud dan terintegrasi dengan baik salah satunya dengan mencukupi kebutuhan daging. Salah satu hewan yang memiliki potensi untuk dijadikan sebagai ternak penghasil daging adalah kelinci pedaging. Kelinci pedaging memiliki peluang pasar yang cukup baik. Berbagai keunggulan yang dimiliki kelinci pedaging di antaranya pertumbuhan bobot badan yang cepat, kandungan daging rendah kolestrol, rendah lemak dan tinggi protein. Usaha pengembangan ternak kelinci pedaging perlu memperhatikan dan menerapkan faktor-faktor, seperti: manajemen pemeliharaan yang baik, memberikan pakan dan minum untuk memperbaiki nutrisi, sanitasi kandang untuk memelihara lingkungan yang bersih dan sehat, memantau kesehatan dan reproduksi kelinci secara teratur. Faktor reproduksi merupakan salah satu peranan penting dalam rangka pertambahan jumlah vii populasi ternak. Faktor ini diupayakan agar dapat meningkatkan keunggulan ternak dalam menghasilkan keturunan yang berkualitas baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai penampilan reproduksi ternak kelinci pedaging. Penelitian dilaksanakan secara offline di Azhar Rabbit Farm yang terletak di Dusun Tegalsari, Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur pada tanggal 26 Desember 2022 sampai 26 Januari 2023 dengan tujuan untuk mengetahui penampilan reproduksi ternak kelinci pedaging berdasarkan bangsa Hyla dan Hycole yang meliputi umur pertama kali dikawinkan, jarak kawin, lama kebuntingan dan jumlah anak hidup selama 24 jam pasca melahirkan. Materi penelitian yang digunakan adalah induk kelinci betina produktif dengan rincian terdiri dari dua bangsa yaitu Hyla dan Hycole, masing-masing sebanyak 15 ekor indukan dan pernah beranak minimal 1 kali atau paritas 1. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pengambilan data primer diperoleh dari wawancara dengan peternak, sedangkan data sekunder diperoleh dari observasi dan pengamatan langsung selama di peternakan, serta pengambilan data dari recording yang tersedia. Penentuan lokasi dan sampel dilakukan secara purposive sampling atau dilakukan dengan pemilihan subjek didasarkan atas ciri atau sifat tertentu yang sudah diketahui sebelumnya. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan Uji-T tidak berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penampilan reproduksi kelinci bangsa Hyla dan Hycole meliputi rata-rata umur pertama kali dikawinkan kelinci bangsa Hyla 5,93 ± 0,80 bulan dan Hycole 6,33 ± 1,05 bulan, rata-rata jarak kawin viii kelinci bangsa Hyla dan Hycole ± 30 hari, rata-rata lama kebuntingan kelinci bangsa Hyla 28,73 ± 8,07 hari dan Hycole 26,47 ± 10,82 hari, serta rata-rata jumlah anak hidup selama 24 jam pasca melahirkan bangsa Hyla 6,73 ± 2,12 ekor dan Hycole 5,73 ± 2,60 ekor. Berdasarkan hasil penelitian di Azhar Rabbit Farm menunjukkan bahwa bangsa Hyla dan Hycole memberikan penampilan reproduksi yang sama meliputi umur pertama kali dikawinkan, jarak kawin, lama kebuntingan dan jumlah anak hidup selama 24 jam pasca melahirkan. Kelinci bangsa Hyla dan Hycole dapat dijadikan sebagai peluang yang menguntungkan dalam mendirikan usaha peternakan karena memiliki penampilan reproduksi yang cukup baik.

English Abstract

The aim of this research was to determine the reproduction performance of meat type rabbit based on the Hyla and Hycole breed. The research method used in this research is a case study with primary data collected from interviews with breeders, secondary data obtained from observation and direct observation while at the farm, and data collected from available recordings. Determination of the location and sample was carried out by purposive sampling or by selecting subjects based on certain characteristics or previously known characteristics. The data obtained were then analyzed using an unpaired T-test. The results showed that the reproductive performance of Hyla and Hycole rabbits included an average age of first mating of Hyla rabbits at 5.93 ± 0.80 months and Hycole at 6.33 ± 1.05 months, the average days open of Hyla and Hycole rabbits at ± 30 days, the average length of gestation for the Hyla breed rabbits was 28.73 ± 8.07 days and Hycole 26.47 ± 10.82 days, and the average number of live litters for 24 hours after giving birth to the Hyla breed was 6.73 ± 2.12 kits and Hycole 5.73 ± 2.60 kits. Based on the results of research at the Azhar Rabbit Farm, it was shown that the Hyla and Hycole breed did not make any difference to the reproductive performance of broiler rabbits, which included age at first mating, a days open, length of pregnancy and a number of live offspring 24 hours after giving birth. Further research is needed on the reproductive performance of meat type rabbits by adding diaries or recordings to facilitate maintenance management in raising rabbits.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052305
Uncontrolled Keywords: Reproduction Performance, Hyla, Hycole.
Divisions: Fakultas Peternakan > Peternakan
Depositing User: Budi Wahyono Wahyono
Date Deposited: 17 Jan 2024 07:22
Last Modified: 17 Jan 2024 07:22
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211553
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Dyna Nanda Indah Cahyani.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item