Wakimae dalam Pelanggaran Prinsip Kerja Sama pada Tuturan Perintah dalam Drama Koi Wa Tsuzuku Yo Doko Made Mo Episode 1-3

Siswandini, Yunisa and Efrizal, S.S., M.A (2023) Wakimae dalam Pelanggaran Prinsip Kerja Sama pada Tuturan Perintah dalam Drama Koi Wa Tsuzuku Yo Doko Made Mo Episode 1-3. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Dalam linguistik terdapat kajian pragmatik yang membahas mengenai tindak tutur. Salah satu bentuk tindak tutur yaitu tindak tutur direktif perintah. Untuk mencapai keberhasilan dalam bertutur, maka antar peserta tutur diperlukan adanya prinsip kerja sama. Jika peserta tutur tidak bisa saling memahami konteks setiap tuturan yang disampaikan, maka akan terjadi pelanggaran prinsip kerja sama. Agar terhindar dari permasalahan karena adanya sesuatu yang implisit maka diperlukan kesantunan berbahasa Jepang dalam bentuk wakimae. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah percakapan antar tokoh yang mengandung makna perintah dalam drama Koi wa Tsuzuku yo Doko made mo episode 1-3. Peneliti menggunakan teori Grice (1989) dan Koizumi (1993) untuk menganalisis pelanggaran prinsip kerja sama dan teori Ide dan Yoshida (1999) untuk menganalisis kesantunan berbahasa wakimae dalam bahasa Jepang. Penelitian ini juga menggunakan teori Wijana dan Rohmadi (2012), serta teori Namatame dan Iori untuk menganalisis bentuk tindak tutur direktif perintah. Hasil penelitian ditemukan 16 data tuturan perintah yang melakukan pelanggaran prinsip kerja sama. Pelanggaran tersebut meliputi 4 data maksim kuantitas, 4 data maksim kualitas, 4 data maksim relevansi dan 4 data maksim cara. Faktor wakimae yang dominan terlihat adalah power dan status, karena mayoritas percakapan terjadi antara atasan dan bawahan. Selain itu, faktor age, gender, group, dan situation juga terlihat dalam penelitian ini. Regional background tidak terlihat karena latar drama berada di Tokyo sehingga tidak ada dialek yang muncul. Dalam ethnicity terlihat kehomogenan masyarakat Jepang

Other obstract

言語学には、発話行為を論じる語用論的研究がある。その一つは命令 の指示的な発話行為である。コミュニケーションでは協調原則が必要であ る。発話者が伝えた発話の文脈が理解できない場合、協調原則に違反する ことになる。暗黙の何かによる問題を避けるためには、わきまえで日本的な礼 儀正しさを使用する必要がある。 この調査では、記述的定性的手法を使用している。使用されるデータ ソースは、ドラマ『恋はつづくよどこまでも』第 1 話~第 3 話の命令の意 味を含む会話である。筆者は、協調原則の違反を分析するためにグライス (1989 年)と小泉 (1993 年)の理論を使用し、日本語のわきまえの礼儀正 しさを分析するために井手と吉田(1999 年)の理論を使用する。また、 命令の指示的な発話行為の形式を分析するために、ウィジャナ ロマディ (2012 年) の理論、 およびナマタメとイオリの理論を使用する。 調査の結果として、16 件の協調原則違反の命令の指示的な発話行為が 発見された。その協調原則違反は、4 件の量の格率、4 件の質の格率、4 件 の関係の格率、4 件の様態の格率があった。会話の大部分は上司と部下の 間で行われるため、わきまえの主要な要素は権力と地位である。さらに、 この調査では、年齢、性別、グループ、状況要因も観察された。ドラマの 舞台が東京であるため、方言は出てこないため、地域背景は見えない。民 族性において、日本社会の均質性が見て取れる。

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052312
Uncontrolled Keywords: Pragmatik, Tuturan Direktif Perintah, Pelanggaran Prinsip Kerja Sama, Wakimae
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Bahasa dan Sastra Jepang
Depositing User: maria
Date Deposited: 17 Jan 2024 03:14
Last Modified: 17 Jan 2024 03:14
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211334
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Yunisa Siswandini.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item