alisis Daktilitas Kurvatur Balok Pada Perencanaan Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SNI 1726 : 2019 (Studi Kasus Gedung X Universitas Y).

Irawan, Pratama Gilang and Dr. Retno Anggraini, ST., MT., and Ir. Ari Wibowo, ST., MT., Ph.D. (2023) alisis Daktilitas Kurvatur Balok Pada Perencanaan Struktur Beton Bertulang Berdasarkan SNI 1726 : 2019 (Studi Kasus Gedung X Universitas Y). Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Indonesia adalah negara berkembang yang banyak melakukan pembangunan infrastruktur untuk mendukung kemajuan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Dengan banyak nya pembangunan tentu harus diiringi perkembangan teknologi dan inovasi apalagi di era globalisasi ini membuat manusia harus bisa beradaptasi menyesuaikan zaman terlebih pada dunia teknik sipil yang bertugas untuk merancang dan membangun. Setiap pembangunan tentu ada perencanaan dan setiap perencanaan harus mengacu pada standar yang berlaku, di Indonesia memiliki peraturan yang menjadi acuan dalam pembangunan diantaranya yaitu SNI 2847 tentang Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan Gedung dan Penjelasan serta SNI 1726 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non-gedung. Dengan berkembangnya teknologi, inovasi, dan beberapa kali bencana gempa terjadi di Indonesia, terdapat pembaharuan tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non-gedung yaitu SNI 1726:2019. Pembaharuan ini karena Indonesia merupakan wilayah yang rawan gempa sehingga pada SNI 1726:2019 bangunan dibuat menjadi tahan gempa dan strukturnya dibuat daktail agar aman, sehingga daktilitas merupakan faktor yang penting pada perencanaan bangunan tahan gempa. Pada penelitian ini dilakukan analisis kebutuhan tulangan tarik dan tekan, analisis momen-kurvatur dan daktilitas kurvatur pada balok yang didesain ulang dan balok eksisting pada gedung yang ditinjau. Dengan adanya perubahan kebutuhan tulangan antara balok desain dan balok eksisting membuat perbedaan pada momen-kurvatur yang dihasilkan, dan dengan perbedaan momen-kurvatur maka nilai daktilitas nya pun akan berbeda. Penelitian ini difokuskan pada balok induk B1 40/80, B2a 35/70, B2b 35/70, B2c 35/70, B2d 35/70, dan B3 35/50. Pendesainan ulang pada penelitian ini berdasarkan SNI 1726:2019. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan kebutuhan tulangan antara balok yang didesain ulang dengan balok eksisting. Kebutuhan tulangan pada balok yang didesain ulang memiliki rasio lebih kecil dibandingkan dengan balok eksisting. Kemungkinan ini disebabkan oleh perbedaan antara rasio tulangan rencana dengan yang dipasang pada gedung xvi eksisting. Selain itu, perbedaan asumsi dalam pemodelan struktur juga dapat menghasilkan nilai momen yang berbeda. Pada daktilitas kurvatur, mayoritas balok yang didesain ulang memiliki nilai yang lebih besar daripada balok eksisting. Hanya balok desain B3 tumpuan yang memiliki nilai daktilitas kurvatur lebih kecil. Hal ini disebabkan oleh rasio tulangan tarik yang lebih tinggi pada balok eksisting, yang dapat meningkatkan momen tetapi menurunkan nilai kurvatur dan daktilitas kurvaturnya. Untuk meningkatkan nilai kurvatur, dapat ditambahkan rasio tulangan tekan pada balok.

English Abstract

Indonesia is a developing country that has undertaken extensive infrastructure development to support progress and meet the needs of its population. With rapid technological advancements, civil engineers are required to adapt to the changing times. Every construction project requires meticulous planning in accordance with applicable standards. In Indonesia, the prevailing regulations include SNI 2847 on Structural Concrete Requirements for Building and its Explanation, as well as SNI 1726 on Earthquake Resistant Design for Building and Non-Building Structures. Due to the country's susceptibility to earthquakes, SNI 1726:2019 was revised to ensure buildings are designed to withstand seismic forces, and structural elements are detailed to ensure safety and ductility. This research focuses on analyzing the reinforcement requirements for tension and compression, as well as performing moment-curvature analysis and evaluating curvature ductility for both redesigned and existing beams in the studied building. The change in reinforcement requirements between the redesigned and existing beams results in variations in the generated moment-curvature relationship and subsequently affects the ductility values. The study specifically focuses on the main beams B1 40/80, B2a 35/70, B2b 35/70, B2c 35/70, B2d 35/70, and B3 35/50. The redesign process in this research according to SNI 1726:2019. The findings reveal differences in the reinforcement requirements between the redesigned and existing beams. The reinforcement needs for the redesigned beams have smaller ratios compared to the existing beams. This discrepancy may be attributed to variations in the ratio of planned reinforcement to that installed in the existing building. Additionally, differing assumptions in structural modeling can result in different moment values. In terms of curvature ductility, the majority of redesigned beams exhibit higher values compared to the existing beams. Only the B3 support beam demonstrates lower curvature ductility due to the higher ratio of tension reinforcement in the existing beam, xviii which increases the moment but reduces the curvature and curvature ductility. To improve curvature values, it is suggested to add compression reinforcement to the beam.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052307
Uncontrolled Keywords: Beban Gempa, SNI 1726, Tulangan, Momen Kurvatur, Daktilitas Kurvatur, Seismic Loads, SNI 1726, Reinforcement, Moment Curvature, Curvature Ductility.
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Zainul Mustofa
Date Deposited: 17 Jan 2024 06:28
Last Modified: 17 Jan 2024 06:28
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211469
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Pratama Gilang Irawan.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (9MB)

Actions (login required)

View Item View Item