Uji Keragaman Genetik dan Kekerabatan 7 Galur Harapan Kacang Bambara (Vigna subterranea (L.) Verdcourt) Berdasarkan Karakter Morfologi.

Mustika Putri, Rahayu and Prof. Dr. Ir. Kuswanto,, M.P. and Dr. Budi Waluyo,, S.P., M.P. (2023) Uji Keragaman Genetik dan Kekerabatan 7 Galur Harapan Kacang Bambara (Vigna subterranea (L.) Verdcourt) Berdasarkan Karakter Morfologi. Sarjana thesis, Universitas Brawijaya.

Abstract

Kacang bambara (Vigna subterranea (L.) Verdcourt) merupakan tanaman yang adaptif di wilayah Indonesia. Kandungan gizi dalam kacang bogor diantaranya yaitu lemak, serat, protein, dan karbohidrat. Kandungan gizi yang terdapat dalam kacang bambara menjadikan tanaman ini berpotensi sebagai pangan alternatif. Masalah ketahanan pangan adalah kendala yang harus dihadapi bersama. Salah satu cara untuk mencapai terciptanya ketahanan pangan yaitu dengan melakukan diversifikasi pangan salah satunya dengan menggunakan kacang bambara sebagai sumber protein dan karbohidrat. Kacang bambara kurang banyak diperhatikan atau diketahui oleh masyarakat Indonesia, sehingga produksinya dalam negeri masih tergolong rendah. Minimnya ketersediaan varietas unggul juga mempengaruhi rendahnya produktivitas kacang bambara yang dibudidayakan. Perakitan varietas unggul membutuhkan keragaman genetik yang luas sebagai populasi dasar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keragaman genetik tujuh galur harapan tanaman kacang bambara sebagai evaluasi adanya galur potensial yang nantinya mampu dikembangkan sebagai varietas unggul atau sebagai tetua dalam persilangan (hibridisasi). Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Kendalpayak Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) pada Bulan Desember 2020 sampai Mei 2021. Penelitian dilakukan dengan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Penelitian terdiri dari 7 galur kacang bambara sehingga terdapat 21 unit percobaan. Galur-galur yang diujikan yaitu PWBG 5.2.1, PWBG 6, SS 2.4.2, SS 3.4.2, BBL 1.1, CCC 1.6, dan TVSU 8.6. Setiap plot terdiri dari 4 baris dengan 10 lubang tanam pada tiap barisnya. Pengamatan kualitatif yang terdiri dari bentuk polong, warna polong, tekstur polong, dan bentuk biji dilakukan berdasar pada Descriptor for Bambara Groundnut (Vigna subterranea). Sedangkan karakter kuantitatif yang diamati diantaranya jumlah daun, tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman, jumlah batang per tanaman, panjang polong, lebar polong, jumlah biji per polong, panjang biji dan bobot 100 biji, serta bobot polong per tanaman. Data yang diperoleh kemudian dihitung dengan menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan menghitung nilai KVG dan KVF pada karakter yang diamati. Data kualitatif dan kuantitatif dianalisis kekerabatannya dengan analisa klaster. Analisis klaster (pengelompokan) dilakukan berdasarkan koefisien kemiripan dengan metode Unweighted Pair-Group Method Using Arithmetic Average (UPGMA) berdasarkan Gower General Similarity Coefficient pada software MVSP versi 3.2. Hasil pengamatan kualitatif pada tujuh galur kacang bambara hanya terdapat keragaman pada tekstur polong. Nilai KVG didapatkan dengan kategori sedang pada karakter jumlah polong per tanaman, jumlah biji per polong, dan bobot polong per tanaman. Karakter dengan nilai heritabilitas tinggi yaitu tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman, panjang polong, bobot polong per tanaman, jumlah biji per polong, panjang biji, dan berat 100 biji. Analisis pengelompokan pada tujuh galur kacang bambara yang diujikan membentuk dua kelompok/klaster yaitu kelompok PWBG 6, BBL 1.1 dan kelompok PWBG 5.2.1, SS 3.4.2, CCC 1.6, TVSU 8.6, SS 2.4.2. Berdasarkan pada koefisien kemiripan, galur yang memiliki kekerabatan paling dekat yaitu galur CCC 1.6 dengan galur PWBG 5.2.1. Galur yang memiliki kekerabatan paling jauh yaitu galur PWBG 6 dengan SS 3.4.2.

English Abstract

Bambara beans (Vigna subterranea (L.) Verdcourt) is an adaptive plant in Indonesia. The nutritional content in bogor beans include fat, fiber, protein, dan carbohydrates. The nutritional content contained in bambara beans makes this plant an alternative. The problem of food security is an obstacle that must be faced together. One way to achieve the creation of food security is by taking food actions, one of which is by using bambara beans as a source of protein dan carbohydrates. In Indonesia, bambara beans are not widely noticed or known by the public so that domestic production is still relatively low. In addition, the lack of availability of superior varieties also affects the productivity of cultivated bambara beans. The assembly of high-yielding varieties requires extensive genetic diversity as a basic population. This research was conducted to determine the genetic variability of the seven promising lines of bambara beans as an evaluation of the potential lines that can later be developed as superior varieties or as parents in crosses (hybridization). The study was carried out at Indonesian Legumes dan Tuber Crops Research Institute (ILETRI) from December 2020 to June 2021. The study was conducted using a randomized block design (RBD) with three replications. The study consisted of 7 bambara bean lines so that there were 21 experimental units. The lines tested were PWBG 5.2.1, PWBG 6, SS 2.4.2, SS 3.4.2, BBL 1.1, CCC 1.6, dan TVSU 8.6. Each plot consists of 4 rows with 10 planting holes in each row. Qualitative observations consisting of pod shape, pod color, pod texture, dan seed shape were carried out based on the Descriptor for Bambara Groundnut (Vigna subterranea). While the quantitative characters observed were number of leaves, plant height, number of pods per plant, number of stems per plant, pod length, pod width, number of seeds per pod, seed length, weight of 100 seeds dan weight of pod per plant. The data obtained were then calculated using analysis of variance dan continued with calculating the GCV dan PCV values for the observed characters. Qualitative dan quantitative data were analyzed for kinship with cluster analysis. Cluster analysis was performed using the Unweighted Pair- Group Method Using Arithmetic Average (UPGMA) based on Gower General Similarity Coefficient on MVSP software version 3.2. The results of qualitative observations on the seven bambara groundnut lines only have variations in the pods texture. The GCV value was obtained in the moderate category on the character of number of pods per plant, number of seeds per pod, and pod weight per plant. Characters with high heritability values were plant height, number of pods per plant, pod length, pod weight per plant, number of seeds per pod, seed length, dan weight of 100 seeds. Clustering analysis of the seven bambara bean lines tested formed two groups/clusters, namely PWBG 6, BBL 1.1 dan PWBG 5.2.1, SS 3.4.2, CCC 1.6, TVSU 8.6, SS 2.4.2. Based on the similarity coefficient, the line that has the closest kinship is CCC 1.6 with PWBG 5.2.1 line. Meanwhile, the lines with the most distant kinship were PWBG 6 with SS 3.4.2.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Identification Number: 052304
Divisions: Fakultas Pertanian > Agroekoteknologi
Depositing User: Unnamed user with username ismiatun
Date Deposited: 16 Jan 2024 07:36
Last Modified: 16 Jan 2024 07:36
URI: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/211064
[thumbnail of DALAM MASA EMBARGO] Text (DALAM MASA EMBARGO)
Rahayu Mustika Putri.pdf
Restricted to Registered users only until 31 December 2025.

Download (3MB)

Actions (login required)

View Item View Item