Pilihan Rasional Resistensi Masyarakat Nelayan Menghadapi Munculnya Permen Pelarangan Cantrang di Kelurahan Brondong Kabupaten Lamongan

Alfiansyah, Wahyu and Hatib Abdul Kadir, S.Ant., M.A., Ph.D Pilihan Rasional Resistensi Masyarakat Nelayan Menghadapi Munculnya Permen Pelarangan Cantrang di Kelurahan Brondong Kabupaten Lamongan. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengungkap berbagai permasalahan yang melanda masyarakat nelayan di Kabupaten Lamongan akibat penggunaan alat tangkap, upaya penyelesaian oleh pemerintah, dan penolakan masyarakat nelayan terhadap kebijakan pemerintah terkait alat tangkap. Dengan menggunakan metode kualitatif, penelitian ini menyoroti penggunaan alat tangkap khususnya cantrang di Kabupaten Lamongan yang perkembangannya menimbulkan kontroversi karena di nilai pemerintah menyebabkan kerusakan biota laut. pemerintah Indonesia secara resmi mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 02 Tahun 2015 tentang pelarangan pengunaan alat tangkap cantrang dan pukat yang diberlakukan secara resmi tanggal 1 januari 2018. Fokus dari penelitian ini adalah mengkaji bentuk resistensi aksi demo serentak yang dilakukan nelayan cantrang di Lamongan yang digerakkan oleh ANI (Aliansi Nelayan Indonesia) pusat atas inisiasi dari nelayan-nelayan melalui rukun-rukun nelayan tiap Desa. Menggunakan teori resistensi dari James C Scott peniliti mencoba mengkaji aksi demo masyarakat nelayan cantrang di Brondong sebagai bentuk resistensi yang digerakkan oleh ANI (Aliansi Nelayan Indonesia) pusat atas inisiasi dari nelayan�nelayan melalui rukun-rukun nelayan tiap Desa. Aksi demo sendiri terjadi dua kali, yaitu di Pelabuhan Nusantara Brondong dan juga di Jakarta. Adapun hasil dari aksi tersebut menghasilkan tiga poin, Yang pertama alat tangkap cantrang boleh digunakan kembali dengan catatan sampai batas waktu tertentu. kedua, tidak boleh ada penambahan armada baru. ketiga pemerintah juga akan melakukan pengukuran ulang kapal dengan benar dan hanya di pantai utara

English Abstract

This study aims to reveal various problems that hit fishing communities in Lamongan Regency due to the use of fishing gear, efforts to resolve them by the government, and the fishermen community's rejection of government policies related to fishing gear. By using qualitative methods, this research highlights the use of fishing gear, especially cantrang in Lamongan Regency, whose development has caused controversy because the government thinks it causes damage to marine life. the Indonesian government officially issued Ministerial Regulation Number 02 of 2015 concerning the prohibition of the use of cantrang and trawl fishing gear which was officially enforced on January 1, 2018. The focus of this research is to examine the form of resistance to simultaneous demonstrations carried out by cantrang fishermen in Lamongan driven by ANI ( Indonesian Fishermen's Alliance) center for the initiation of fishermen through the fishermen's associations in each village. Applying the theory of resistance from James C Scott, the researcher tried to examine the cantrang fishing community demonstration in Brondong as a form of resistance driven by the ANI (Indonesian Fishermen's Alliance) center for the initiation of fishermen through the fishermen's associations in each village. The demonstration itself took place twice, namely at Nusantara Brondong Harbor and also in Jakarta. The results of this action resulted in three points. The first is that the cantrang fishing gear may be reused provided that it is up to a certain time limit. secondly, there should be no addition of new fleets. the three governments will also re-measure ships properly and only on the north coast.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052312
Uncontrolled Keywords: Alat Tangkap Cantrang, Masyarakat Nelayan, Resistensi
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya
Depositing User: maria
Date Deposited: 17 Jan 2024 02:59
Last Modified: 17 Jan 2024 02:59
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211314
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Wayu Alfiansyah.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (2MB)

Actions (login required)

View Item View Item