Pengaruh perilaku petani, Pengelolaan Hama Terpadu dan Keanekaragaman Serangga Terhadap Populasi Pengggerek Batang Padi Putih, Schirpophaga innotata (Walker) pada Pertanaman Padi di Luwu Raya Sulawesi Selatan.

Rahmawasiah, Rahmawasiah and Prof. Dr. Ir. Abdul Latief Abadi,, MS., and Gatot Mudjiono, Dr. Ir. and Akhmad Rizali,, SP., M.Si., Ph.D. (2023) Pengaruh perilaku petani, Pengelolaan Hama Terpadu dan Keanekaragaman Serangga Terhadap Populasi Pengggerek Batang Padi Putih, Schirpophaga innotata (Walker) pada Pertanaman Padi di Luwu Raya Sulawesi Selatan. Doktor thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Penggerek batang padi putih merupakan hama penting pada tanaman padi yang perlu diperhatikan karena populasinya cukup banyak di Luwu Raya. Hama ini menyerang tanaman padi pada semua stadia pertumbuhan dan dapat mengakibatkan kehilangan hasil dalam produksi padi. Insektisida sintetis merupakan teknik pengendalian yang umum dilakukan oleh petani untuk mengendalikan hama tersebut. Penggunaan pestisida secara terus menerus tentunya akan berdampak negatif. Oleh karena itu, perlu diupayakan strategi pengendalian yang ampuh dan kelestarian lingkungan tetap terjaga. Penelitian ini bertujuan untuk Mempelajari praktik budidaya yang dilakukan oleh petani dan pengaruhnya terhadap populasi penggerek batang padi putih (S. innotata) pada pertanaman padi di Luwu Raya, mengetahui pengaruh penerapan pengelolaan hama terpadu terhadap populasi penggerek batang padi putih dan musuh alami pada pertanaman padi di Luwu Raya, mengetahui tingkat keanekaragaman serangga pada pertanaman padi dan hubungannya dengan penggerek batang padi putih di Luwu Raya. Penelitian meliputi dua tahap yang dilaksanakan di Kabupaten Luwu dan Luwu Utara Propinsi Sulawesi Selatan, serta di Laboratorium IP3 OPT Wilayah I Luwu. Tahap I dilakukan pada bulan Juli sampai Desember 2019 dengan metode penelitiannya berupa survei perilaku petani dan populasi penggerek batang padi putih. Tahap II dilakukan pada bulan Februari sampai Juli 2020 dengan metode pengukuran populasi penggerek batang padi putih dan musuh alaminya pada lahan konvensional dan PHT di daerah dengan populasi tinggi dan rendah, pengamatan biodiversitas arthropoda pada lahan konvensional dan PHT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa petani umumnya berusia produktif dengan pengalaman bertani lebih dari 10 tahun. Petani jarang mendapatkan penyuluhan dan sangat sedikit yang pernah mengikuti sekolah lapang pengelolaan hama terpadu (SLPHT). Kegiatan usaha tani yang dilakukan oleh petani sesuai kebiasaan tanpa memperhatikan standar operasional prosedur budidaya padi. Penanaman padi secara monokultur dan dilakukan secara terus menerus tanpa rotasi tanam. Pengendalian organisme pengganggu tanaman umumnya dilakukan dengan menggunakan pestisida kimia karena sebagian besar petani belum mengetahui teknik pengendalian OPT yang lain. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap populasi penggerek batang padi putih adalah penggunaan pupuk nitrogen, dan sumber air yang digunakan untuk pengairan Populasi kelompok telur, larva dan intensitas serangan penggerek batang padi putih pada lahan sawah tadah hujan lebih tinggi pada lahan yang dikelola dengan PHT daripada lahan konvensional tetapi pada lahan sawah yang menggunakan irigasi teknis populasi penggerek batang padi putih lebih tinggi pada lahan konvensional daripada lahan PHT. Populasi parasitoid dan predator lebih tinggi pada lahan PHT daripada lahan konvensional baik pada sawah tadah hujan maupun irigasi teknis. Adapun jenis parasitoid yang ditemukan yaitu Telenomus rowani, Tetrastichus schoenobii, dan Trichogramma japonicum. Predator yang diperoleh pada lokasi pengamatan yaitu Agriocnemis sp, Conocephalus longipennis, Menochilus sp, Ophionea nigrofasciata, Micraspis sp, Oxyopes javanus, Lycosa pseudoannulata, Tetragnatha spp, dan Paederus fuscipes. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan sistem pengelolaan hama terpadu belum memberikan pengaruh yang nyata terhadap populasi penggerek batang padi putih tetapi berpengaruh terhadap populasi parasitoid dan predator. Serangga yang ditemukan pada pertanaman padi baik di lahan sawah tadah hujan maupun irigasi teknis yaitu 13 spesies serangga hama dari ordo Homoptera, Lepidoptera, Orthoptera, Hemiptera dan Diptera. Serangga musuh alami sebanyak 12 spesies yang meliputi ordo Hymenoptera, Orthoptera, Coleoptera, Odonata, dan Araneida. Pada lahan sawah tadah hujan jenis serangga Cnaphalocrosis medinalis paling banyak ditemukan sedangkan pada lahan sawah irigasi teknis yang paling banyak diperoleh yaitu Leptocorisa acuta. Hasil analisis menunujkkan bahwa populasi predator dan parasitoid berkorelasi positif dengan populasi penggerek batang padi putih.

