Representasi Rasial & Stereotipikal Orang Kulit Hitam di Jepang dalam Anime One Punch Man, The Promised Neverland, dan Shaman King Analisis Semiotika John Fiske

Rahmah, Salsabila and Emma Rahmwati Fatimah, S.S., M.A. (2023) Representasi Rasial & Stereotipikal Orang Kulit Hitam di Jepang dalam Anime One Punch Man, The Promised Neverland, dan Shaman King Analisis Semiotika John Fiske. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Blackface di Jepang diperkenalkan orang kulit putih pada 1854. Jepang mulai mengadaptasinya pada 1920-an dan 1930-an dalam pertunjukan dan layar perak. Blackface juga dimuat dalam buku anak dan mainan. Meskipun blackface sempat terhenti karena penolakan aktivis anti-rasisme, tetapi kembali muncul beberapa tahun kemudian, diperkuat dengan regulasi diskriminatif dan kurang tegasnya regulasi anti-ujaran kebencian yang mempersulit definisi rasisme di Jepang. Dalam perkembangannya, blackface banyak ditemukan dalam anime 90-an, bahkan anime 2010 ke atas, seperti Superalloy Darkshine (One Punch Man, 2015 & 2019), Sister Krone (The Promised Neverland, 2019), dan Chocolove McDonell (Shaman King, 2021) yang menjadi fokus penelitian ini. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi dan studi pustaka dengan teori semiotika John Fiske. Sumber data penelitian adalah adegan dari karakter Superalloy Darkshine, Sister Krone, dan Chocolove McDonell serta referensi pandangan orang Jepang terhadap orang kulit hitam, orang kulit hitam dalam budaya populer Jepang, serta rasisme kulit hitam di dunia Barat untuk menemukan unsur stereotipikal dan rasial seperti yang dikemukakan penonton dari ketiga anime tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah Darkshine yang bukan orang kulit hitam berdasarkan kilas balik pada manga One Punch Man chapter 76 menunjukkan poin dari blackface yang dilakukan oleh orang non-kulit hitam, kekonyolannya mengimbangi unsur olokan yang dimaksudkan dari blackface. Sister Krone, gabungan stereotip wanita kulit hitam, yaitu Mammy yang senang menjadi budak, di sisi lain Sister Krone yang pemarah serupa dengan stereotip wanita kulit hitam Angry Black Woman dan Sapphire yang dinilai liar, padahal amarah tersebut adalah bentuk frustasi atas diskriminasi dan tekanan di lingkungannya. Desain Chocolove versi 2021 yang tidak menyerupai blackface tetapi karakterisasinya sebagai selipan komedi dan latar belakangnya sebagai gangster dinilai berkaitan dengan stereotip orang kulit hitam dalam budaya populer maupun di dunia nyata.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052312
Uncontrolled Keywords: rasisme, stereotip, representasi, anime, semiotika
Divisions: Fakultas Ilmu Budaya > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: maria
Date Deposited: 16 Jan 2024 08:07
Last Modified: 16 Jan 2024 08:07
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211120
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Salsabila Rahmah.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (7MB)

Actions (login required)

View Item View Item