Pengaruh Paparan Video Penyuluhan Terhadap Pengetahuan dan Kemampuan Pemeriksaan Skrining Kasus Skoliosis di Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Malang

Negoro, Satrio Bangun and dr. Andhika Yudistira,, Sp.OT (K) (2023) Pengaruh Paparan Video Penyuluhan Terhadap Pengetahuan dan Kemampuan Pemeriksaan Skrining Kasus Skoliosis di Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Malang. Magister thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Latar belakang: Skoliosis idiopatik terjadi pada usia 11-18 tahun dimana skrining dini dapat menurunkan morbiditas penderita penyakit ini. Usia skrining yang ideal adalah 10-18 tahun dimana di kota Malang diperlukan sebuah penelitian menilai efektifitas proses edukasi dengan menggunakan metode visual terkait skoliosis. Desain penelitian ini adalah metode eksperimental dengan rancangan kelompok kontrol acak. Pada penelitian ini, parameter yang diukur adalah pretest, posttest dan kesesuaian pemeriksaan skrining. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh paparan video konseling terhadap tingkat pengetahuan dan kemampuan skrining kasus skoliosis. Metode: Desain penelitian ini adalah eksperimental. Penelitian ini diteliti pada tenaga Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang diberikan penyuluhan. Populasi penelitian adalah tenaga UKS. Pemilihan sample penelitian dan pengelompokan perlakuan menggunakan Randomized Completely Design (RCD) sesuai dengan kriteria inklusi – drop out. Hasil Penelitian: Hasil uji Mann Whitney untuk kemampuan skrining kasus skoliosis post didapatkan nilai p value sebesar 0,000 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan skrining kasus skoliosis pada post antara kelompok dengan Powerpoint (PPT) dan Video, dimana rata-rata skor kemampuan skrining kasus skoliosis post penyuluhan pada kelompok dengan video lebih tinggi dibandingkan dengan rata- rata skor kemampuan skrining kasus skoliosis post penyuluhan pada kelompok dengan PPT. Untuk hubungan antara pengetahuan (post) dengan jenis penyuluhan yang diberikan diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,842 dengan p sebesar 0,000 (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan (post) dengan jenis penyuluhan yang diberikan. Kesimpulan: Rata-rata skor pengetahuan post-test pada kelompok dengan video jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor pengetahuan dan kemampuan post-test pada kelompok dengan PPT sehingga rata-rata skor pengetahuan post-test pada kelompok dengan video jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata skor pengetahuan post-test pada kelompok dengan PPT.

English Abstract

Introduction: Idiopathic scoliosis occurs at the age of 11-18 years where early screening can reduce the morbidity of patients with this disease. The ideal screening age is 10-18 years old where in Malang city a study is needed to assess the effectiveness of the education process using visual methods related to scoliosis. This research design is an experimental method with a randomised control group design. In this study, the parameters measured were pretest, posttest and accuracy of screening examination. This study aims to determine the effect of exposure to counselling videos on scoliosis cases screening knowledge level and examination skill. Method: The design of this study was experimental. This research was studied on School Health Unit (UKS) personnel who were given counselling. The study population was the UKS staff. Selection of research samples and treatment grouping using Randomised Completely Design (RCD) in accordance with the inclusion - drop out criteria. Result: The Mann Whitney test results for the ability to screen cases of scoliosis post obtained a p value of 0.000 (p <0.05), so it can be concluded that there is a significant difference in the ability to screen cases of scoliosis in post between groups with Powerpoint (PPT) and Video, where the average score of the ability to screen cases of scoliosis post counselling in the group with video is higher than the average score of the ability to screen cases of scoliosis post counselling in the group with PPT. For the relationship between knowledge (post) and the type of counselling provided, the correlation coefficient value was 0.842 with a p of 0.000 (p <0.05), so it can be concluded that there is a significant relationship between knowledge (post) and the type of counselling provided. Conclusion: The average post-test knowledge score in the group with video is much higher than the average post-test knowledge score in the group with PPT so that the average post- test knowledge score in the group with video is much higher than the average post-test knowledge score in the group with PPT.

Item Type:	Thesis (Magister)
Identification Number:	042306
Uncontrolled Keywords:	Skoliosis, Edukasi, Tingkat pengetahuan, Video, Powerpoint, Scoliosis, Education, Knowledge level
Divisions:	Profesi Kedokteran > Spesialis Orthopedi dan Traumatologi, Fakultas Kedokteran
Depositing User:	Unnamed user with username ihwan
Date Deposited:	16 Jan 2024 08:02
Last Modified:	16 Jan 2024 08:02
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211112

Text (MASIH DALAM MASA EMBARGO) Satrio Bangun Negoro.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (3MB)

Actions (login required)

View Item