English Abstract

The white stem borer is a significant pest in rice plants that requires attention due to its substantial population in Luwu Raya. This pest attacks rice plants at all growth stages and can result in significant losses in rice production. Synthetic insecticides are commonly used by farmers to control this pest. However, continuous pesticide usage can have negative impacts. Therefore, it is necessary to implement effective pest control strategies while ensuring environmental sustainability. This research aims to study the cultivation practices done by farmers and their influence on the white stem borer (S. innotata) population in rice cultivation in Luwu Raya. It also aims to assess the impact of integrated pest management on the population of the white stem borer. Additionally, the research seeks to evaluate the insect biodiversity in rice cultivation and its relationship with the white stem borer. The research consists of two phases conducted in Luwu and Luwu Utara regency, South Sulawesi, as well as at the IP3 OPT Laboratory, Region I Luwu. The phase 1 was conducted from July to December 2019 and involved a survey of farmer behavior and the population of the white stem borer in rice. The phase 2 was conducted from February to July 2020 and involved measuring the population of the white stem borer and its natural enemies in conventional and integrated pest management (IPM) fields in areas with high and low pest populations. Additionally, arthropod biodiversity was observed in both conventional and IPM fields. The results showed that farmers were generally of productive age with more than 10 years of farming experience. Farmers rarely receive counseling and very few have attended integrated pest management field schools. Farming activities carried out by farmers according to custom without regard to standard operating procedures for rice cultivation. Rice planting is monoculture and carried out continuously without crop rotation. Control of plant-disturbing organisms is generally carried out using chemical pesticides because most farmers do not know about other OPT control techniques. Based on the results of the analysis it is known that the factors that influence the white rice stem borer population are the use of nitrogen fertilizers, and the source of water used for irrigation. Populations of egg groups, larvae and white rice stem borer attack intensity in rainfed lowland rice fields were higher in land managed by IPM than conventional land but in rice fields using technical irrigation the white rice stemborer population was higher in conventional land than IPM land. Parasitoid and predator populations were higher in IPM land than conventional land in both rainfed and technically irrigated rice fields. The types of parasitoids found were Telenomus rowani, Tetrastichus schoenobii, and Trichogramma japonicum. The predators obtained at the observation sites were Agriocnemis sp, Conocephalus longipennis, Menochilus sp, Ophionea nigrofasciata, Micraspis sp, Oxyopes javanus, Lycosa pseudoannulata, Tetragnatha spp, and Paederus fuscipes. The results of the analysis show that the application of an integrated pest management system has not had a significant effect on the white rice stem borer population but has had an effect on parasitoid and predator populations. Insects found in rice plantations both in rainfed lowland and technical irrigation were 13 species of insect pests from the orders Homoptera, Lepidoptera, Orthoptera, Hemiptera and Diptera. There are 12 species of natural enemy insects which include the orders Hymenoptera, Orthoptera, Coleoptera, Odonata, and Araneida. In rainfed rice fields, the most common type of insect Cnaphalocrosis medinalis was found, while in technically irrigated rice fields the most common insect was Leptocorisa acuta. The results of the analysis show that the predator and parasitoid populations are positively correlated with the white rice stem borer population.

Item Type:	Thesis (Doktor)
Identification Number:	062304
Divisions:	Fakultas Pertanian > Hama dan Penyakit Tanaman
Depositing User:	Unnamed user with username ismiatun
Date Deposited:	16 Jan 2024 07:50
Last Modified:	16 Jan 2024 07:50
URI:	http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211089

Text (DALAM MASA EMBARGO) Rahma Andi Amar.pdf Restricted to Registered users only until 31 December 2025. Download (4MB)

Actions (login required)

View Item