Menegosiasi Tradisi: Sebuah Praktik Komodifikasi Budaya Pada Wayang Puspasarira Di Kota Malang

Maslukah, Umi and Siti Zurinani, M.A (2023) Menegosiasi Tradisi: Sebuah Praktik Komodifikasi Budaya Pada Wayang Puspasarira Di Kota Malang. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Di Kota Malang terdapat wayang suket yang dikenal dengan nama Puspasarira. Mbah Kardjo selaku pencipta wayang puspasarira berupaya melakukan komodifikasi budaya wayang puspasarira. Maka dari itu, tulisan ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor komodifikasi wayang puspasarira dan mendeskripsikan praktik komodifikasinya. Penelitian ini berbicara tentang inventing tradition dan komodifikasi budaya wayang puspasarira. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, changing-role observer, dan dokumentasi. Pemilihan informan dilakukan dengan cara purposive sampling. Analisis data dilakukan melalui tiga tahap yakni reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan ada tiga faktor yang mendasari praktik komodifikasi budaya wayang puspasarira. Pertama, kondisi kehidupan seniman meliputi kebutuhan ekonomi dan kemampuan berinovasi mendorong untuk terus menciptakan pola-pola komodifikasi baru agar laku di pasaran. Kedua, made to order, yaitu konsumen memesan dan menginginkan bentuk lain yang tidak dibuat oleh Mbah Kardjo. Penjualan komoditas wayang puspasarira dengan cara ini akan mengikuti selera konsumen, sehingga komoditas akan mengalami perubahan. Ketiga, keinginan untuk keluar dari bayang-bayang wayang suket lain yang eksis terlebih dahulu mendorong Mbah Kadjo untuk membangun identitas wayang puspasarira sebagai wayang suket khas Kota Malang melalui komodifikasi wayang puspasarira. Sementara itu, praktik komodifikasi wayang puspasarira terbagi 5 yaitu, pertunjukan wayang puspasarira, cerita, tokoh, produksi cinderamata, dan komodifikasi dalam bidang pariwisata. Wayang puspasarira merupakan bentuk inventing tradition yang terlihat dari praktik komodifikasi budaya. Melalui komodifikasi budaya wayang puspasarira yang dilakukan oleh Mbah Kardjo menciptakan tradisi baru wayang suket khas Kota Malang.

English Abstract

In Malang City there is a wayang suket known as Puspasarira. Mbah Kardjo as the creator of wayang puspasarira tries to commodify wayang puspasarira culture. Therefore, this paper aims to investigate the commodification factors of wayang puspasarira and describe its commodification practices. This research talks about inventing tradition and the commodification of wayang puspasarira culture. This research is a type of qualitative research that uses data collection techniques in the form of in-depth interviews, changing-role observers, and documentation. The selection of informants was carried out by means of purposive sampling. Data analysis was carried out through three stages, namely data reduction, data display, and drawing conclusions. The results showed that there were three factors underlying the commodification practice of wayang puspasarira culture. First, the artist's living conditions, including economic needs and the ability to innovate, encourage them to continue to create new commodification patterns so they can sell well in the market. Second, made to order, namely consumers order and want other forms that are not made by Mbah Kardjo. Sales of wayang puspasarira commodities in this way will follow consumer tastes, so that commodities will experience changes. Third, the desire to get out of the shadow of other wayang suket that existed earlier prompted Mbah Kadjo to build the identity of wayang puspasarira as a typical wayang suket of Malang City through the commodification of wayang puspasarira. Meanwhile, the practice of commodification of wayang puspasarira is divided into 5, namely, wayang puspasarira performances, stories, characters, souvenir production, and commodification in the tourism sector. Wayang puspasarira is a form of inventing tradition which can be seen from the practice of cultural commodification. Through the commodification of the wayang puspasarira culture carried out by Mbah Kardjo, he created a new tradition of wayang suket, typical of Malang City.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052312
Uncontrolled Keywords: Wayang puspasarira, komodifikasi budaya, menciptakan tradisi
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Antropologi Budaya
Depositing User: maria
Date Deposited: 17 Jan 2024 02:24
Last Modified: 17 Jan 2024 02:24
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211259
Full text not available from this repository.

Actions (login required)

View Item View Item