Revchiando, Briankara and Dr. Slamet Wahyudi, ST., MT and Francisca Gayuh Utami Dewi, ST., MT. (2023) Pengaruh Massa Adsorben Karbon Aktif Tempurung Kelapa Genjah (Cocos Nucifera) Terhadap Kadar Metana dan Karbondioksida Pada Purifikasi Biogas. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.
Abstract
Berkembangnya industri teknologi dan menipisnya energi minyak bumi dengan cepat, kebutuhan akan sumber energi alternatif yang terbarukan menjadi pertimbangan yang sangat penting. Biogas adalah energi terbarukan yang memiliki potensi besar sebagai energi alternatif. Kandungan biogas terdiri dari CH4 sekitar 50-75% dan CO2 sebagai pengotor sekitar 25-45%. Dengan adanya gas CO2 dapat mempengaruhi kemurnian CH4 dalam biogas. Oleh karena itu, untuk mendapatkan kualitas biogas yang baik diperlukan pemurnian/purifikasi. Permasalahan untuk mengurangi kandungan karbondioksida (CO2) untuk menghasilkan biogas dengan kualitas dan nilai kalor yang tinggi yaitu dengan purifikasi biogas. Purifikasi dapat dilakukan dengan metode adsorpsi. Adsorpsi merupakan proses penyerapan suatu substansi pada permukaan zat padat dimana dapat menangkap gas CO2. Karbon aktif merupakan pelat datar dengan bahan karbon yang tidak memiliki struktur kristal atau disebut karbon amorf yang tersusun dari ikantan kovalen dalam bentuk kisi heksagonal datar dimana setiap atom-atom C akan menempati tiap sudutnya. Dengan sturktur karbon aktif yang dapat memperbesar poripori tersebut yang dapat mempengaruhi kualitas penyerapan adsorben. Salah satu jenis tanaman yang dapat dijadikan bahan baku karena memiliki karbon aktif adalah arang dari tempurung kelapa. Wilayah Jawa Timur merupakan penghasil komoditi kelapa yang cukup besar. Tempurung kelapa juga memiliki kandungan lignoselulosa. Komposisi tempurung kelapa terdiri dari 10.43%, abu 8.94%. lignin 27.39%, selulosa 51.55% dan protein 0.85% Dari hasil analisis didapat bahwa faktor temperatur aktivasi adsorben karbon aktif tempurung kelapa memiliki pengaruh besar terhadap penurunan konsentrasi karbondioksida. Variasi Massa 600 gram , waktu purifikasi 15 menit, dan laju aliran 1 L/menit menghasilkan konsentrasi karbondioksida terendah yaitu 14.21 %. Hal ini disebabkan semakin besar massa maka semakin luas area kontak antara biogas dengan karbon aktif semakin besar sehingga CO2 diadsorbsi oleh karbon aktif meningkat.
English Abstract
With the development of the technology industry and the rapid depletion of petroleum energy, the need for renewable alternative energy sources is a very important consideration. Biogas is a renewable energy that has great potential as an alternative energy. The content of biogas consists of CH4 of about 50-75% and CO2 as an impurity of about 25-45%. The presence of CO2 gas can affect the purity of CH4 in biogas. Therefore, to obtain good quality biogas, purification is required. The problem for reducing the content of carbon dioxide (CO2) to produce biogas with high quality and calorific value is by purifying biogas. Purification can be done by adsorption method. Adsorption is the process of absorbing a substance on the surface of a solid substance where it can capture CO2 gas. Activated carbon is a flat plate with carbon material that does not have a crystal structure or is called amorphous carbon which is composed of covalent bonds in the form of a flat hexagonal lattice where each C atom will occupy each corner. With an activated carbon structure that can enlarge these pores which can affect the absorption quality of the adsorbent. One type of plant that can be used as raw material because it has activated carbon is charcoal from coconut shells. The East Java region is a fairly large producer of coconut commodity. Coconut shell also contains lignocellulosic. The composition of the coconut shell consists of 10.43%, ash 8.94%. lignin 27.39%, cellulose 51.55% and protein 0.85% From the results of the analysis it was found that the activation temperature factor of the coconut shell activated carbon adsorbent had a major influence on reducing the concentration of carbon dioxide. Mass variation of 600 grams, purification time of 15 minutes, and flow rate of 1 L/minute resulted in the lowest carbon dioxide concentration of 14.21%. This is due to the greater the mass, the wider the contact area between biogas and activated carbon, which increases CO2 absorption by activated carbon.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Identification Number: | 052307 |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | Unnamed user with username tunjungsari |
Date Deposited: | 17 Jan 2024 03:50 |
Last Modified: | 17 Jan 2024 03:50 |
URI: | http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211367 |
Text (DALAM MASA EMBARGO)
Briankara Revchiando.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (4MB) |
Actions (login required)
View Item |