Rumah Singgah Anak Jalanan di Kota Malang dengan Pendekatan Healing Environment.

Syakina, Pradipa Aisyah Tri and Dr.Eng. Novi Sunu Sri Giriwati, ST., M.Sc. (2023) Rumah Singgah Anak Jalanan di Kota Malang dengan Pendekatan Healing Environment. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Fenomena anak jalanan merupakan salah satu permasalahan sosial di kota-kota besar di Indonesia termasuk Kota Malang. Adanya fenomena anak jalanan ini dapat memberikan dampak yang negatif terhadap perkotaan karena memberikan kesan kota menjadi kumuh dan menambah tingkat kejahatan yang terjadi di Kota Malang. Selain itu, anak jalanan rentan mengalami permasalahan psikologis dan rentan menjadi korban maupun menjadi pelaku kejahatan. Seiring meningkatnya jumlah anak jalanan di Indonesia, muncul upaya penanganan melalui rumah singgah. Kota Malang memiliki kebutuhan akan rumah singgah dikarenakan jumlah anak jalanan yang kian meningkat setiap tahun sedangkan jumlah rumah singgah yang terbatas. Perancangan ini ditujukan untuk menciptakan sarana pengembangan dan pemberdayaan para anak jalanan serta mampu meningkatkan kesejahteraan para anak jalanan di Kota Malang. Dalam proses perancangan ini, metode yang digunakan yaitu metode pragmatisme dengan paradigma predictive modelling. Metode desain ini digunakan sebagai alat penerjemahan strategi desain yang diaplikasikan pada desain bangunan. Perancangan ini diawali dengan mendiagnosis permasalahan obyek rumah singgah berdasarkan aspek fungsi dan pengguna serta pendekatan healing environment. Pendekatan healing environment merupakan pendekatan yang berorientasi pada aspek psikologis pengguna. Kriteria healing environment yang digunakan yaitu elemen healing intention, personal wholeness, healing relationship, healing lifestyles, dan healing spaces. Tahapan diagnosis tersebut menghasilkan gagasangagasan desain yang menjadi landasan dalam pertimbangan alternatif pada proses eksplorasi. Penjelajahan alternatif model dilakukan dengan mengkaitkan aspek-aspek pendekatan healing environment ke dalam unsur arsitektural yaitu tata massa, bentuk dan tampilan, tata ruang, struktur serta sirkulasi dan aksesibilitas. Berdasarkan studi perancangan rumah singgah yang telah dilakukan, didapatkan hasil berupa beberapa konsep desain yaitu penggunaan bentuk persegi dan massa tunggal pada massa bangunan, sirkulasi pada bangunan dan ruang luar menggunakan sirkulasi loop atau menerus, zonasi ruang yang terdiri dari publik ke privat, pemanfaatan elemen vegetasi dan air pada ruang luar, material eksterior menggunakan material berbahan alami, pemberian bukaan untuk memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami, serta adanya konsep open-plan pada ruang-ruang yang dimanfaatkan sebagai zona publik atau semi-publik sebagai tempat bercengkrama antar pengguna. Hasil perancangan ini menunjukkan pendekatan healing environment dapat mendasari konsep desain dari rumah singgah anak jalanan.

English Abstract

The street child phenomenon is one of the social problems in the major cities of Indonesia, including Malang City. The existence of this street child phenomenon can have a negative impact on the urban environment by giving the impression that the city is becoming dull and increasing the level of crime that occurs in Malang. In addition, street children are vulnerable to psychological problems and to both victims and perpetrators of crime. As the number of street children in Indonesia increases, there are attempts to handle them through transit houses. Malang has a need for transit houses because the number of street children is increasing every year while the number of transit houses is limited. This plan is aimed at creating a means of development and empowerment for street children as well as improving their well-being. In this design process, the method used is pragmatism with paradigm predictive modelling. This design method is used as a tool for translating design strategies that are applied to building design. The design begins with a diagnosis of the problem of a transit house based on functional and user aspects as well as a healing environment approach. The healing environment approach is an approach that focuses on the psychological aspects of the user. The healing environment criteria used are healing intentions, personal wholeness, healing relationships, healing life styles, and healing spaces. The diagnosis phase produces design ideas that form the basis for alternative considerations in the exploration process. Alternative model exploration is carried out by linking aspects of the healing environment approach into architectural elements such as mass layout, shape, and appearance, spatial layout and structure, as well as circulation and accessibility. Based on the design studies carried out, results were obtained in several design concepts: the use of square shapes and single masses on the building mass; circulation on buildings and outdoor spaces using loop or continuous circulation; zoning of spaces consisting of public to private; the utilization of vegetation and water elements on the outdoor space; external materials using natural materials; giving openings to maximize natural lighting and heating; as well as the existence of open-plan concepts in spaces used as public or semi-public zones as a place of interplay between users. The design results show that the healing environment approach can underpin the design concept of the street children's transit house.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052307
Uncontrolled Keywords: Rumah singgah, healing environment, pragmatisme, Transit house, healing environment, pragmatism.
Divisions: Fakultas Teknik > Arsitektur
Depositing User: Zainul Mustofa
Date Deposited: 17 Jan 2024 04:26
Last Modified: 17 Jan 2024 04:26
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211406
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Pradipa Aisyah Tri Syakina.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (51MB)

Actions (login required)

View Item View Item